Pelayaran Nelly Bagi Dividen Tunai Rp35,250 Miliar

NERACA

Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST)  PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY) akan membagikan dividen tunai final untuk tahun buku 2023 sebesar Rp15 per saham atau seluruhnya Rp35,250 miliar pada 19 Juli 2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siairan persnya di Jakarta, kemarin.

Ria Novriani Putri, Sekretaris Perusahaan NELY mengemukakan, rencana pembagian dividen ini telah disetujui oleh pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan NELI pada pada 19 Juni 2024. Disebutkan, total dividen NELY tahun 2023 sebesar Rp30 per saham atau Rp70,500 miliar. Dividen tersebut mencapai 30,79% dari laba NELY tahun 2023 sebesar Rp228,985 miliar.

Menurut Ria, dividen sebesar Rp15 per saham (Rp35,250 miliar) telah dibagikan sebagai dividen interim kepada pemegang saham pada 21 Desember 2023. Sehingga, dividen final yang dibayarkan sebesar Rp15 per saham atau Rp35,250 miliar. Sisa laba NELY sebesar Rp158,460 miliar atau sebesar 69,20% dari laba bersih dicatat sebagai saldo laba ditahan. Total ekuitas NELY tercatat Rp730,257 miliar per 31 Desember 2023.

Penerima dividen adalah pemegang saham yang tercantum dalam daftar pemegang saham NELY per 01 Juli 2024. Jadwal cum dan ex dividen NELY di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi BEI ditetapkan masing-masing pada 27 dan 28 Juni 2024, serta di PasarTunai pada 01 dan 02 Juli 2024. Sebagai informasi, tahun ini perseroan membidik pertumbuhan kinerja 15% dari pencapaian tahun 2023. Adapun katalis positif bisnis Nelly tahun ini, Nelly masih fokus di bisnis tug and barge.

Disebutkan, NELY menargetkan bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 480 miliar dengan laba bersih Rp 235 miliar. Manajemen mengakui, proyeksi pendapatan NELY turun dari tahun sebelumnya. Tak hanya itu, NELY juga berencana akan menambah armada 2 tugboat dan 2 tongkang tahun ini.

Dimana tahun 2023 lalu NELY melakukan penambahan 5 unit tug boat atau kapal tunda dan 5 unit kapal tongkang. Dengan demikian, NELY memiliki 32 unit kapal tunda dan 32 unit kapal tongkang dengan berbagai ukuran mulai dari 270 feet sampai 300 feet.

Emiten pelayaran ini juga berencana menambah 30% belanja modal dari tahun sebelumnya. Sehingga pada tahun ini belanja modal alias capital expenditure (capex) yang dianggarkan oleh NELY sebesar Rp 128 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli tiga tongkang. Dua berukuran 300ft jumbo dan satu unit lagi berukuran 330ft. Dana belanja modal NELY juga akan digunakan untuk membeli dua unit tugboat bermesin 2000HP. Sehingga perusahaan dapat mengangkut tambahan muatan sekitar 15% dan tentunya akan menambah penghasilan dan laba bersih.

Pelayaran Nelly memaparkan satu kapal tongkang sudah masuk pada bulan Juni 2024. Dimana sisanya akan dikirim pada Juli dan September tahun ini. Hal ini akan menambah pendapatan perusahaan sehingga kinerja pada tahun 2024 minimal sama dengan tahun sebelumnya. Atau mungkin sesuai dengan target bisnis tahun 2024.

Di kuartal pertama 2024, pendapatan NELY turun 11,53% secara tahunan menjadi Rp 105,39 miliar. Sedangkan laba bersih NELY di kuartal I-2024 turun 2,93% menjadi Rp 51,31 miliar. Manajemen menjelaskan, salah stu penyebab penurunan pendapatan karena rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) nikel belum terbit. Sehingga pendapatan mengalami penurunan. Manajemen berharap di semester berikutnya kinerja akan jauh lebih baik. 

BERITA TERKAIT

Ekspansi Bisnis - Hotel Sahid Jaya Anggarkan Capex Rp55,6 Miliar

Danai ekspansi bisnisnya, PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk (SHID) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp55,6 miliar.”Capex digunakan…

Perkenalkan Defibrilator Ekstravaskular - IJN Pertama Mengobati dengan Ritme Jatung Abnormal

Inovasi kemajuan industri medis kembali diperkenalkan oleh Institut Jantung Negara (IJN) dari Malaysia. Dimana lembaga ini menjadi yang pertama di…

Tingkatkan Literasi Kerahasian - Industri Layanan Kesehatan Harus Pahami UU PDP

Dalam rangka edukasi dan sosialisasi UU Perlindungan Data Pribadi (PDP), khususnya industri layanan kesehatan perlu dipahami oleh para pelaku dan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Perkenalkan Defibrilator Ekstravaskular - IJN Pertama Mengobati dengan Ritme Jatung Abnormal

Inovasi kemajuan industri medis kembali diperkenalkan oleh Institut Jantung Negara (IJN) dari Malaysia. Dimana lembaga ini menjadi yang pertama di…

Tingkatkan Literasi Kerahasian - Industri Layanan Kesehatan Harus Pahami UU PDP

Dalam rangka edukasi dan sosialisasi UU Perlindungan Data Pribadi (PDP), khususnya industri layanan kesehatan perlu dipahami oleh para pelaku dan…

BTN Catatkan Pencapaian On Track Per Mei 2024

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatatkan pencapaian on track dalam kinerja keuangannya per Mei 2024, dengan mengumumkan laporan…