BEI Sebut 10 AB Minati Layanan Short Selling

NERACA

Jakarta -Dalam rangka meningkatkan likuiditas transaksi di pasar, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mempersiapkan implementasi short selling dan intraday short selling. “Saat ini, kami sedang berdiskusi dengan OJK terkait peraturan tersebut,”kata Irvan Susandy, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 6 Tahun 2024. Beleid ini mengatur pembiayaan transaksi efek oleh perusahaan efek bagi nasabah serta transaksi short selling oleh perusahaan efek. BEI, sebagai pelaksana pasar, akan segera mengeluarkan peraturan turunan dari POJK tersebut.

Menurut Irvan, selain mengatur peraturan, BEI juga sedang mempersiapkan pengembangan short selling dan intraday short selling yang direncanakan dapat diimplementasikan pada kuartal keempat tahun ini. Persiapan ini tidak hanya mencakup penyusunan aturan, tetapi juga persiapan anggota bursa yang akan mengajukan lisensi untuk menyediakan layanan short selling.

Hingga saat ini, meskipun BEI telah mengeluarkan peraturan terkait izin short selling dan margin, belum ada anggota bursa yang memiliki izin short selling. Dengan adanya peraturan baru ini, BEI bertekad untuk memberikan kejelasan dan keterbukaan mengenai aturan short selling kepada semua pihak terkait.

Pengajuan izin menjadi prasyarat bagi anggota bursa sebelum dapat melakukan transaksi short selling. “Saat ini, sekitar 10 anggota bursa telah menunjukkan minat untuk menyediakan layanan short selling dan sedang dalam proses persiapan bersama kami,” jelas Irvan.

Irvan berharap, implementasi short selling dan intraday short selling ini dapat segera terealisasi. Pasalnya, kehadiran fasilitas ini dinantikan tidak hanya oleh investor lokal, tetapi juga investor asing. Dengan short selling, BEI yakin akan membawa dampak positif signifikan terhadap pasar saham Indonesia.

Pada tahap awal, kata Irvan, BEI akan mengimplementasikan intraday short selling. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan likuiditas transaksi, membuat pasar menjadi lebih liquid dan lebih dalam, serta memberikan kesempatan lebih banyak bagi investor untuk berpartisipasi aktif di pasar modal. Di berbagai pasar internasional, diperkirakan adopsi short selling dapat meningkatkan volume transaksi antara  2% hingga 17%.

Meskipun demikian, BEI tidak akan menetapkan target yang berlebihan pada tahap awal, mengingat adanya kurva pembelajaran bersama yang perlu dijalani oleh semua pihak terlibat. Sebagai catatan, hingga saat ini belum ada anggota bursa di Indonesia yang secara sah memiliki izin short selling. Oleh karena itu, BEI menganggap penting untuk terus belajar dan beradaptasi bersama-sama dengan anggota bursa dan investor dalam menghadirkan fasilitas intraday short selling ini.

Irvan menjelaskan, BEI secara aktif memantau perkembangan dari 10 anggota bursa yang telah menunjukkan minat dalam menyediakan layanan short selling. Pengawasan ini mencakup kesiapan mereka dalam manajemen risiko, sistem teknologi, prosedur operasional standar (SOP), serta upaya edukasi kepada investor. Kolaborasi dengan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam menyiapkan lendable pool untuk pinjam-meminjam saham menjadi bagian dari upaya mendukung kesuksesan implementasi short selling. (bani)

BERITA TERKAIT

Ekonomi Masih Ditopang Batu Bara - CKB Logistics Ikut Andil di Indonesia Coal Summit

Anak usaha PT ABM Investama Tbk (ABMM) yakni PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) turut andil dalam menggeliatkan perekonomian nasional.…

Indofood CBP Bagikan Dividen Rp2,3 Triliun

NERACA Jakarta-Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) menyetujui pembagian dividen tahun…

Lotte Chemical Bidik Volume Penjualan 300 KT

NERACA Jakarta- Tahun ini, PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) membidik volume penjualan polyethylene berkisar 300 kilo ton (KT) tahun…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Ekonomi Masih Ditopang Batu Bara - CKB Logistics Ikut Andil di Indonesia Coal Summit

Anak usaha PT ABM Investama Tbk (ABMM) yakni PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) turut andil dalam menggeliatkan perekonomian nasional.…

Indofood CBP Bagikan Dividen Rp2,3 Triliun

NERACA Jakarta-Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) menyetujui pembagian dividen tahun…

Lotte Chemical Bidik Volume Penjualan 300 KT

NERACA Jakarta- Tahun ini, PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) membidik volume penjualan polyethylene berkisar 300 kilo ton (KT) tahun…