Gelar Right Issue - Bank IBK Indonesia Bidik Dana Rp1,17 Triliun

NERACA

Jakarta – Perkuat struktur permodalan guna menunjang ekspansi bisnisnya, PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) berencana menggelar penawaran umum terbatas saham (PUT) VI atau right issue sebanyak 11.706.543.991 lembar saham bernominal Rp100 per unit dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektusnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, harga pelaksanaan right issue ditetapkan sebesar Rp100 per saham sehingga perseroan berpeluang mendapatkan tambahan modal Rp1,17 triliun. Dana hasil penerbitan right issue ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya  emisi, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja, yakni ekspansi penyaluran kredit AGRS.

Perseroan mengungkapkan, rencana right issue ini sudah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) AGRS pada 13 Februari 2024. Adapun pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diperkirakan terbit pada 28 Juni 2024. Hingga triwulan I 2024, AGRS membukukan laba Rp45,92 miliar, turun 17,65% jika dibandingkan Rp55,76 miliar pada triwulan I 2023. Pendapatan bunga bersih naik 7,8% jadi Rp131,68 miliar pada 2023, dari Rp122,14 miliar pada triwulan I 2023.

Total kredit yang disalurkan AGRS pada triwulan I 2024 sebesar Rp9,4 triliun, tumbuh 17,87% dari Rp7,98 triliun pada triwulan I 2023. Sementara dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Perseroan sepanjang triwulan I 2024 sebesar Rp9,62 triliun, meningkat  sekitar 2,1% dari Rp9,43 triliun pada triwulan I 2023. Total aset AGRS per Maret 2024 sebesar Rp19,34 triliun, turun 0,15% dari Rp19,37 triliun per Desember 2023.

Adapun jumlah liabilitas maupun ekuitas AGRS per Maret 2024, masing-masing sebesar Rp13,93 triliun dan Rp5,41 triliun. Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan dengan memasang target penyaluran kredit sebesar Rp3 triliun atau naik 34% secara tahunan (year on year/yoy) dari penyaluran kredit tahun lalu.

Direktur IBK Bank Indonesia, Lee Dae Sung pernah mengatakan, pihaknya bakal menyeimbangkan pertumbuhan kredit untuk segmen debitur korporasi yang berasal dari lokal dan juga segmen debitur korporasi dari negara Korea,“Kami akan terus melakukan mengembangkan produk dan program pinjaman yang kompetitid untuk target pemasaran,”ujarnya.

Lebih lanjut Lee mengatakan, IBK Bank hingga saat ini masih memfokuskan diri pada segmen korporasi, mengingat segmen ini paling besar kontribusinya kepada pertumbuhan kredit perseroan. Adapun terkait fokus segmen kredit korporasi IBK Bank, pihaknya menyebut perseroan tetap menyasar semua sektor industri yang potensial. Perseroan telah menetapkan target untuk dapat memiliki total aset Rp 50 triliun pada tahun 2030 mendatang. Target jangka panjang ini akan diraih dengan terus menggenjot peertumbuhan kredit serta menjaga kualitas kredit yang tetap sehat. 

BERITA TERKAIT

Cegah Risiko Moral Hazard - BEI Seleksi Ketat Izin Anggota Bursa Menjadi LP

NERACA Jakarta – Selain menerapkan short selling, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kini tengah mengembangkan konsep Liquidity Provider (LP) saham…

BEI Sebut Dua Calon Emiten Jumbo Siap Melantai

NERACA Jakarta – Di semester dua tahun 2024, PT  Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengantongi dua nama calon emiten berukuran…

Mayora Tawarkan Bunga Obligasi Hingga 7,50%

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnis anak usaha, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) telah melakukan penawaran obligasi berkelanjutan III tahap…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Cegah Risiko Moral Hazard - BEI Seleksi Ketat Izin Anggota Bursa Menjadi LP

NERACA Jakarta – Selain menerapkan short selling, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kini tengah mengembangkan konsep Liquidity Provider (LP) saham…

BEI Sebut Dua Calon Emiten Jumbo Siap Melantai

NERACA Jakarta – Di semester dua tahun 2024, PT  Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengantongi dua nama calon emiten berukuran…

Mayora Tawarkan Bunga Obligasi Hingga 7,50%

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnis anak usaha, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) telah melakukan penawaran obligasi berkelanjutan III tahap…