Catur Sentosa Bidik Penjualan Rp18 Triliun

NERACA 

Jakarta- Tahun ini, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) menargetkan penjualan sebesar Rp 18 triliun. “Target penjualan 2024 akan didorong lewat ekspansi ke beberapa daerah di Indonesia seperti, Sulawesi dan Kalimantan,”kata Sekretaris Perusahaan CSAP, Idrus H. Widjajakusuma di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, target penjualan tahun ini akan ditopang dengan rencana ekspansi pertambahan toko Mitra10 yang akan dibuka di semester II, di mulai pada bulan Agustus hingga akhir tahun  Walaupun demikian, Direktur CSAP Surjati Tanril menuturkan bahwa Mitra10 belum memiliki rencana untuk membuka cabang di Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam 2 tahun mendatang.

Hanya saja, perseroan telah memiliki toko Mitra10 di Balikpapan dan Banjarmasin yang mana jarak tempuh dari IKN hanya 1 jam. Sementara itu, tahun ini Catur Sentosa Adiprana menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 850 miliar pada tahun ini, yang mana 80% dari anggaran tersebut akan digunakan untuk pengembangan retail modern yang ada di Mitra10, dan sisanya akan dianggarkan untuk distribusi.“Dari segi retail modern akan digunakan untuk pengembangan toko-toko ke depannya, sedangkan distribusi untuk maintenance dan kebutuhan lain,” jelasnya.

Saat ini, CSAP memiliki 46 cabang distribusi bahan bangunan di berbagai kota besar, 5 cabang distribusi bahan kimia, 57 cabang distribusi FCMG, 50 toko Mitra10, dan 19 showroom Atria. Di kuartal pertama 2024, perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 5,2% ke angka Rp 4,27 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 4,06 triliun.

Sebaliknya, laba bersih perseroan tercatat terkoreksi sebesar 17% dari Rp 65 miliar pada kuartal I-2023 menjadi Rp 54 miliar pada kuartal I-2024. Adapun rincian pendapatan didapatkan dari segmen bisnis Mitra10 sebesar 37%, lalu 35% berasal dari bahan material serta 25% berasal dari CSA - FCMG.

Tahun ini, bisnis Mitra10 masih memiliki prospek yang cerah, di tengah pertumbuhan populasi Indonesia, adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, serta strategi dari pemerintahan untuk membangun rumah untuk menyusutkan backlog. Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), perseroan memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 39 miliar atau Rp7 per saham.

 

 

BERITA TERKAIT

Cegah Risiko Moral Hazard - BEI Seleksi Ketat Izin Anggota Bursa Menjadi LP

NERACA Jakarta – Selain menerapkan short selling, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kini tengah mengembangkan konsep Liquidity Provider (LP) saham…

BEI Sebut Dua Calon Emiten Jumbo Siap Melantai

NERACA Jakarta – Di semester dua tahun 2024, PT  Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengantongi dua nama calon emiten berukuran…

Mayora Tawarkan Bunga Obligasi Hingga 7,50%

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnis anak usaha, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) telah melakukan penawaran obligasi berkelanjutan III tahap…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Cegah Risiko Moral Hazard - BEI Seleksi Ketat Izin Anggota Bursa Menjadi LP

NERACA Jakarta – Selain menerapkan short selling, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kini tengah mengembangkan konsep Liquidity Provider (LP) saham…

BEI Sebut Dua Calon Emiten Jumbo Siap Melantai

NERACA Jakarta – Di semester dua tahun 2024, PT  Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengantongi dua nama calon emiten berukuran…

Mayora Tawarkan Bunga Obligasi Hingga 7,50%

NERACA Jakarta – Danai pengembangan bisnis anak usaha, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) telah melakukan penawaran obligasi berkelanjutan III tahap…