Ultrajaya Buyback Saham Senilai Rp1,67 Triliun

NERACA

Jakarta – Memanfaatkan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait buyback saham tanpa rapat umum pemegang saham (RUPS) bakal dilakukan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) atau disebut Ultrajaya. Dimana perseroan berencana melakukan buyback atau pembelian kembali saham melalui Bursa Efek Indonesia (BEI). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Rencana buyback saham ini dilakukan dengan mengacu pada Surat Otoritas Jasa Keuangan No. S-17/D.04/2025 tanggal 18 Maret 2025 tentang Kebijakan Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan.

Helina Widayani, Sekretaris Perusahaan ULTJ mengemukakan, dana yang dialokasikan untuk buyback saham tersebut mencapai Rp1,67 triliun.“Buyback direncanakan sebanyak 10% dari jumlah modal disetor dengan biaya sebesar Rp1,67 triliun yang berasal dari kas internal Perseroan, termasuk biaya pembelian kembali saham, komisi pedagang perantara serta biaya lain berkaitan dengan buyback,” katanya.

Helina mengemukakan, buyback akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar. Disampaikannya, buyback saham ULTJ akan dilakukan selama tiga bulan, mulai 24 Maret 2025 sampai dengan 23 Juni 2025. Dalam hal buyback dilakukan melalui bursa efek, maka transaksi beli dilakukan melalui satu anggota bursa efek dan harga penawaran untuk buyback harus lebih rendah atau sama dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya.

Sementara itu, dalam hal buyback dilakukan di luar Bursa Efek, maka harga buyback saham Perseroan paling tinggi sebesar harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek selama 90 (sembilan puluh) hari terakhir sebelum tanggal buyback oleh perseroan. Di tahun 2024, ULTJ membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk ULTJ tercatat sebesar Rp1,13 triliun, atau turun 2,79% secara year-on-year (YoY) dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp1,16 triliun.

Sebaliknya, penjualan bersih perseroan sepanjang 2024 tercatat naik 6,88% menjadi Rp8,87 triliun dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp8,30 triliun. Penjualan ULTJ terdiri atas penjualan minuman di pasar domestik Rp9,79 triliun dan pasar ekspor Rp12,83 miliar. Ditambah, penjualan makanan sebesar Rp70,92 miliar di pasar lokal dan Rp6,20 miliar di pasar ekspor.

Penjualan itu dikurangi komponen pajak pertambahan nilai (PPN) Rp977,78 miliar dan bonus kinerja Rp33,79 miliar. Sepanjang Januari-Desember 2024, Ultrajaya Milk mencatat beban pokok penjualan sebesar Rp5,85 triliun atau naik 4,3% YoY dari Rp5,61 triliun pada 2023. Pada periode tersebut, beban penjualan Ultrajaya Milk naik lebih signifikan, yakni 37,09% YoY menjadi Rp1,34 triliun. Hal itu sejalan dengan biaya iklan dan promosi ULTJ yang melonjak dari Rp468,73 miliar per Desember 2023 menjadi Rp812,10 miliar sepanjang 12 bulan 2024. 

BERITA TERKAIT

Mudik Gratis 2025, PGN Berangkatkan 1.267 Pemudik

Sambut mudik Lebaran 2025, PT PGN Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina kembali menggelar program Mudik Gratis Bersama PGN. Program…

Program Tiga Juta Rumah - Indocement Optimis Bakal Kerek Pertumbuhan Penjualan

Sukses membukukan kinerja keuangan positif di tahun 2024, emiten produsen semen Tiga Roda, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) optimsi…

Berkah Optimalisasi Teknologi - Tahun 2024, Pendapatan Blune Bird Tumbuh 14%

Emiten taksi, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatat pendapatan Rp5,04 triliun pada 2024 atau tumbuh 14% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Mudik Gratis 2025, PGN Berangkatkan 1.267 Pemudik

Sambut mudik Lebaran 2025, PT PGN Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina kembali menggelar program Mudik Gratis Bersama PGN. Program…

Program Tiga Juta Rumah - Indocement Optimis Bakal Kerek Pertumbuhan Penjualan

Sukses membukukan kinerja keuangan positif di tahun 2024, emiten produsen semen Tiga Roda, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) optimsi…

Berkah Optimalisasi Teknologi - Tahun 2024, Pendapatan Blune Bird Tumbuh 14%

Emiten taksi, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatat pendapatan Rp5,04 triliun pada 2024 atau tumbuh 14% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan…