Targetkan Pendapatan Rp7,86 Triliun - Capital Funancial Masih Mengandalkan Sektor Asuransi Jiwa

Optimisme pertumbuhan ekonomi pasca Covid memberikan dampak terhadap bisnis invetasi keuangan PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA). Dimana tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp7,86 triliun dengan laba bersih Rp116,44 miliar. Untuk mengejar pertumbuhan bisnisnya, perseroan masih mengandalkan sektor asuransi jiwa dan kedua perbankan,” “Komposisi kontribusi pendapatan usaha kita terbesar ada di sektor asuransi jiwa dan perbankan. Asuransi jiwa kita targetkan sebesar Rp113 miliar, sedangkan perbankan Rp96 miliar pada tahun ini,” kata Direktur Utama Capital Finansial Indonesia, Maliana Herutama Malkan di Jakarta, Kamis (27/6).

Disampaikannya, hingga kuartal pertama 2024, Capital Financial Indonesia sudah mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,19 triliun. Kemudian sejumlah strategi bisnis pun telah dipersiapkan untuk mendongkrak pendapatan tersebut. Yang pasti, perseroan akan melanjutkan pengembangan secara selektif melalui kerja sama, cross selling dan referral.

Pengembangan teknologi digital juga tak luput dari perhatian perseroan. Pihaknya terus melakukan kolaborasi pemahaman dan kompetensi teknologi yang dikembangkan masing-masing entitas Capital Financial Indonesia.“Kita lebih ke arah sinergi ke sistem teknologinya. Bagaimana pemahaman keamanan, lalu kebijakan pemahaman terkait perlindungan data konsumen, kita elaborasi kemudian melakukan komunikasi dengan entitas yang ada. Terutama terkait dengan isu-isu yang berkembang,” tambahnya.

Selain sektor perbankan dan asuransi, Capital Financial Indonesia juga memiliki sejumlah entitas lainnya. Di antaranya ada fintech peer to peer lending tokomodal, manajemen investasi, hingga ventura capital. Sebelumnya, perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023. Salah satu agenda dalam RUPST tersebut terkait dengan penetapan penggunaan laba bersih perseroan sebesar Rp96,82 miliar.

Pemegang saham sepakat, laba bersih perseroan akan digunakan sebagai dana cadangan sebesar Rp500 juta, dan sisanya dicatatkan sebagai laba ditahan untuk pertumbuhan dan kegiatan usaha perseroan. Artinya, perseroan absen membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham. Sementara jika dilihat dari kinerja pada 2023, Capital Financial Indonesia berhasil membukukan laba bersih Rp96,83 miliar. Laba bersih ini meroket 199 persen dari target perseroan sebesar Rp48,67 miliar.

Dari sisi pendapatan, perseroan juga mencatatkan capaian positif. Sepanjang 2023, pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp7,6 triliun. Realisasi pendapatan ini setara 85% dari target perseroan Rp8,99%. Menutup tahun 2023, Capital Financial Indonesia berhasil membukukan aset Rp30,81 triliun. Rinciannya, liabilitas sebesar Rp19,84, triliun, dana peserta Rp2,34 triliun, dan ekuitas Rp8,62 triliun.

BERITA TERKAIT

Multi Hanna Kreasindo Bagikan Dividen Tunai 10%

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) memutuskan untuk membagikan dividen tunai 10% untuk tahun…

Ekspansi Bisnis - Hotel Sahid Jaya Anggarkan Capex Rp55,6 Miliar

Danai ekspansi bisnisnya, PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk (SHID) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp55,6 miliar.”Capex digunakan…

Perkenalkan Defibrilator Ekstravaskular - IJN Pertama Mengobati dengan Ritme Jatung Abnormal

Inovasi kemajuan industri medis kembali diperkenalkan oleh Institut Jantung Negara (IJN) dari Malaysia. Dimana lembaga ini menjadi yang pertama di…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Multi Hanna Kreasindo Bagikan Dividen Tunai 10%

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) memutuskan untuk membagikan dividen tunai 10% untuk tahun…

Ekspansi Bisnis - Hotel Sahid Jaya Anggarkan Capex Rp55,6 Miliar

Danai ekspansi bisnisnya, PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk (SHID) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp55,6 miliar.”Capex digunakan…

Perkenalkan Defibrilator Ekstravaskular - IJN Pertama Mengobati dengan Ritme Jatung Abnormal

Inovasi kemajuan industri medis kembali diperkenalkan oleh Institut Jantung Negara (IJN) dari Malaysia. Dimana lembaga ini menjadi yang pertama di…