Investasikan Rp3,42 Triliun - TOWR Rampungkan Akuisisi 90,11% Saham Inti Bangun

NERACA

Jakarta – Kuasai potensi bisnis menara telekomunikasi, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) terus agresif mengakuisisi menara. Teranyar, perseroan melalui anak usahanya PT iForte Solusi Infotek (iForte) telah menyelesaikan akuisisi 90,11% saham emiten grup Sinarmas PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST). Akuisisi ini bernilai Rp3,42 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara, Adam Gifari menuturkan, pengambilalihan ini diselesaikan melalui proses tender yang diadakan oleh para penjual. Penyelesaian transaksi ini dilakukan, Senin (1/7). Adam menjelaskan transaksi ini akan semakin memperkuat posisi anak usaha TOWR, Protelindo sebagai perusahaan digital infrastruktur independen terbesar di Indonesia melalui peningkatan kepemilikan menara telekomunikasi.

Dengan akuisisi ini, kepemilikan menara Protelindo akan melebihi 34.300 menara, dengan tingkat penyewaan mencapai hampir 58.000, serta peningkatan jaringan fiber optik mendekati 170.000 km. Infrastruktur ini menurutnya siap mendukung bisnis fiber to the tower (FTTT) dengan lebih dari 205.000 km revenue generating fiber, konektivitas lebih dari 4.500 pelanggan korporasi, dan fiber to the home (FTTH) dengan lebih dari 1,1 juta home passed."Transaksi ini diharapkan menghasilkan tambahan EBITDA lebih dari Rp700 miliar," kata Adam.

Dia melanjutkan, nilai pengambilalihan saham IBST adalah sebesar Rp2.813 per lembar saham dengan total nilai transaksi mencapai sekitar Rp3,42 triliun untuk keseluruhan 90,11% saham IBST. Setelah penyelesaian transaksi, iForte akan melakukan penawaran tender wajib.

Ferdinandus Aming Santoso, CEO Protelindo Grup menyampaikan, transaksi ini merupakan langkah strategis bagi Protelindo grup untuk terus meningkatkan efisiensi operasional grup dan nilai tambah bagi para pelanggannya.  "Mengingat bisnis menara, FTTT, FTTH, dan konektivitas IBST yang saling melengkapi, kami berharap dapat menghasilkan sinergi yang signifikan, serupa dengan keberhasilan kami sebelumnya dalam mengintegrasikan iForte, KIN dan STP,"kata Aming. 

Dirinya melanjutkan, pihaknya juga antusias untuk memperkuat kemitraan dengan Smartfren melalui perjanjian sewa baru dengan periode 10 tahun atas menara dan FTTT milik IBST serta komitmen mengikat dari Smartfren untuk penambahan kolokasi dan bisnis FTTT di masa mendatang. Di kuartal pertama 2024, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) membukukan rugi sebesar Rp933,49 miliar dari laba periode berjalan Rp17,17 miliar tahun sebelumnya. Rugi per saham dasar menjadi Rp691 dibanding laba per saham dasar Rp13 pada tahun sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Sementara pendapatan sebesar Rp222,11 miliar. Angka ini turun dibanding pendapatan sebesar Rp260,42 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan dan pemeliharaan menara telekomunikasi ini membukukan beban pokok pendapatan naik menjadi Rp157,45 miliar dari Rp123,71 miliar dan laba bruto turun menjadi Rp64,65 miliar dibanding laba bruto Rp136,71 miliar. Sementara itu, perseroan membukukan rugi usaha sebesar Rp17,10 miliar usai meraih laba usaha Rp95,91 miliar.

 

BERITA TERKAIT

Cegah Risiko Moral Hazard - BEI Seleksi Ketat Izin Anggota Bursa Menjadi LP

NERACA Jakarta – Selain menerapkan short selling, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kini tengah mengembangkan konsep Liquidity Provider (LP) saham…

BEI Sebut Dua Calon Emiten Jumbo Siap Melantai

NERACA Jakarta – Di semester dua tahun 2024, PT  Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengantongi dua nama calon emiten berukuran…

Mayora Tawarkan Bunga Obligasi Hingga 7,50%

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnis anak usaha, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) telah melakukan penawaran obligasi berkelanjutan III tahap…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Cegah Risiko Moral Hazard - BEI Seleksi Ketat Izin Anggota Bursa Menjadi LP

NERACA Jakarta – Selain menerapkan short selling, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kini tengah mengembangkan konsep Liquidity Provider (LP) saham…

BEI Sebut Dua Calon Emiten Jumbo Siap Melantai

NERACA Jakarta – Di semester dua tahun 2024, PT  Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengantongi dua nama calon emiten berukuran…

Mayora Tawarkan Bunga Obligasi Hingga 7,50%

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnis anak usaha, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) telah melakukan penawaran obligasi berkelanjutan III tahap…