Meski masih mencatatkan rugi di 2024, PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY) masih optimis memandang pertumbuhan bisnis di 2025. Emiten pengelola Lucy In The Sky rumah makan rooftop menyiapkan langkah strategis untuk menghadapi peluang tahun 2025.
Direktur Utama Lima Dua Lima Tiga, Hermansyah dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (9/4) mengatakan, perseroan telah menyajikan menu-menu baru hasil racikan bersama dengan master Chef Indonesia yaitu Chef Juna yang sekaligus selaku komisaris independen perseroan,“Kami selaku menejemen akan selalu berinovasi dan menciptakan menu menu baru seiring dengan permintaan pasar pada masa berkembang nya teknologi dan media sosial,”ujarnya.
Tak hanya menu baru, Hermansyah menguraikan gerai Lucy In The Sky akan menghadirkan refreshments entertainment yang akan meramaikan industri food and beverage di Indonesia. Dengan keunikan tersendiri. Lucy In The Sky akan memanjakan pelanggan loyalnya untuk dapat bersaing di tengah maraknya pelaku usaha sejenis. “Menu menu baru ini kami yakini akan diterima pasar karena sesuai dengan selera dan pangsa pasar kami,” kata Hermansyah.
Disampaikannya, penambahan menu baru diracikan Chef Juna seperti Nasi Rempah Nusantara, Picanha Steak, Grilied Prawn, Soft Shell Crab dan Strawberry pink telah mendapat sambutan baik dari pengunjung Lucy In The Sky. “Dengan keahlian dan pengalaman Chef Juna akan menyajikan menu menu menarik bagi pengemar kuliner dengan nuansa pemadangan atas langit kota Jakarta Hasilnya, kata dia telah mulai terlihat pada kuartal I 2025,” beber Hermansyah.
Sebagai informasi, perseroan membukukan peningkatan kas setara 15,9% secara tahunan menjadi Rp18,939 miliar. Dengan kas yang kuat menjadi modal ekspansi tahun 2025. Pada sisi lain, LUCY meraup pendapatan sebesar Rp100,67 miliar sepanjang tahun 2024.penopangnya, penjualan minuman sebesar Rp79,31 miliar. Penjualan minuman Rp20,519 miliar dan pendapatan lainnya Rp1,6 miliar.
Dengan beban pokok pendapatan sebesar Rp35,764 miliar. Sehingga LUCY membukukan laba kotor Rp64,914 miliar. Namun beban operasi mencapai Rp85,185 miliar. Sehingga LUCY mengalami rugi usaha Rp20,27 miliar dan rugi bersih Rp12,6 miliar. LUCY berhasil menurunkan jumlah kewajiban secara tahunan menjadi Rp65,931 miliar. Hal itu ditopang adanya pembayaaran sebaguan utang bank jangka panjang dan pengurangan liabilitas sewa.
Adapun total ekuitas meningkat 22,28% secara tahunan menjadi Rp69,79 miliar pada akhir tahun 2024. Sehingga aset tumbuh 0,36% secara tahunan menjadi Rp135,72 miliar pada akhir Desember 2024.
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam berkomitmen mempercepat realisasi proyek strategis nasional di sektor hilirisasi mineral, seperti akselerasi pembangunan…
NERACA Jakarta—Sepanjang tahun berjalan 2025, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 10 perusahaan tercatat yang telah diputuskan untuk dihapus…
NERACA Jakarta– Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), memutuskan menebar dividen sebesar Rp5 miliar…
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam berkomitmen mempercepat realisasi proyek strategis nasional di sektor hilirisasi mineral, seperti akselerasi pembangunan…
NERACA Jakarta—Sepanjang tahun berjalan 2025, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 10 perusahaan tercatat yang telah diputuskan untuk dihapus…
NERACA Jakarta– Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), memutuskan menebar dividen sebesar Rp5 miliar…