Matahari Bagikan Dividen Rp300 Per Saham

NERACA

Jakarta -Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) menetapkan dividen tunai final sebesar Rp300 per saham dari laba bersih perseroan tahun buku 2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, RUPST menyetujui pembagian dividen final dari laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024 sejumlah Rp300 per saham. Seperti diketahui, LPPF meraih laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp827,6 miliar pada 2024 meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp675,3 miliar.

Dengan demikian, laba per saham LPPF sebesar Rp366 pada 2024 atau naik dari Rp298 per saham pada akhir 2023. Apabila dikalkulasi, dividen LPPF sebesar Rp300 per saham setara dengan rasio 81,96% dari laba per saham pada 2024. Secara nilai, dividen LPPF untuk tahun buku 2024 diestimasi sebesar Rp678,3 miliar.

Secara historis, LPPF membagikan dividen final tahun buku 2022 sebesar Rp1,18 triliun atau Rp525 per saham pada 17 April 2023. Selanjutnya, dividen final LPPF untuk tahun buku 2023 tercatat sebesar Rp451,86 miliar atau Rp200 per saham yang dibagikan pada 29 April 2024.

Monish Mansukhani, CEO LPPF pernah bilang, kendati belanja konsumen kelas menengah melambat, namun pencapaian perseroan di 2024 menunjukkan dedikasi perusahaan terhadap profitabilitas.“Sembari menyempurnakan strategi untuk 2025, kami terus memprioritaskan penguatan fundamental ekonomi perusahaan dan menyempurnakan produk kami guna memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Sepanjang tahun 2024,  jelas Monish, LPPF berfokus pada beberapa inisiatif strategis, termasuk pengembangan merek eksklusif untuk menarik konsumen muda dan modern. Menurut Monish, SUKO terus berkembang dengan jangkauan di 79 gerai, sementara ZES, merek eksklusif terbaru, resmi diluncurkan pada kuartal keempat 2024 untuk menyasar konsumen yang sadar fesyen.

Selain itu, lanjut Monish Perseroan juga mengoptimalkan portofolio gerainya dengan memangkas 13 gerai yang berkinerja buruk, sehingga menghasilkan peningkatan EBITDA sebesar Rp13 miliar. Di sisi bisnis online, papar Monish, LPPF memperluas ragam produknya dengan menggandeng sejumlah merek konsinyasi, yang berkontribusi sebesar 41% terhadap total bisnis konsinyasi Matahari.

Menatap tahun 2025, demikian Monish, LPPF tetap berkomitmen menjalankan inisiatif strategis yang adaptif untuk menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu. “Perseroan berencana untuk memperluas koleksi merek eksklusifnya dan mengeksplorasi kategori baru seperti perlengkapan rumah tangga,” katanya.

Monish mengatakan, LPPF akan memperluas gerai format khusus untuk SUKO dan ZES, merasionalisasi dan mengurangi gerai yang berkinerja buruk, serta merenovasi gerai-gerai kategori A tertentu yang memiliki nilai strategis. Di saat yang sama, Perseroan juga akan terus berfokus pada profitabilitas dengan meninjau kembali biaya sewa dan tenaga kerja, serta biaya produk. 

BERITA TERKAIT

Permudah Interaksi Pelanggan - Sharp Hadirkan Layanan Purna Jual Berbasis AI

Dalam rangka meningkatkan layanan kepada konsumen, Sharp Indonesia dengan bangga memperkenalkan dua karakter cerdas, SALLI dan SANDI, yang siap hadir…

Publik Makin Geram - PT Pelabuhan Tiga Bersaudara Ajukan Kasasi

Masyarakat Kalimantan Timur dan publik kini semakin geram. Setelah sebelumnya diduga mengumpulkan uang hasil pungutan liar sebesar US$ 0,8 per…

AVIA Siap Buyback dan Beri Dividen Rp1,33 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Avia Avian Tbk (AVIA) atau Avian Brands memutuskan untuk…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Permudah Interaksi Pelanggan - Sharp Hadirkan Layanan Purna Jual Berbasis AI

Dalam rangka meningkatkan layanan kepada konsumen, Sharp Indonesia dengan bangga memperkenalkan dua karakter cerdas, SALLI dan SANDI, yang siap hadir…

Publik Makin Geram - PT Pelabuhan Tiga Bersaudara Ajukan Kasasi

Masyarakat Kalimantan Timur dan publik kini semakin geram. Setelah sebelumnya diduga mengumpulkan uang hasil pungutan liar sebesar US$ 0,8 per…

AVIA Siap Buyback dan Beri Dividen Rp1,33 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Avia Avian Tbk (AVIA) atau Avian Brands memutuskan untuk…