NERACA
Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar berdiskusi dengan Harvard Indonesian Student Association (HISA) mengenai tiga level isu penting dalam bidang kesehatan yang menjadi perhatian pemerintah Indonesia, yakni nasional, regional, dan internasional.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (9/4), Taruna menyebutkan bahwa diskusi tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai tantangan yang dihadapi serta upaya yang dilakukan untuk mengatasinya, serta memperkuat hubungan antara mahasiswa Indonesia di luar negeri dan pemerintah.
Dia menjelaskan tentang peran BPOM dalam menjamin kualitas dan keamanan pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menjadi salah satu fokus pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Selain itu, dia menyoroti tantangan koordinasi antarkementerian dalam implementasi program ini, serta bagaimana BPOM menjaga efektivitas pengawasan meskipun menghadapi keterbatasan anggaran.
"Melalui reformasi internal dan komitmen untuk efisiensi yang kami lakukan, BPOM berupaya untuk memastikan setiap program pemerintah berjalan dengan baik dan memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat," katanya.
Pada level regional, katanya, isu yang disoroti adalah perbandingan harga obat di Indonesia dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Sejalan dengan arahan Presiden Indonesia, katanya, BPOM berperan dalam menurunkan harga obat sehingga meningkatkan akses masyarakat terhadap obat esensial.
Selain itu, ia juga membahas potensi kolaborasi ASEAN dalam isu kesehatan publik, termasuk kerja sama dalam joint surveillance dan pooled procurement, serta tantangan terkait peredaran obat dan kosmetik ilegal lintas negara.
"Kerja sama lintas negara sangat penting untuk memperkuat pengawasan dan menjamin kualitas obat di kawasan ini. Kami juga ingin menyoroti peluang koordinasi antar-otoritas di ASEAN untuk menciptakan sistem pengawasan yang lebih efektif," tambah Ikrar.
Di tingkat internasional, pihaknya berambisi untuk sejajar dengan regulator global seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US FDA) dan Badan Pengawas Obat Eropa (European Medicines Agency/EMA).
Salah satu target BPOM, katanya, adalah untuk mendapatkan pengakuan sebagai WHO Stringent Regulatory Authority (SRA) dan WHO-Listed Authority (WLA) yang akan membuka peluang lebih besar bagi Indonesia dalam perdagangan internasional di bidang obat dan makanan terutama vaksin.
"BPOM terus berupaya untuk memperkuat kapasitasnya agar dapat berperan lebih besar dalam ekosistem riset global. Kami juga berkomitmen untuk mendukung penelitian dan inovasi melalui kolaborasi antara akademisi, pelaku industri, dan pemerintah," dia menerangkan.
Dalam kesempatan tersebut, Taruna juga berharap agar generasi muda Indonesia, terutama yang tengah menempuh pendidikan di luar negeri, dapat membawa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh untuk berkontribusi dalam memajukan sektor kesehatan di tanah air.
Selama diskusi berlangsung para mahasiswa juga memberikan masukan terhadap berbagai program pemerintah saat ini. Menanggapi hal tersebut, Ikrar menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia sangat terbuka terhadap semua kritik dan masukan yang konstruktif untuk kebaikan bersama.
Dalam keterangan yang sama, Ketua HISA Nadia Putri mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan kepada para mahasiswa Indonesia untuk belajar langsung dari Kepala BPOM.
"Kami sangat berterima kasih atas ilmu dan waktu yang diberikan oleh Bapak Taruna Ikrar. Kuliah dan diskusi ini memberi kami pemahaman baru mengenai peran BPOM dan program-program pemerintah yang tengah berjalan. Ini adalah dialog yang sangat berharga antara mahasiswa diaspora dan pejabat Indonesia," kata Nadia. Ant
NERACA Jakarta - Beberapa tahun berselang tanpa terasa Togap Marpaung (TM), yang dikenal sebagai pengawas senior di Badan Pengawas Tenaga…
NERACA Bandung - DPC Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) Bandung dan Fakultas Hukum Universitas Parahyangan yang pada Rabu ini menggelar diskusi…
NERACA Jakarta - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan bahwa wacana pemiskinan keluarga koruptor memerlukan diskusi…
NERACA Jakarta - Beberapa tahun berselang tanpa terasa Togap Marpaung (TM), yang dikenal sebagai pengawas senior di Badan Pengawas Tenaga…
NERACA Bandung - DPC Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) Bandung dan Fakultas Hukum Universitas Parahyangan yang pada Rabu ini menggelar diskusi…
NERACA Jakarta - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan bahwa wacana pemiskinan keluarga koruptor memerlukan diskusi…