NERACA
Jakarta – Mempertimbangkan investasi untuk jangka panjang, Wahyu Dwi Jatmiko, Direktur Utama sekaligus pemegang saham pengendali PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) memborong 3.539.500 (0,3218%) saham emiten ekspedisi barang tersebut melalui Bursa Efek Indonesia pada 17 April 2025. Setelah pembelian saham tersebut, kepemilikan Wahyu Dwi Jatmiko atas LOPI meningkat menjadi 67,5256% dari sebelumnya sebesar 67,2038% saham.
Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, harga beli per lembar saham LOPI di kisaran Rp30-Rp33. Pembelian saham LOPI oleh Wahyu Dwi Jatmiko adalah sebagai strategi investasi menambah kepemilikan langsung di saham tersebut. Per September 2024 , pemegang saham emiten dengan aset Rp23,55 triliun per September 2024, adalah sebagai berikut, PT Eralink International sebesar 54,51%, dan investor publik sebesar 45,49%.
Ditinjau dari sisi kinerja keuangan, LOPI membukukan laba sebesar Rp2,7 miliar pada 2024, melonjak 50% jika dibandingkan Rp1,8 miliar pada tahun 2023. Pendapatan emiten ekspedisi barang tersebut meningkat sebesar 4,6% menjadi Rp86,4 miliar pada 2024, dari Rp82,6 miliar pada periode sama tahun 2023.
Seperti diketahui, PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) merupakan perusahaan ekspedisi barang yang mencakup pasar domestik dan internasional. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2016 di Jakarta, dan merupakan anak perusahaan Logistics Plus Inc., sebuah perusahaan Amerika Serikat. Hal ini membuat perusahaan memiliki hak istimewa untuk menggunakan jaringan global Logistic Plus di 180 negara untuk tujuan logistik dan layanan pengiriman barang internasional (termasuk izin impor dan ekspor, administrasi dokumen LC, dan lain-lain.
Tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 154,76 miliar di tahun 2025. Target ini naik berkisar 50% bila dibandingkan proyeksi pendapatan di tahun 2024 sebesar Rp 103,19 miliar. Seperti dikutip Kontan, Direktur Utama LOPI Wahyu Dwi Jatmiko pernah bilang, ada sejumlah strategi untuk mengejar target pendapatan tersebut. Pertama, pihaknya akan mengandalkan organic growth dari customer yang sudah ada dan penambahan customer baru.
Kedua, LOPI berencana melakukan right issue sebesar Rp 30 miliar - Rp 50 miliar di pertengahan tahun 2025, dilanjutkan penggalangan dana melalui pinjaman utang sekitar Rp 300 miliar untuk membiayai proyek kereta api dan proyeksi logistik di industri minyak dan gas.
Ketiga, LOPI berencana melakukan akuisisi perusahaan jasa outsourcing tenaga kerja untuk mengembangkan bisnis Fourth-Party Logistics (4PL) dan manajemen rantai pasok. LOPI berencana mengambil alih saham mayoritas sebuah perusahaan jasa outsourcing security untuk menjadi anak perusahannya lalu dikembangkan menjadi jasa outsourcing di industry logistic."Akuisisi perusahaan jasa outsourcing security secara mayoritas tapi belum tahu berapa persentasenya. Nanti tergantung negosiasi," kata Wahyu.
Keempat, LOPI berencana mendirikan anak usaha baru salah satunya di bidang penyediaan sarana angkutan baik darat, laut dan udara beserta pengoperasiannya. Rencana ini terkait kerjasama yang sudah dijajaki dengan pabrikan utama penyedia sarana kereta barang dan kontainer dari China. (bani)
NERACA Jakarta- Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/4) sore di awal pekan, indeks harga saham gabungan…
NERACA Jakarta- Sepanjang tahun 2024, PT Vastland Indonesia Tbk. (VAST) membukukan pendapatan sebesar Rp38,1 miliar, naik 48,4% dibandingkan tahun sebelumnya Rp25,7 miliar.…
NERACA Jakarta- Di kuartal pertama 2024, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) meraih kontrak baru dari Perum Bulog (Perusahaan Umum…
NERACA Jakarta – Mempertimbangkan investasi untuk jangka panjang, Wahyu Dwi Jatmiko, Direktur Utama sekaligus pemegang saham pengendali PT Logisticsplus International…
NERACA Jakarta- Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/4) sore di awal pekan, indeks harga saham gabungan…
NERACA Jakarta- Sepanjang tahun 2024, PT Vastland Indonesia Tbk. (VAST) membukukan pendapatan sebesar Rp38,1 miliar, naik 48,4% dibandingkan tahun sebelumnya Rp25,7 miliar.…