Terbongkar: Pabrik Bahan Baku Yang Menipu Yarindo

NERACA

Jakarta - Bareskrim Polri tengah melakukan investigasi dan sedang mencari keberadaan pemilik CV Samudera Chemical (CV SC) yang berlokasi di Tapos, Depok, Jawa Barat. Pasalnya, sang pemilik tidak memenuhi panggilan pemeriksaan yang dilayangkan beberapa waktu lalu.

"Pemiliknya sementara tidak ada di tempat (kantor CV SC), sedang kita cari," kata Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto saat dikonfirmasi, Senin (14/11/2022).

Sebelumnya Bareskrim Polri tengah menyelidiki CV Samudera Chemical pada Rabu (9/11/2022) kemarin dan menemukan bahan baku propilen glikol (PG) atau bahan pelarut dan Etilen Glikol (EG). Bahan PG dan EG itu terdapat di dalam drum atau tong putih bertuliskan label DOW.

Berdasarkan penelusuran, DOW adalah PT Dow Chemical yang merupakan sebuah perusahaan kimia multinasional yang berkantor pusat di Midland, Michigan, Amerika Serikat dan merupakan anak perusahaan dari Dow Inc. Perusahaan yang merupakan salah satu dari tiga produsen bahan kimia terbesar di dunia. Dow memproduksi plastik, bahan kimia, dan produk pertanian.

Bareskrim Mabes Polri menduga pemilik gudang CV Samudera Chemical menggunakan drum atau tong berlabel DOW palsu atau bekas. Kemudian melakukan percikan penambahan atau oplos zat cemaran EG.

Perlu diketahui, gudang CV SC yang mengoplos PG dengan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) bisa bertahan lama, di Jalan Damai RT2/13, Kelurahan Tapos, Kecamatan Tapos, Kota Depok, lantaran, dalam menjalankan produksinya gudang tersebut acap kali disebut-sebut sebagai pembuatan sabun dan hand sanitizer.

“Gudangnya ini sudah ada sejak 4 tahun yang lalu dan warga sekitarnya mengenalnya sebagai tempat pembuatan sabun dan hand sanitizer sehingga warga tidak menaruh kecurigaan terhadap gudang ini,” ujar Wawan yang notabene Ketua RW 13 pada hari Senin (14/11/2022) di kediamannya di Tapos, Depok, Jawa Barat.

Lebih lanjut Wawan menjelaskan, dirinya juga tidak mengetahui secara pasti jumlah dan berasal dari mana karyawan gudang CV Samudera Chemical tersebut.

“Saya tidak tahu jumlahnya dan berasal dari mana saja mereka. Mereka juga bukan warga sekitar,” tambah Wawan.

Wawan juga menyebutkan, selama gudang milik CV Samudera Chemical beroperasi, sang pemilik juga jarang datang ke lokasi sehingga ketua RT dan RW setempat tidak mengetahui dengan jelas terkait sosok pemilik gudang.

“Pemilik dan anaknya jarang sekali kesini, hanya sesekali waktu saja mereka datang untuk mengecek gudangnya. Sehingga saya dan warga juga tidak paham apa saja yang dikerjakan pemilik gudang selama gudang itu beroperasi. Warga tahunya ini pabrik pembuatan sabun dan hand sanitizer,” tutup Wawan. (Mohar/Iwan)

 

 

BERITA TERKAIT

MK Putus 158 Pengujian UU pada 2024

NERACA Jakarta - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo mengatakan bahwa Mahkamah telah memutus sebanyak 158 perkara pengujian undang-undang sepanjang tahun…

BPOM Sita Ratusan Kosmetik Impor Ilegal Senilai Rp8,9 Miliar

NERACA Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menyita ratusan jenis kosmetik impor ilegal dan mengandung bahan berbahaya…

Polri Ungkap 1.280 Kasus Korupsi Sepanjang 2024

NERACA Jakarta - Polri berhasil mengungkap 1.280 kasus korupsi dengan penyelesaian 431 kasus sepanjang tahun 2024. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

MK Putus 158 Pengujian UU pada 2024

NERACA Jakarta - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo mengatakan bahwa Mahkamah telah memutus sebanyak 158 perkara pengujian undang-undang sepanjang tahun…

BPOM Sita Ratusan Kosmetik Impor Ilegal Senilai Rp8,9 Miliar

NERACA Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menyita ratusan jenis kosmetik impor ilegal dan mengandung bahan berbahaya…

Polri Ungkap 1.280 Kasus Korupsi Sepanjang 2024

NERACA Jakarta - Polri berhasil mengungkap 1.280 kasus korupsi dengan penyelesaian 431 kasus sepanjang tahun 2024. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit…