Indonesia Dorong Dimensi Pembangunan bagi Negara Berkembang - G20 TIWG 2024

NERACA

Jakarta – Pada pertemuan ke-3 G20 Trade and Investment Working Group (TIWG) 2024 Indonesia mendorong dimensi pembangunan bagi negara berkembang untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Dalam pertemuan tersebut dibahas salah satu agenda prioritas, yaitu hubungan perdagangan dan pembangunan berkelanjutan. Pertemuan ke-3G20 TIWG 2024 di Riode Janeiro, Brasil.

Pertemuan ke-3 TIWG Presidensi Brasil ini mendiskusikan outcome document dari empat agenda prioritas. Pertama, hubungan perdagangan dan pembangunan berkelanjutan. Kedua, peningkatan peran  perempuan dalam perdagangan internasional. Ketiga, integrasi pembangunan berkelanjutan dalam  perjanjian investasi  internasional. Keempat, reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) dan penguatan sistem perdagangan multilateral.

Pada isu prioritas perdagangan dan pembangunan berkelanjutan, Presidensi Brasil menekankan peran perdagangan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dalam dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan. 

Presidensi Brasil mengangkat outcome document‘G20 Principles for the Design and Implementation of Trade Related Sustainable Development Measures’memuat 17 prinsip yang menjadi panduan bagi negara G20 dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.Indonesia mengapresiasi upaya Presidensi   Brasil dalam penyusunan outcome document dengan mengedepankan agenda pembangunan bagi  negara berkembang. 

Indonesia juga mendorong G20 untuk menghindari kebijakan unilateral terkait lingkungan atau  perubahan iklim yang dapat menjadi hambatan yang tidak perlu bagi perdagangan. Pendanaan bagi   program perubahan iklim, alih teknologi, dan investasi hijau menjadi hal yang dikedepankan oleh  Indonesia selaras dengan prinsip Common but Differentiated Treatmentand Respective Capabilities (CBDR-RC)

“Indonesia mendorong agar G20 dapat menghormatiDeklarasi Konferensi Tingkat Menteri (KTM)ke-13 WTO yang mengedepankan dimensi pembangunan bagi negara berkembang untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Indonesia mendukung agar kebijakan terkait lingkungan atau perubahan iklim tidak menjadi hambatan terselubung bagi perdagangan,” kata Direktur  Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia (RI), Djatmiko Bris Witjaksono.

Pada agenda peningkatan peran perempuan dalam perdagangan internasional, Presidensi Brasil mendorong outcome document ‘G20 Compendium of Best Practice to Increase Women’s Participation in International Trade’sebagai sarana berbagi informasi dan praktik terbaik dalam meningkatkan peran perempuan dalam perdagangan internasional.

Sekretariat TIWG dan B20 Presidensi Brasil telah mengidentifikasi sejumlah tantangan bagi  perempuan berpartisipasi dalam perdagangan internasional antara  lain, keterbatasan akses finansial dan jejaring profesional, serta kurangnya pemahaman terkait prosedur bea cukai, standar,dan regulasi perdagangan.

Indonesia juga menekankan pentingnya akses finansial dan peningkatan kapasitas bagi perempuan dalam perdagangan internasional. Untuk itu, Indonesia mendorong program pembiayaan  campuran (blended finance), data terpilah gender (gender disaggregated data), digitalisasi, serta pengarusutamaan agenda perempuan dalam kerja sama perdagangan internasional. Dalam melengkapi dokumen Compendium yang diinisiasi Presidensi Brasil, Indonesia akan melakukan koordinasi internal lebih lanjut dengan kementerian/lembaga terkait.

“Negara G20 dapat mendukung peran perempuan dalam perdagangan internasional melalui peningkatan  kapasitasdan akses finansial yang memadai. Indonesia telah memiliki beberapa inisiatif konkret dalam  mendukung partisipasi perempuan dalam perdagangan internasional diantaranya, melalui implementasi  fasilitasi perdagangan, digitalisasi, dan pemberian kredit bagi kepemimpinan perempuan/perempuan pengusaha,” ujar Djatmiko.

Dalam agenda prioritasintegrasi pembangunan berkelanjutan dalamperjanjian investasi internasional, Presidensi Brasil menekankan peraninvestasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) dalam mendorong pencapaian pembangunan berkelanjutan, terutama bagi negara berkembang melalui perjanjian investasi internasional maupun bilateral.

Sebelumnya, Indonesia mengajak anggota G20 untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta mengatasi kesenjangan dalam forum Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Industri (Trade and Investment  Ministerial Meeting/TIIMM) G20 di Jaipur, India. “Indonesia menekankan agenda reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), terutama untuk mengembalikan fungsi Sistem Penyelesaian Sengketa WTO,” ungkap Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

 

BERITA TERKAIT

Barantin Kembali Gagalkan Selundupan Unggas

NERACA Ternate – Demi menjaga kelestarian sumber daya hayati dari ancaman hama penyakit hewan karantina (HPHK), Badan Karantina Indonesia (Barantin)…

Kapasitas SDM Pelaku Usaha Mikro Berbasis E-Learning Ditingkatkan

NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas usaha dan SDM (sumber daya manusia) dari…

Neraca Sumber Daya Laut Cipakan Tata Kelola Laut Berkelanjutan

NERACA Bali – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) resmi meluncurkan Neraca Sumber Daya Laut Indonesia pada acara The 5th Global…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Barantin Kembali Gagalkan Selundupan Unggas

NERACA Ternate – Demi menjaga kelestarian sumber daya hayati dari ancaman hama penyakit hewan karantina (HPHK), Badan Karantina Indonesia (Barantin)…

Kapasitas SDM Pelaku Usaha Mikro Berbasis E-Learning Ditingkatkan

NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas usaha dan SDM (sumber daya manusia) dari…

Neraca Sumber Daya Laut Cipakan Tata Kelola Laut Berkelanjutan

NERACA Bali – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) resmi meluncurkan Neraca Sumber Daya Laut Indonesia pada acara The 5th Global…