NERACA
Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar membagikan inspirasi untuk para mahasiswa Universitas Almarisah Madani Makassar guna menciptakan kampus riset berskala global, serta menyoroti lima hal yang harus dilakukan para akademisi.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (14/3), Taruna menyebutkan, terdapat sejumlah hal yang perlu diperhatikan untuk membangun kampus semacam itu, yakni pertama soal citra institusi yang tercermin pada karakter kampus serta alumni yang dihasilkan.
Poin penting kedua, lanjutnya, adalah memaksimalkan potensi kampus dan alumni, yang salah satunya terlihat dari dunia kerja alumni setelah lulus. Selanjutnya, kampus dan para alumni menghasilkan karya yang terpublikasikan.
“Salah satu cara memperkenalkan kampus bisa dilihat dari jumlah sitasi, sebagai manifestasi dari dampak yang dibawa oleh akademisinya,” dia menambahkan.
Kemudian, katanya, untuk menjadi kampus riset berkelas dunia adalah sejarah yang bernilai dari kampus tersebut atau mempunyai dampak positif bagi masyarakat. Oleh karena itu, dia memotivasi para akademisi Universitas Almarisah Madani untuk terus berupaya membawa kampusnya ke tingkat yang lebih tinggi.
“Tidak ada kata kecil dalam dunia akademik, yang ada bagaimana spirit kita untuk menjadi yang lebih baik, terbaik, dan terbaik. Kampus-kampus besar di dunia pun awalnya dimulai dari institusi kecil, tidak ada yang langsung besar,” ujar Taruna Ikrar.
Berbicara seputar akademik, Taruna Ikrar menyebutkan lima hal penting yang tidak boleh dilanggar, yakni ijazah tidak boleh palsu, harus memiliki karya sendiri, tidak memanipulasi data, tidak melanggar kode etik profesi terutama bagi profesi kesehatan, dan tidak boleh melakukan hal yang melanggar hukum.
Taruna Ikrar mengungkap bahwa setelah kejadian pandemi beberapa tahun lalu, ada fenomena start over. Hal ini menjadi peluang bagi institusi pendidikan untuk mulai lagi dari awal, berlomba untuk menjadi yang terbaik di masa post-COVID untuk kembali membangun peradaban yang lebih baik, misalnya melalui pengembangan berbasis teknologi digital.
“Kami di BPOM juga bercita-cita untuk membangun apa yang disebut dengan sekolah vokasi, dengan asumsi kita bisa membangun sejarah pengembangan sumber daya manusia yang tidak ada putusnya. Ini termasuk langkah mulia, kan, berkontribusi untuk peradaban,” ungkapnya.
Dia juga berbagi pengalamannya selama menjalani pendidikan di tiga benua hingga kembali ke Tanah Air dan berkiprah sebagai Kepala BPOM.
Taruna berharap pengalamannya dapat menjadi inspirasi dan semangat bagi mahasiswa Universitas Almarisah Madani untuk maju dan menggantungkan cita-cita setinggi-tingginya.
Dalam kesempatan itu, Taruna juga menanggapi pertanyaan para peserta, salah satunya mengenai pendanaan proses riset bagi akademisi di kampus. Kampus harus terus melahirkan inovasi, namun seringkali terbentur dengan keterbatasan pendanaan. Dia kemudian menjelaskan mengenai konsep kolaborasi ABG (Academia-Business-Government).
“Jadi, BPOM akan pertemukan antara industri yang butuh ide-ide baru dengan pihak kampus yang memiliki banyak ide, namun terkendala fasilitas,” jelasnya. Taruna Ikrar mengajak kampus memanfaatkan kolaborasi ini untuk menghasilkan riset-riset yang dapat berdampak bagi masyarakat luas. Ant
Teka-teki nama gembong mafia yang bakal kembali masuk ingin menguasai bisnis minyak di balik gencarnya pemberantasan korupsi Pertamina oleh Kejaksaan…
NERACA Jakarta – Dalam beberapa tahun terakhir, investasi kripto semakin populer di Indonesia, menarik minat berbagai kalangan, mulai dari investor…
NERACA Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima 689 laporan atas 774 objek gratifikasi, dengan nilai total pelaporan Rp3.176.643.372 dalam…
Teka-teki nama gembong mafia yang bakal kembali masuk ingin menguasai bisnis minyak di balik gencarnya pemberantasan korupsi Pertamina oleh Kejaksaan…
NERACA Jakarta – Dalam beberapa tahun terakhir, investasi kripto semakin populer di Indonesia, menarik minat berbagai kalangan, mulai dari investor…
NERACA Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima 689 laporan atas 774 objek gratifikasi, dengan nilai total pelaporan Rp3.176.643.372 dalam…