Nilai Indikatif Rp72,54 Triliun - OJK Mencatat Masih Ada 155 Pipeline IPO

NERACA

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif. Disebutkan, masih terdapat 155 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp72,54 triliun. Informasi tersebut disampaikan OJK dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Tercatat nilai penawaran umum mencapai Rp57,68 triliun dengan Rp3,24 triliun di antaranya merupakan fundraising dari 5 emiten baru. Kemudian masih terdapat 155 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp72,54 triliun. Di tengah sentimen terhadap kondisi perekonomian global, pasar saham domestik ditutup menguat sebesar 3,83% mtd pada 27 Maret 2025 ke level 6.510,62 (ytd: melemah 8,04%).

Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.126  triliun atau naik 2,27% mtd (turun 9,80% ytd). Sementara itu, non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp8,02 triliun mtd (ytd: net sell sebesar Rp29,92 triliun). Secara mtd, kinerja indeks sektoral terjadi penurunan di beberapa sektor dengan penurunan terbesar pada sektor healthcare dan consumer cyclicals.

Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham secara ytd tercatat Rp12,34 triliun, naik dibandingkan dengan rata-rata nilai transaksi harian pasar saham Februari 2025 sebesar Rp11,60 triliun. Sebagai informasi, sejak pembukaan pasar saham pasca-libur Lebaran pada 08 April 2025, IHSG day-to-day mengalami penurunan sebesar 7,90% dari 6.510,62 ke level 5.996,14 dan sempat mengalami halting selama 30 menit pada pukul 09.00 s.d. 09.30 WIB.

Namun demikian tekanan sedikit berkurang pada 09 April 2025 dengan day-to-day tercatat sebesar -0,47% atau di level 5.967,99 dan pada 10 April 2025, tercatat hasil positif dengan closing IHSG pada level 6.254,02 atau secara day-to-day naik sebesar 4,79% (ytd: turun 11.67%).

Sementara itu, di pasar obligasi selama Maret, indeks pasar obligasi ICBI melemah 0,17% mtd (naik 1,75% ytd) ke level 399,54, dengan yield SBN rata-rata naik 13,19 bps mtd (ytd turun 1,73 bps) per akhir Maret 2025 dan investor non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp1,72 triliun secara mtd (ytd: net buy Rp15,23 triliun). Untuk pasar obligasi korporasi, investor non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp0,43 triliun secara mtd (net sell Rp1,41 triliun ytd).

Di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp811,97 triliun pada 27 Maret 2025 (naik 0,45% mtd atau turun 3,71% ytd), dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp493,91 triliun atau naik 0,75% mtd (ytd: turun 1,07%) dan tercatat net subscription sebesar Rp0,92 triliun secara mtd  (ytd: net subscription Rp1,35 triliun).

 

BERITA TERKAIT

Antam Percepat Proyek Hilirisasi Komoditas

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam berkomitmen mempercepat realisasi proyek strategis nasional di sektor hilirisasi mineral, seperti akselerasi pembangunan…

Delisting 10 Emiten - BEI Dorong Emiten Untuk Buyback Saham

NERACA Jakarta—Sepanjang tahun berjalan 2025, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 10 perusahaan tercatat yang telah diputuskan untuk dihapus…

Trisula Textile Bagikan Dividen Rp5 Miliar

NERACA Jakarta– Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), memutuskan menebar dividen sebesar Rp5 miliar…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Antam Percepat Proyek Hilirisasi Komoditas

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam berkomitmen mempercepat realisasi proyek strategis nasional di sektor hilirisasi mineral, seperti akselerasi pembangunan…

Delisting 10 Emiten - BEI Dorong Emiten Untuk Buyback Saham

NERACA Jakarta—Sepanjang tahun berjalan 2025, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 10 perusahaan tercatat yang telah diputuskan untuk dihapus…

Trisula Textile Bagikan Dividen Rp5 Miliar

NERACA Jakarta– Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), memutuskan menebar dividen sebesar Rp5 miliar…