NERACA
Jakarta - Perjalanan pemain Persiba Balikpapan Muhammad Ilham menuju kesuksesan sebagai pesepak bola profesional harus melalui berbagai keterbatasan sebelum mengantarkan timnya menempati posisi ketiga PNM Liga Nusantara musim 2024/2025 setelah bersaing ketat melawan PSGC Ciamis.
Namun, bagi Ilham, kemenangan ini bukan sekadar hasil latihan keras di lapangan, karena ada kisah panjang perjuangan yang dimulai sejak kecil di Samarinda, tempat ia dibesarkan oleh seorang ibu yang berjualan kulit ketupat demi mencukupi kebutuhan keluarga.
Darmawati, ibunda Ilham, menceritakan kerja keras putranya berusaha mandiri sejak dini.
Dengan kondisi ekonomi yang sulit, ia tak mampu membiayai impian Ilham menjadi pesepak bola. Namun, sang ibu tetap memberikan restu penuh untuk pilihan anaknya.
"Setiap akan berangkat main bola, Ilham cuma minta uang saku. Ternyata uang itu dia tabung untuk bayar sekolah bola, karena tidak mau merepotkan keluarga," tutur Darmawati, Jumat (21/3).
Sejak suaminya jatuh sakit, usaha kecil-kecilan Darmawati dalam berjualan kulit ketupat, menjadi satu-satunya sumber pendapatan keluarga.
Keterbatasan ekonomi membuat mereka tak pernah sekalipun hadir langsung menyaksikan Ilham bertanding.
"Saya hanya bisa lihat dari TV, tidak ada uang untuk datang ke stadion. Tapi setiap sebelum bertanding, Ilham selalu telepon, minta doa," kata dia.
Ketekunan dan kerja keras Ilham membuahkan hasil. Menjadi bagian Persiba Balikpapan mengubah hidupnya, tidak hanya sebagai atlet, tetapi juga sebagai tulang punggung keluarga. Kini, ia rutin mengirimkan uang untuk membantu ibunya.
"Saya tidak pernah bisa kasih sesuatu, tapi Ilham selalu kirim uang untuk kami. Dia pernah bilang kalau sudah sukses, ingin belikan rumah," kata Darmawati.
Darmawati yang merupakan nasabah lembaga permodalan usaha mikro milik pemerintah, PNM (Permodalan Nasional Madani) Mekaar, menyatakan sangat senang bisa membantu anaknya dengan dukungan PNM melalui PNM Liga Nusantara.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengapresiasi perjuangan Ilham dan keluarganya.
Ia berharap PNM Liga Nusantara menjadi wadah bagi talenta muda dari keluarga prasejahtera agar semakin berkembang.
"PNM Liga Nusantara ini bukan sekadar dukungan terhadap sepak bola tanah air, tetapi juga mendorong pemain muda dari akar rumput agar bisa lebih profesional dan membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka," ujar Arief.
Bagi Darmawati, perjalanan hidupnya adalah bukti keajaiban bisa hadir dalam bentuk tak terduga. Dari berjualan kulit ketupat, kini ia melihat putranya berhasil mengangkat derajat keluarga.
"Senang sekali ternyata dari jualan kulit ketupat, Alhamdulillah saya bisa membawa anak saya meraih mimpinya dan Ilham mengangkat derajat keluarga kami,” pungkas Darmawati. (Mohar)
NERACA Sukabumi - BPJS Ketenagakerjaan sepanjang 2024 telah menyalurkan manfaat program jaminan sosial ketenagakerjaan di Kota Sukabumi, dengan total pembayaran…
NERACA Jakarta – Harapan para pekerja korban pemutusan hubungan kerja (PHK) PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) untuk mendapatkan Tunjangan…
NERACA Surabaya - Ramadan menjadi momen penuh berkah bagi pengusaha ultra mikro, termasuk Elly Irmawati (41), nasabah PNM Mekaar sejak…
NERACA Sukabumi - BPJS Ketenagakerjaan sepanjang 2024 telah menyalurkan manfaat program jaminan sosial ketenagakerjaan di Kota Sukabumi, dengan total pembayaran…
NERACA Jakarta – Harapan para pekerja korban pemutusan hubungan kerja (PHK) PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) untuk mendapatkan Tunjangan…
NERACA Surabaya - Ramadan menjadi momen penuh berkah bagi pengusaha ultra mikro, termasuk Elly Irmawati (41), nasabah PNM Mekaar sejak…