Ekspansi Bisnis - Hotel Sahid Jaya Anggarkan Capex Rp55,6 Miliar

Danai ekspansi bisnisnya, PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk (SHID) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp55,6 miliar.”Capex digunakan untuk renovasi dan perawatan gedung, seperti untuk Grand Sahid sebesar Rp50,5 miliar dan Rp5 miliar untuk renovasi hotel di Lampung. Sementara sisanya investasi dan renovasi apartemen Sahid,”kata Direktur SHID, Hengky Roy di Jakarta, Jum’at (28/6).

Disampaikannya, sumber capex berasal dari dana operasional dan suporting pinjaman dari pemegang saham. Perseroan sendiri, tambah Hengky, menargetkan pertumbuhan positif di tahun 2025. Untuk tahun 2024, perseroan telah menargetkan ekspansi bisnisnya dengan melakukan kerjasama pengelolaan Hotel Sahid Vanilla Nagoya Batam yang berlokasi di Nagoya Batam. Merupakan hotel bintang 3 dengan fasilitas 108 rooms, 2 meeting rooms dengan kapasitas 30 hingga 200 pax serta memiliki fasilitas restaurant dan café hingga skylight lounge.

Dengan pengembangan bisnis yang dilakukan oleh perseroan pada tahun 2024, diharapkan dapat meningkatkan performa kinerja perseroan serta peningkatan pendapatan perseroan. Tahun lalu, perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 47,51%, dari Rp 90,23 miliar di tahun 2022 menjadi Rp 133,10 miliar.

Pertumbuhan pendapatan perseroan berdampak pada net profit yang turut bergerak positif sebesar 25,21%, dari minus Rp 30,17 miliar pada tahun 2022 menjadi minus Rp 22,56 miliar pada tahun 2023. Selanjutnya untuk average room rate juga mengalami kenaikan sebesar 3,62 persen dari tahun 2022 ke tahun 2023.“Kontributor segmentasi pendapatan dari tahun 2022 hingga tahun 2023 masih dari segmen Food and Beverage dengan pertumbuhan kenaikan sebesar 8% dari 51% menjadi 59%,”kata Hengky.

Perseroan juga menyadari bahwa masih terdapat potensi untuk peningkatan lebih lanjut khususnya dalam pendapatan dari sektor kamar. Perseroan tentunya terus merencanakan langkah-langkah serta upaya untuk meningkatkan occupancy kamar dengan pemasaran dan promosi yang lebih gencar serta melakukan renovasi kamar-kamar untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan sehingga diharapkan dapat mendongkrak average room rate.

Hengky melanjutkan, perseroan juga akan terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi biaya operasional dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan proses bisnis untuk dapat memaksimalkan margin laba yang dapat mendukung pertumbuhan jangka panjang dan keberlanjutan bagi Perseroan. Di tahun 2023, untuk Cost of Sales hanya mengalami peningkatan yang tidak terlalu signifikan yaitu sebesar 0,85% dan untuk Administrative and General Expenses mengalami penurunan hingga 23,27% jika dibandingkan tahun 2022.“Untuk Average Room Rate unit Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta terus mengalami peningkatan sejak tahun 2021 dengan kenaikan pada tahun 2023 sebesar 2,03% dari tahun 2022,”ungkapnya.

Untuk occupancy rate unit Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta mengalami kenaikan di tahun 2023 sebesar 9,23% dari tahun 2022. “Perseroan akan terus berupaya untuk melakukan inovasi dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan melanjutkan program renovasi kamar dan fasilitas pendukung lainnya dengan memastikan bahwa kamar-kamar tetap modern, nyaman dan memenuhi standar terkini sehingga dapat terus menarik perhatian dan kepercayaan dari para tamu,” papar Hengky.

BERITA TERKAIT

Ekonomi Masih Ditopang Batu Bara - CKB Logistics Ikut Andil di Indonesia Coal Summit

Anak usaha PT ABM Investama Tbk (ABMM) yakni PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) turut andil dalam menggeliatkan perekonomian nasional.…

Indofood CBP Bagikan Dividen Rp2,3 Triliun

NERACA Jakarta-Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) menyetujui pembagian dividen tahun…

Lotte Chemical Bidik Volume Penjualan 300 KT

NERACA Jakarta- Tahun ini, PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) membidik volume penjualan polyethylene berkisar 300 kilo ton (KT) tahun…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Ekonomi Masih Ditopang Batu Bara - CKB Logistics Ikut Andil di Indonesia Coal Summit

Anak usaha PT ABM Investama Tbk (ABMM) yakni PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) turut andil dalam menggeliatkan perekonomian nasional.…

Indofood CBP Bagikan Dividen Rp2,3 Triliun

NERACA Jakarta-Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) menyetujui pembagian dividen tahun…

Lotte Chemical Bidik Volume Penjualan 300 KT

NERACA Jakarta- Tahun ini, PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) membidik volume penjualan polyethylene berkisar 300 kilo ton (KT) tahun…