NERACA
Jakarta -Torehkan kinerja positif di tahun 2024, mendorong PT Sinergi Andalan Prima Tbk (INET) mematok pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi. Dimana perseroan menargetkan peningkatan pendapatan dan laba bersih lebih sebanyak 30% pada 2025. Optimisme ini sejalan dengan ekspansi dan rencana pengembangan teknologi terbaru, seperti pemanfaatan frekuensi 1,4 GHz untuk efisiensi layanan broadband rumah (FTTH).
Direktur Utama INET, Muhammad Arif dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menegaskan, perseroan terus memperluas cakupan bisnisnya di sektor digital dan internet melalui penguatan layanan B2B serta rencana ekspansi ke pasar internasional. Hal ini diharapkan berdampak terhadap pertumbuhan kinerja keuangan ke depan.“Ke depan, internet bukan hanya soal koneksi cepat, tapi tentang kesiapan infrastruktur dalam mendukung kebutuhan data yang akan makin besar, termasuk untuk teknologi AI,”ujarnya.
INET, yang fokus pada layanan backbone untuk Internet Service Provider (ISP), saat ini telah memiliki sekitar 200 ISP sebagai pelanggan aktif di Pulau Jawa dari total lebih dari 800 ISP yang beroperasi di wilayah tersebut. Secara nasional, terdapat sekitar 1.300 ISP di Indonesia, mencerminkan potensi pasar yang sangat besar bagi perusahaan."Bisnis internet adalah perjalanan panjang dari sebuah data. INET hadir sebagai backbone provider karena kami melihat potensi pertumbuhan pasar ISP di Indonesia, khususnya di Jawa, sangat luar biasa,"kata Arif.
Selain memperkuat jaringan domestik, INET telah membuka Point of Presence (POP) di Singapura sebagai langkah awal memasuki pasar internasional. Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam membangun konektivitas lintas negara.
Fokus ke Infrastruktur dan Data Center INET telah meresmikan fase pertama pembangunan data center di Gedung Cyber, Jakarta, yang kini telah terisi sekitar 70% dari kapasitas. Perusahaan juga tengah menyelesaikan fase kedua pengembangan di lokasi yang sama dengan target penyelesaian pada Juni 2025.
Data center ini diharapkan menjadi hub utama yang menghubungkan lebih dari 58 titik layanan (POP) di seluruh Pulau Jawa, guna meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kepada pelanggan.“Dengan memperbanyak titik POP, ISP tidak perlu lagi menarik koneksi sampai ke Jakarta. Ini akan menurunkan biaya, meningkatkan kecepatan, dan memperluas cakupan layanan,” tambah Arif.
Hingga 2024, INET mencatatkan kenaikan pendapatan menjadi Rp 30,42 miliar, dibandingkan periode Sama tahun sebelumnya Rp 28,88 miliar. Laba tahun berjalan juga meningkat dari Rp 875,69 juta menjadi Rp 1,32 miliar.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer angkat bicara aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan mitra driver ojek online dan taksi online…
Sebagai fasilitator penyaluran bantuan sosial Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta khususnya dalam bidang pendidikan, Bank DKI lakukan penyaluran Kartu Jakarta…
Selenggarakan Halalbihalal dan juga sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan, INKINDO DKI Jakarta mengemukakan pentingnya para anggotanya memiliki BPJS Ketenagakerjaan. Ketua DPP INKINDO…
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer angkat bicara aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan mitra driver ojek online dan taksi online…
Sebagai fasilitator penyaluran bantuan sosial Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta khususnya dalam bidang pendidikan, Bank DKI lakukan penyaluran Kartu Jakarta…
Selenggarakan Halalbihalal dan juga sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan, INKINDO DKI Jakarta mengemukakan pentingnya para anggotanya memiliki BPJS Ketenagakerjaan. Ketua DPP INKINDO…