Dorong Produk Lokal yang Berhasil Diekspor

NERACA

Pangkalpinang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong produk lokal yang berhasil dieksporke luar negeri memberikan kontribusi yang positif untuk pertumbuhan neraca perdagangan Indonesia. Para pelaku usaha harus optimistis produk mereka dapat berkembangdan berdaya di pasar internasional.

Menurut Jerry, pemerintah juga siap untuk mempromosikan produk Indonesia ke luar negeri melalui 46 perwakilan perdagangan (perwadag) di seluruh dunia. Perwadag tersebut terdiri dari 19   Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), 24 Atase Perdagangan (Atdag), Konsul Perdagangan, KantorDagang  dan Ekonomi Indonesia (KDEI), dan duta besar di World Trade Organization (WTO).

"Terdapat 46 perwadag di seluruh dunia siap memfasilitasi para pelaku usaha untuk mengekspor produknya ke luar negeri. Ada Atdag yang ditempatkan di ibu kota negara dan ITPC yang ditugaskan di kota perdagangan. Indonesia juga sudah memiliki 37 perjanjian perdagangan internasional yang salah  satu isinya, mengatur bea masuk ke negara tujuan. Hal tersebut dapat memberikan keuntungan kepada para pelaku usaha," jelas Jerry saat mengunjungi pabrik getas milik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Duo Ayu Sehati di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Kepala Produksi Duo Ayu Sehati Hendri menuturkan, Duo Ayu Sehati merupakan salah satu UMKM binaan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan getas sebagai produk utamanya. Selain  getas, Duo Ayu Sehati juga memproduksi keripik telurcumi (kritcu), terasi, ebi bubuk, kemplang udang  dan ikan, serta bakso ikan. Adapun kapasitas produksinya mencapai 35 ton per tahun.

Hendri mengatakan, Duo Ayu Sehati sudah memulai ekspor produk getas ke Singapura pada awal 2024.  Produk getas mereka sudah dikirim ke Singapura sebanyak empat kali hingga pertengahan tahun ini.

“Sejauh ini, produk Duo Ayu Sehati sudah masuk ke minimarket, grosir, dan toko ritel di Bangka Belitung. Duo Ayu Sehati berencana dapat lebih dikenal luas ke depannya. Dengan meningkatkan ekspor, Duo Ayu Sehati dapat dinikmati bukan hanya di Bangka Belitung saja, tapi juga di dunia,” imbuh Hendri.

Hendri menambahkan, produk Duo Ayu Sehati sudah memiliki beberapa sertifikasi dan legalitas seperti   Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT), Makanan Dalam (MD), Halal, dan Good Manufacturing  Practice (GMP). Selain itu, Duo Ayu Sehati juga telah memiliki hak paten dan menjamin produksi panganaman  untuk dikonsumsi dengan adanya Hazzard Analysis and Critical Control Point (HACCP).

Tidak hanya itu, dengan terus berkembangnya teknologi digitalisasi dan merebaknya pelaku UMKM maka Kemendag berkomitmen terus mendorong penguatan kapasitas dan  pemberdayaan digitalisasi UMKM. 

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengungkapkan, penguatan kapasitas dan pemberdayaan digitalisasi UMKM akan memberikan ruang bagi produk UMKM Indonesia untuk berkembang. Digitalisasi juga sangat bermanfaat bagi pelaku usaha lokal, konsumen, dan perekonomian Indonesia secara  keseluruhan. 

“UMKM adalah salah satu pilar pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ekosistemnya harus diperkuat dengan pilar lain, seperti lokapasar (marketplace), ritel modern, dan lembaga pembiayaan,” ungkap Jerry.

Menurut Jerry, UMKM perlu memanfaatkan berbagai platform digital seperti lokapasar dan media sosial  untuk optimalisasi bisnis UMKM. Keduanya mampu menguatkan hubungan dan loyalitas dari pelanggan  yang sudah dimiliki maupun memperluas peningkatan jumlah pelanggan baru sehingga penjualan produknya dapat meningkat.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Zulkfli Hasan pun menegaskan, Kemendag sudah berusaha agar ritel modern bisa menampung produk-produk UMKM. Namun, yang masih menjadi kekurangan adalah produk UMKM tersebut dikirim ke pusat di Jakarta, bukan ke ritelnya langsung. Adapun yang sering terjadi adalah banyaknya retur dikarenakan adanya kerusakan pada produk.

Kemendag juga melakukan kolaborasi berbagai pihak merupakan kunci untuk memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia.

Menurut Zulkifli, Pemerintah daerah (Pemda) luar biasa. Itulah kata kuncinya. “Memang kita harus kerja  sama, kolaborasi dengan seluruh pihak, pemerintah daerah, perbankan, pemerintah pusat, dan tentu teman-teman DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) yang terus-menerus mendukung,” ungkap Zulkifli.

Zulkifli pun memaparkan sejumlah strategi dan upaya yang dilakukan Kemendag untuk mendorong UMKM agar dapat mengekspor produk-produknya ke mancanegara.

BERITA TERKAIT

Jutaan Produk Keramik Tidak Sesuai Ketentuan

NERACA Surabaya – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memimpin ekspose tenemukan 4,57 juta produk keramik  alat makan dan minum (tableware) dengan…

Indonesia Dorong Dimensi Pembangunan bagi Negara Berkembang - G20 TIWG 2024

NERACA Jakarta – Pada pertemuan ke-3 G20 Trade and Investment Working Group (TIWG) 2024 Indonesia mendorong dimensi pembangunan bagi negara…

10 Koperasi Modern Jadi Lembaga Inkubator Bisnis

NERACA Malang - Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berkolaborasi dengan PT. Greenlite Kreasi Abadi dan U-Coach Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Jutaan Produk Keramik Tidak Sesuai Ketentuan

NERACA Surabaya – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memimpin ekspose tenemukan 4,57 juta produk keramik  alat makan dan minum (tableware) dengan…

Indonesia Dorong Dimensi Pembangunan bagi Negara Berkembang - G20 TIWG 2024

NERACA Jakarta – Pada pertemuan ke-3 G20 Trade and Investment Working Group (TIWG) 2024 Indonesia mendorong dimensi pembangunan bagi negara…

Dorong Produk Lokal yang Berhasil Diekspor

NERACA Pangkalpinang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong produk lokal yang berhasil dieksporke luar negeri memberikan kontribusi yang positif untuk…