Akuisisi Perusahaan di Australia - Impack Pratama Raih Kredit Rp870 Miliar

NERACA

Jakarta-Danai pengembangan bisnisnya, PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) meraih fasiltias kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 870 miliar. Dana digunakan untuk pembelian bahan baku dan akuisisi perusahaan di Australia. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan mengungkapkan, fasilitas kredit tersebut terdiri atas Time Loan Revolving 2 senilai Rp 150 miliar berjangka waktu satu tahun. Fasilitas ini dikenai bunga tetap 7% per tahun. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk pembelian bahan baku produksi dengan agunan kredit aset perseroan berupa tanah dan bangunan.

Selain itu, IMPC mendapatkan kredit investasi bernilai Rp 720 miliar dengan tenor tujuh tahun. Kredit ini dikenakan bunga tetap 7% per tahun. Sedangkan penggunaan dananya untuk mengakuisisi 100% saham perusahaan Mulford Holdings Pty Ltd di Australia. Sebelumnya, Direktur Pemasaran Impack Pratama (IMPC) Janto Salim mengatakan, IMPCmembidik pertumbuhan laba bersih sebanyak 27,8%  menjadi Rp 550 miliar tahun 2024, dibandingkan raihan tahun sebelumnya Rp 431 miliar. Pertumbuhan ini diiringi target kenaikan pendapatan sekitar 10,1% dari Rp 2,86 triliun menjadi Rp 3,15 triliun pada 2024.

Dia mengatakan, pemasukan perusahaan biasanya naik signifikan pada kuartal keempat atau akhir tahun. Sedangkan Januari-Maret 2024, perseroan sudah membukukan pendapatan bersih Rp 744 miliar atau sama dengan raihan tahun lalu. Sedangkan laba bersih kuartal pertama tahun ini, tercatat naik 23% (yoy) menjadi Rp 149 miliar.“Kuartal IV positif biasanya maksimal, omzet paling besar, karena produksi sebagian besar didominasi roofing polycarbonate (PC) dan alderon. Musim hujan seasonal jadi dampak positif bagi kami,” ujar Janto.

Manajemen optimistis mampu meraih target yang sudah ditentukan, karena tahun lalu Impack Pratama masih bisa mempertahankan pangsa pasarnya. Berdasarkan produk, atap PC Impack Pratama masih mendominasi pasar dengan pangsa 90% sedangkan atap uPVC memenuhi 70% pemasaran di antara produk yang sama di Indonesia.

Sebagai strategi tahun ini, IMPC masih mendorong pertumbuhan organik dengan meluncurkan inovasi produk baru, serta melakukan kampanye pemasaran agresif untuk mengambil pangsa pasar kompetitor. Sedangkan pertumbuhan secara anorganik, manajemen akan secara aktif mencari peluang akuisisi perusahaan, baik di dalam maupun luar negeri.

 

BERITA TERKAIT

Multi Hanna Kreasindo Bagikan Dividen Tunai 10%

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) memutuskan untuk membagikan dividen tunai 10% untuk tahun…

Ekspansi Bisnis - Hotel Sahid Jaya Anggarkan Capex Rp55,6 Miliar

Danai ekspansi bisnisnya, PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk (SHID) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp55,6 miliar.”Capex digunakan…

Perkenalkan Defibrilator Ekstravaskular - IJN Pertama Mengobati dengan Ritme Jatung Abnormal

Inovasi kemajuan industri medis kembali diperkenalkan oleh Institut Jantung Negara (IJN) dari Malaysia. Dimana lembaga ini menjadi yang pertama di…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Multi Hanna Kreasindo Bagikan Dividen Tunai 10%

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) memutuskan untuk membagikan dividen tunai 10% untuk tahun…

Ekspansi Bisnis - Hotel Sahid Jaya Anggarkan Capex Rp55,6 Miliar

Danai ekspansi bisnisnya, PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk (SHID) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp55,6 miliar.”Capex digunakan…

Perkenalkan Defibrilator Ekstravaskular - IJN Pertama Mengobati dengan Ritme Jatung Abnormal

Inovasi kemajuan industri medis kembali diperkenalkan oleh Institut Jantung Negara (IJN) dari Malaysia. Dimana lembaga ini menjadi yang pertama di…