NERACA
Tegal – Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Lotharia Latif melakukan kegiatan sahur bersama nelayan dan pengecekan ke Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tegalsari di Tegal, Jawa Tengah. Kumpul bersama nelayan sekaligus guna memastikan ketersediaan stok ikan tetap aman selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1446 H.
Dalam kesempatan ini, Latif menegaskan bahwa sesuai kebijakan Presiden Prabowo Subianto, KKP terus memperhatikan dan berupaya meningkatkan kesejahteraan nelayan Indonesia. Dari pengecekan stok ikan, dipastikan dalam kondisi aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Harga ikan juga terpantau stabil dan terkendali.
“Kami memastikan bahwa pasokan ikan tetap terjaga dengan baik. Nelayan dan pengusaha perikanan telah bekerja keras untuk menjaga stabilitas produksi, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan ikan selama Ramadan hingga Idul Fitri tahun ini,” ujar Latif.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa pelayanan di pelabuhan perikanan akan tetap berjalan lancar, termasuk pada periode H-1 hingga H+2 Idul Fitri. “Kami telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan operasional pelabuhan berjalan seperti biasa. Kelancaran distribusi ikan menjadi prioritas utama agar harga tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat,” tambah Latif.
Lebih lanjut, Latif juga melakukan peninjauan terhadap fasilitas perikanan di PPN Tegalsari, termasuk tempat pelelangan ikan, cold storage, serta kesiapan armada kapal nelayan. Dia juga berdialog langsung dengan nelayan untuk mendengar berbagai tantangan yang mereka hadapi, seperti ketersediaan bahan bakar, harga jual hasil tangkapan, hingga peningkatan kesejahteraan mereka. Pemerintah, lanjut Latif, akan terus memberikan dukungan agar sektor perikanan tetap menjadi salah satu tulang punggung ekonomi nasional.
Selain itu, Latif menegaskan pentingnya efisiensi dalam sistem distribusi ikan agar pasokan dari nelayan dapat langsung terserap ke pasar tanpa hambatan. “Kami juga sedang mendorong sistem pemasaran digital agar nelayan dapat langsung menjual hasil tangkapan mereka dengan harga yang lebih kompetitif,” kata Latif.
Tak hanya itu, upaya pemberdayaan nelayan juga menjadi perhatian pemerintah. Melalui berbagai program pelatihan dan bantuan sarana perikanan, diharapkan para nelayan bisa semakin mandiri dan meningkatkan kapasitas mereka dalam menangkap dan mengelola hasil laut. Latif menambahkan bahwa keberlanjutan stok ikan juga harus dijaga dengan praktik penangkapan yang bertanggung jawab agar sumber daya laut tetap lestari untuk generasi mendatang.
Dengan sinergi yang baik antara pemerintah, nelayan, dan pemangku kepentingan lainnya, diharapkan pasokan ikan tetap terjaga dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama Idul Fitri. Pemerintah akan terus melakukan pengawasan serta evaluasi agar kebijakan yang diterapkan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi industri perikanan dan masyarakat luas.
Kegiatan sahue bersama dengan Nelayan ini disambut baik para nelayan dan pelaku usaha perikanan ,mereka berharap pemerintah terus menigkatkan bantuan dan dukungan kepada para nelayan Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pihaknya pihaknya berkomitmen untuk tetap menjaga ketersediaan stok ikan selama bulan ramadan dan lebaran 2025.
Lebih lanjut, memastikan ketersediaan ikan kakap putih hasil budidaya cukup melimpah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Ambon, Maluku selama Ramadan bahkan hingga Hari Raya Idul Fitri. KKP bahkan mendorong produktivitas dengan distribusikan bantuan bantuan benih ikan kakap putih berkualitas.
“Saya telah meninjau langsung Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon dan bertemu pembudidaya ikan budidaya laut seperti pembudidaya ikan kakap di Ambon. Alhamdulillah mereka di bulan Ramadan ini hingga nanti setelah lebaran punya stok ikan kakap baik yang baru ditebar maupun yang siap panen saat menjelang Lebaran,” jelas Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, atau biasa disapa Tebe.
Ketersediaan stok ikan kakap hasil budidaya yang cukup, merupakan suatu bentuk hasil implementasi program ekonomi biru utamanya pengembangan budidaya air laut, pesisir dan darat yang berkelanjutan di berbagai daerah. Beberapa diantaranya seperti program kampung perikanan budidaya dan intervensi bantuan langsung seperti bantuan benih ikan bermutu, dan sarana dan prasarana produksi.
“Kami juga telah proyeksikan produksi ikan kakap nasional pada triwulan I 2025 akan mengalami peningkatan setiap bulannya. Pada Januari 2025 produksi ikan kakap hasil budidaya mencapai sekitar 493 ton. Sedangkan Februari diproyeksikan meningkat sekitar 598 ton, dan Maret mencapai sekitar 664 ton,” papar Tebe.
Maret 2025, HPE Komoditas Konsentrat Tembaga Naik Jakarta – Harga Patokan Ekspor (HPE) komoditas konsentrat tembaga naik pada periode pertama…
Distributor Nakal MINYAKITA Telah Dikenakan Sanksi Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditje …
Menkop: Kopdes Merah Putih Bisa Mengubah Tatanan Sosial dan Ekonomi Pedesaan Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan…
Jelang Idul Fitri, Stok Ikan Dipastikan Aman Tegal – Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Lotharia Latif…
Maret 2025, HPE Komoditas Konsentrat Tembaga Naik Jakarta – Harga Patokan Ekspor (HPE) komoditas konsentrat tembaga naik pada periode pertama…
Distributor Nakal MINYAKITA Telah Dikenakan Sanksi Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditje …