NERACA
Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengungkapkan, kebijakan hilirisasi baja yang didorong pemerintah sangat urgen bagi pembangunan infrastruktur di Tanah Air. "Tentu karena baja itu termasuk industri dasar maka sangat urgen untuk didorong mengenai hilirisasi baja, terlebih lagi Indonesia masih mengimpor baja untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya," kata Eko, sebagaimana dikutip Antara, kemarin.
Hilirisasi baja menjadi semakin penting untuk digenjot mengingat Indonesia saat ini masih terus melakukan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah. "Tentu kalau bisa dihilirisasi maka nilai tambah baja produksi Indonesia akan semakin tinggi, baik untuk memenuhi kebutuhan domestik sendiri maupun ketika Indonesia mampu melakukan ekspor baja," ujar Eko.
Tidak hanya untuk pembangunan infrastruktur, hilirisasi baja juga dapat membantu peningkatan produksi peralatan rumah tangga maupun konstruksi, kendaraan, dan sebagainya sehingga nilai tambah baja produksi dalam negeri menjadi lebih tinggi.
Ketua Komisi VI DPR Eko Hendro Purnomo menyatakan bahwa Indonesia harus dapat menguatkan proteksinya. Komisi VI DPR pun mendukung restrukturisasi dan transformasi Krakatau Steel untuk peningkatan kinerja dan berkontribusi dalam kemajuan industri baja nasional.
Sebagai perusahaan BUMN dan produsen baja terintegrasi di Indonesia, Krakatau Steel harus bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Dalam 10 tahun ke depan, negara kita sedang membangun, kebutuhan bajanya sangat banyak, seharusnya ini menjadi peluang bagi industri baja nasional.
Dukungan dari pemerintah dan terutama Himbara juga harus berperan dalam menyokong Krakatau Steel untuk bisa bangkit kembali. Industri baja nasional harus mendapatkan perlindungan, bukan hanya business to business, tapi juga government to government.
Menurut data Badan Pusat Statistik, impor besi dan baja cenderung meningkat sejak 2020 di mana total impor dari berbagai negara mencapai 11,4 juta ton, di tahun 2021 meningkat menjadi total 13,0 juta ton, kemudian meningkat menjadi 14,1 juta ton pada 2022 dan sedikit menurun pada 2023 menjadi sebesar 13,8 juta ton.
Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batu bara Indonesia (Aspebindo) Anggawira menyampaikan bahwa hilirisasi baja dapat memperkuat kemandirian industri nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor. “Hilirisasi baja yang mencakup pengolahan dan peningkatan nilai tambah produk baja di dalam negeri, dapat memperkuat kemandirian industri nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor,” ucap Anggawira.
Anggawira menyampaikan bahwa industri baja memiliki peran krusial dalam pembangunan infrastruktur dan sektor-sektor strategis lainnya di Indonesia. Salah satu sektor industri yang ia soroti adalah sektor konstruksi. Anggawira memperkirakan dalam membangun sebuah perumahan saja, Indonesia membutuhkan sekitar 30–40 persen baja.
Menurut dia bahwa industri baja berperan penting dalam penyediaan bahan baku konstruksi, terlebih terkait dengan program tiga juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Sebelum Prabowo terpilih menjadi presiden pun, Anggawira sudah berharap agar pemerintah dapat membangun ekosistem hilirisasi baja.
Terlebih, Indonesia kini sedang membangun Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Ia meyakini potensi yang dimiliki oleh hilirisasi industri baja dapat memberi kebermanfaatan bagi Indonesia. Anggawira juga berharap industri baja nasional dapat berkontribusi secara signifikan dalam mencapai target pembangunan, termasuk program perumahan nasional, serta memperkuat kemandirian ekonomi Indonesia.
NERACA Jakarta – Saat sebagian besar masyarakat Indonesia menikmati liburan di penghujung Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah,…
NERACA Jakarta - EU-ASEAN Business Council merekomendasikan agar Indonesia menerapkan standar pelabelan di industri makanan dan minuman daripada mengenakan…
NERACA Jakarta - Jakarta International Container Terminal (JICT) ikut ambil bagian dalam momentum Earth Hour 2025, Sabtu (22/3) malam,…
NERACA Jakarta – Saat sebagian besar masyarakat Indonesia menikmati liburan di penghujung Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah,…
NERACA Jakarta - EU-ASEAN Business Council merekomendasikan agar Indonesia menerapkan standar pelabelan di industri makanan dan minuman daripada mengenakan…
NERACA Jakarta - Jakarta International Container Terminal (JICT) ikut ambil bagian dalam momentum Earth Hour 2025, Sabtu (22/3) malam,…