Manulife dan Uplink Luncurkan Innovating for Asias Demographic Future Challenge - Atasi Tantangan Dunia

 

 

 

NERACA

Jakarta - Manulife meluncurkan Innovating for Asia’s Demographic Future Challenge melalui UpLink, sebuah inisiatif inovasi tahap awal dari World Economic Forum (WEF) untuk mengatasi tantangan terbesar di dunia.

Bersama-sama, Manulife, UpLink, dan Pusat Forum untuk Sistem Keuangan dan Moneter, mengundang start-up, innovator, dan changemakers yang memiliki solusi untuk berpartisipasi mewujudkan kekuatan keuangan jangka panjang, kesejahteraan, dan pemenuhan kebutuhan di berbagai aspek kehidupan di Asia.

“Untuk membantu masyarakat hidup lebih baik dan lebih lama, kita harus memikirkan kembali pendekatan yang selama ini dilakukan dalam investasi, asuransi, perawatan kesehatan dan peran serta masyarakat,” kata Global Chief Sustainability Officer for Manulife, Sarah Chapman, seperti dikutip dalam keterangannya, kemarin.

Menurut dia, tantangan ini merupakan peluang untuk mendorong investasi terhadap inovasi yang benar-benar mengubah tren demografi dalam membentuk masa depan Asia guna berupaya meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan kualitas hidup bagi generasi selanjutnya.

Untuk mendorong terwujudnya kekuatan finansial jangka panjang, kesejahteraan dan pemenuhan kebutuhan di seluruh masyarakat di Asia, tantangan ini mencari start-up yang berupaya untuk mendorong tercapainya kemajuan di tiga area fokus berikut: pertama, kekuatan finansial multi generasi, yakni solusi yang mendorong perencanaan keuangan lebih baik untuk kehidupan jangka panjang.

Kedua, penuaan yang sehat merata untuk semua orang, yakni solusi yang memperluas akses ke perawatan kesehatan preventif dan holistik, membantu orang menjaga kesehatan fisik dan mental mereka seiring bertambahnya usia. Ketiga, pemenuhan kebutuhan seumur hidup, yakni solusi yang memaksimalkan potensi pribadi dan profesional bagi orang-orang di semua tahap kehidupan melalui pengembangan keterampilan dan keterlibatan masyarakat.

Menurut Sarah, sebagai bagian dari kemitraan beberapa tahun antara Manulife dan UpLink yang diumumkan tahun lalu, ini merupakan tantangan kedua dari tiga tantangan inovasi yang dirancang untuk membantu merancang masa depan dan investasi pada inovasi longevity. 10 pemenang dari Prospering in Longevity Challenge Manulife 2024 telah diumumkan pada bulan Oktober. Area fokus tematik baru akan dipilih untuk tantangan ketiga di tahun 2026

Para pemenang akan mendapatkan akses kepada acara networking dan kerja sama eksklusif, serta meningkatkan visibilitas dan peluang pendanaan. Manulife akan memberikan hadiah uang sebesar $200.000 CAD yang akan dibagi kepada tiga dari sepuluh pemenang. “Inovasi tahap awal adalah kunci untuk mengubah tantangan perubahan demografis yang besar di Asia menjadi peluang bagi masyarakat di seluruh wilayah,” ucap John Dutton, Kepala UpLink, World Economic Forum.

“UpLink, bekerja sama dengan Pusat Forum untuk Sistem Keuangan dan Moneter, dengan bangga melanjutkan kerja sama yang berfokus pada upaya jangka panjang dengan Manulife melalui peluncuran ‘Innovating for Asia's Demographic Future Challenge’ dan – melalui program pendekatan yang unik – memberdayakan perusahaan start-up yang mendorong terwujudnya kekuatan finansial multi generasi, penuaan yang sehat merata bagi semua orang dan peningkatan kapasitas usaha untuk meningkatkan bisnis mereka,” katanya.

BERITA TERKAIT

Penguatan Harga Emas Seiring Ekspektasi The Fed akan Dovish

  NERACA Jakarta – Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menilai menguatnya harga emas global seiring dengan meningkatnya ekspektasi bahwa bank…

OJK Catat Rasio Klaim Penjaminan Tembus 103,92%

  NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa rasio klaim terhadap imbal jasa penjaminan (IJP) sudah menembus angka…

BSI Prediksi Penjualan Emas Capai 230 Kilogram

  NERACA Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memproyeksikan penjualan emas pada akhir bulan April 2025 melonjak menjadi…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Penguatan Harga Emas Seiring Ekspektasi The Fed akan Dovish

  NERACA Jakarta – Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menilai menguatnya harga emas global seiring dengan meningkatnya ekspektasi bahwa bank…

OJK Catat Rasio Klaim Penjaminan Tembus 103,92%

  NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa rasio klaim terhadap imbal jasa penjaminan (IJP) sudah menembus angka…

BSI Prediksi Penjualan Emas Capai 230 Kilogram

  NERACA Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memproyeksikan penjualan emas pada akhir bulan April 2025 melonjak menjadi…