Mayora Tawarkan Bunga Obligasi Hingga 7,50%

NERACA

Jakarta – Danai pengembangan bisnis anak usaha, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) telah melakukan penawaran obligasi berkelanjutan III tahap I tahun 2024 senilai Rp500 miliar pada 01-02 Juli 2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum obligasi berkelanjutan MYOR senilai toral Rp2,5 triliun. Obligasi MYOR tahap I tahun 2024 ini terdiri atas seri A senilai Rp238,84 miliar berjangka waktu lima tahun dengan bunga tetap 7,25% per tahun, dan seri B senilai Rp261,16 miliar dengan tenor tujuh tahun dan bunga tetap 7,50% per tahun.

Menurut prospektus MYOR, dijadwalkan penjatahan dan distribusi obligasi secara elektronik masing-masing pada 03 dan 05 Juli 2024. Obligasi MYOR ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 08 Juli 2024. Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan oleh MYOR memberikan pinjaman kepada perusahaan anak, yaitu PT Torabika Eka Semesta (TES) untuk pembiayaan modal kerja.

Hingga April 2024, MYOR membukukan laba bersih sebesar Rp1,2 triliun atau meningkat 49,4% jika dibandingkan dengan periode tahun lalu yang meraup laba Rp804 miliar. Kenaikan laba bersih perseroan didorong oleh kinerja penjualan yang meningkat 5,8% year-on-year (YoY) menjadi Rp10,83 triliun. Pada saat bersamaan, MYOR mengakumulasikan laba kotor senilai Rp2,96 triliun atau naik 6,3% YoY.

Sementara itu, laba usaha tercatat mencapai Rp1,36 triliun pada Januari-April 2024. Perolehan tersebut meningkat 2,6% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tahun ini, MYOR memproyeksikan laba bersih tumbuh 7,2% YoY menjadi Rp3,47 triliun. Adapun kinerja penjualan diperkirakan meningkat 8,9% YoY ke Rp34,28 triliun, dengan laba kotor tembus Rp8,67 triliun atau naik 3,2% YoY.

Direktur Utama Mayora Indah, Andre Sukendra Atmadja mengatakan, sejumlah indikator perekonomian nasional sepanjang 2023 semakin mengarah pada perbaikan. Hal ini pun memberikan harapan bagi perseroan untuk memacu kinerja.“Berbagai data ekonomi dari dalam negeri yang bagus memberikan harapan dan optimisme bahwa tahun 2024 akan lebih baik, meskipun krisis pangan akibat perubahan iklim masih membayangi,” ujarnya.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Fokus Pemulihan Ekonomi - Pemerintah Harus Berani Berhenti Bayar Bunga Rekap

Ketua Umum Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho menegaskan obligasi rekapitalisasi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) telah merampas hak…

BTN Raih Penghargaan ABF Wholesale Banking Awards 2024

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) meraih penghargaan dalam ajang Asian Banking & Finance (ABF) Wholesale Banking Awards 2024…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/7) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Fokus Pemulihan Ekonomi - Pemerintah Harus Berani Berhenti Bayar Bunga Rekap

Ketua Umum Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho menegaskan obligasi rekapitalisasi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) telah merampas hak…

BTN Raih Penghargaan ABF Wholesale Banking Awards 2024

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) meraih penghargaan dalam ajang Asian Banking & Finance (ABF) Wholesale Banking Awards 2024…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/7) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…