NERACA
Jakarta – Di tahun 2024, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mengantongi pendapatan sebesar US$596,82 juta sepanjang 2024. Capaian itu naik tipis 0,31% dari US$594,93 juta pada 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakartal, kemarin.
Pendapatan Barito Renewables Energy bersumber dari pendapatan kontrak dengan pelanggan penjualan listrik US$278,36 juta, penjualan uap US$122,02 juta, biaya manajemen US$37.000, penjualan kredit karbon US$1.000, pendapatan sewa operasi US$156,76 juta, dan pendapatan sewa pembiayaan US$39,63 juta. Pendapatan konsolidasi tumbuh didorong oleh kontribusi dari energi angin, meskipun terdapat gangguan tak terencana pada unit 2 Darajat. Saat ini, energi angin berkontribusi sekitar 4% terhadap total pendapatan konsolidasi.
Hendra Soetjipto Tan, CEO Barito Renewables mengatakan, kinerja perseroan sepanjang 2024 menghadapi tantangan operasional dengan tetap mempertahankan komitmen terhadap efisiensi dan keberlanjutan. “Meskipun terdapat hambatan sementara dalam produksi panas bumi, portofolio energi terbarukan kami yang ekstensif berkontribusi pada pendapatan yang stabil dan peningkatan profitabilitas,” ujarnya.
BREN mencatat EBITDA sebesar US$515 juta atau naik 2,7% dari US$502 juta pada 2023. Margin EBITDA perseroan juga melebar dari 84,4% pada 2023 menjadi 86,3% pada 2024. EBITDA yang lebih tinggi mendorong laba bersih BREN tumbuh dobel digit pada 2024. Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih anak usaha PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) itu naik 13,67% year-on-year (YoY) dari US$107,41 juta menjadi US$122,1 juta.
Laba bersih BREN pada 2024 setara dengan Rp1,97 triliun dengan asumsi kurs US$16.129 per dolar AS. “Perbaikan dalam struktur biaya dan efisiensi operasional telah memperkuat fundamental bisnis kami, memungkinkan kami untuk mencatatkan kinerja keuangan yang lebih baik. Ke depan, kami tetap berkomitmen untuk memperluas kapasitas energi terbarukan serta mendukung target transisi energi nasional, kata Hendra.
Dia menambahkan, BREN terus berkomitmen untuk memperluas kapasitas energi terbarukan guna mendukung pencapaian target net-zero Indonesia. BREN melaporkan telah menyelesaikan proyek Salak Binary, yang mencapai kapasitas kotor sebesar 16,6 MW dan melampaui ekspektasi awal. Menurut Hendra, hal tersebut menegaskan komitmen BREN dalam meningkatkan kapasitas pembangkitan serta mengoptimalkan aset yang dimiliki. Selain itu, BREN secara aktif mengeksplorasi peluang investasi dan pengembangan strategis guna memperluas portofolio energi terbarukan. “Dengan pipeline proyek yang kuat, perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas terpasang,”ungkapnya.
,
Sambut mudik Lebaran 2025, PT PGN Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina kembali menggelar program Mudik Gratis Bersama PGN. Program…
Sukses membukukan kinerja keuangan positif di tahun 2024, emiten produsen semen Tiga Roda, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) optimsi…
Emiten taksi, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatat pendapatan Rp5,04 triliun pada 2024 atau tumbuh 14% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan…
Sambut mudik Lebaran 2025, PT PGN Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina kembali menggelar program Mudik Gratis Bersama PGN. Program…
Sukses membukukan kinerja keuangan positif di tahun 2024, emiten produsen semen Tiga Roda, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) optimsi…
Emiten taksi, PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatat pendapatan Rp5,04 triliun pada 2024 atau tumbuh 14% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan…