NERACA
Jakarta - PT.Tribhakti Inspektama menggelar pembukaan pelayanan Verifikasi dan Penelusuran Teknis Impor (VPTI) yang merupakan penugasan dari Kementerian Perdagangan untuk melakukan VPTI meliputi layanan 5 komoditas baru yaitu Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), besi baja dan baja paduan, elektronik, mainan, dan makanan-minuman. Penambahan ini merupakan perluasan layanan dari satu komoditas sebelumnya.
Acara tersebut dihadiri oleh Pejabat Kementerian Perdagangan, yaitu Sekretaris Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Drs. Abu Amar, dan Direktur Impor Direktorat Perdagangan Luar Negeri Bapak Iman Kustiaman, S.H.,M.H. yang diwakili oleh Bapak Priyo Tri Atmojo, digelar di Treasury Office Tower, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (19/02/2025).
Direktur Utama PT. Tribhakti Inspektama, Ibu Diana dalam sambutannya menyatakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, yang telah memberikan kepercayaan kepada kami PT. Tribhakti Inspektama untuk melaksanakan tugas dari Pemerintah Republik Indonesia sebagai Lembaga Surveyor dalam melakukan Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor (VPTI) untuk 6 komoditas.
Lebih lanjut Ibu Diana menegaskan kesiapan PT. Tribhakti Inspektama dalam mengemban tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan “Dengan sumber daya dan tim profesional yang kami rancang ini, InsyaAllah Kami PT Tribhakti Inspektama siap menjalankan amanat yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada kami dan mampu bertanggung jawab kepada seluruh stakeholders yang ada” ujarnya.
Sementara itu Sekretaris Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, drs. Abu Amar menekankan pentingnya pelaksanaan tugas sesuai perundang-undangan dan kebijakan impor. Kesiapan sumber daya dan sistem PT Tribakti telah disaksikan oleh Pak Abu Amar dan tim dari Direktorat Impor. “PT Tribakti agar menjaga kualitas layanan sebagai mitra pemerintah dan industry,” pesan Abu Amar.
Pembukaan unit bisnis VPTI tersebut ditandai dengan diperlihatkannya kesiapan sistem yang memadai pada setiap alur prosesnya, serta tim profesional dalam mengemban amanat dari Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan sebagai Lembaga Surveyor untuk melakukan verifikasi atau penelusuran teknis impor terhadap 1 komoditas yang telah ada dan 5 komoditas tambahan.
Kegiatan pembukaan pelayanan VPTI tersebut berjalan lancar, disertai dengan diperlihatkannya alur proses operasional pelaksanaan VPTI, dukungan fitur-fitur lengkap dan terbaik dari web service yang dimiliki oleh PT. Tribhakti Inspektama, penerapan sistem manajemen keamanan informasi dalam setiap pelaksanaannya, area pelayanan (Coverage Area), kantor cabang dan daftar afiliasi yang dimiliki, serta beberapa dokumentasi pelaksanaan inspeksi yang dilakukan oleh tim VPTI PT. Tribhakti Inspektama secara profesional pada komoditas Keramik yang telah lebih dahulu ada.
Jaga Kualitas Layanan Prima
Sementara itu dalam kesempatan terpisah Direktur Administrasi dan Keuangan PT.Tribhakti Inspektama Andre Esfandiarimengatakan, launching inimenegaskan bahwa kami sudah bisa memenuhi pelayanan untuk verifikasi dan pelusuran teknis impor untuk 5 komoditas tambahan.
Pada acara peluncuran tadi juga sudah disaksikan oleh kesiapan infrastruktur dan resource kami oleh Pak Sesdaglu, Pak Abumar, Kemudian juga Tim dari direkturat impor. Pesam untuk tetap menjaga kualitas layanan, menjadi komitmen kami dalam rangka sebagai partner atau sebagai partner yang ditunjuk oleh pemerintah untuk melakukan penelusuran teknis impordan partner bagi industri
“Jadi ada dua hal nih Ke industri kami juga berkomitmen untuk meningkatkan layanan, dalam arti mutu dan kecepatan dan kami memberi layanan 7x24 jam tanpa henti. Kemudian kami juga berkewajiban membantu pemerintah dalam menjalankan amanah untuk melindungi masyarakat dan industry, ujar Andre Esfandiari
Dikemukakan Andre, PT Tribakti akan mengimplementasikan sistem operasional 24 jam sehari, 7 hari seminggu untuk memenuhi harapan importir akan kecepatan penerbitan laporan surveyor dan mengatasi perbedaan waktu dengan negara-negara asal barang impor.
Menjawab pertanyaan tentang strategi yang akan dilakukan PT Tribakti, Andre Esfandiari mengatakan, PT Tribakti menyadari bukan satu-satunya perusahaan yang menyediakan layanan VPTI tapi ada juga KSO Sucofindo, Surveyor Indonesia dan Andindya.
Strategi yang pasti akan dilaksanakan adalah fokus pada kualitas layanan, termasuk kecepatan operasi selama 24 jam dalam 7 hari dan profesionalisme, untuk menarik pelanggan. Kita akan melakukan pendekatan secara masif ke asosiasi dan melalui media massa serta media sosial.
Saat menjawab berapa besar biaya sekali verifikasi, Andre mengungkapkan, biaya layanan VPTI dihitung secara prorata dan didasarkan pada kesepakatan antara surveyor dan asosiasi terkait komoditas (misalnya, minimal 315 USD untuk TPT, 400 USD untuk keramik per laporan surveyor, atau rata-rata sekitar 375 USD untuk kelima komoditas).
“PT Tribakti akan mengikuti harga yang ditetapkan oleh pesaing, tetapi fokus pada kualitas layanan yang lebih baik,” katanya.
Bagimana dengan tantangan ke depan? Andre menyatakan, tantangan yang dihadapi PT Tribakti yakni membangun kompetensi untuk menangani berbagai komoditas dan memenuhi harapan importir untuk penerbitan laporan surveyor yang cepat dan itu kami lakukan dengan layanan operasi 24 jam selama tujuh hari.
Seperti diketahui bahwa pada awal tahun 2022, PT. Tribhakti Inspektama telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan, pada saat itu PT. Tribhakti Inspektama ditetapkan sebagai Lembaga Surveyor pelaksana VPTI untuk komoditas Keramik.
Kemudian di penghujung tahun 2024 lalu, PT. Tribhakti Inspektama kembali diberikan kepercayaan lebih oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan, dengan ditetapkan sebagai Lembaga Surveyor untuk 5 komoditas tambahan, yakni komoditas elektronik, besi atau baja, baja paduan dan produk turunannya, tekstil dan produk tekstil, makanan dan minuman, serta komoditas mainan, sehingga total saat ini berjumlah 6 komoditas.
NERACA Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggandeng Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) untuk memperkuat pengamanan…
NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak para breeder agar dapat menjaga kualitas ikan koi yang dihasilkan agar…
NERACA Jakarta – Pada Januari 2025, impor Indonesia tercatat sebesar USD18,00 miliar. Nilai ini turun 15,18 persen dibandingkan Desember 2024…
NERACA Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggandeng Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) untuk memperkuat pengamanan…
NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak para breeder agar dapat menjaga kualitas ikan koi yang dihasilkan agar…
NERACA Jakarta – Pada Januari 2025, impor Indonesia tercatat sebesar USD18,00 miliar. Nilai ini turun 15,18 persen dibandingkan Desember 2024…