Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi global mengalami berbagai tantangan yang berdampak pada daya beli masyarakat. Namun, di tengah kondisi ekonomi yang sulit, sektor pariwisata tetap menunjukkan daya tariknya. Fenomena ini terlihat jelas saat libur panjang cuti bersama dan berdekatan dengan dua hari libur nasional, seperti Isra Mi'raj dan Tahun Baru Imlek 2025, di mana masyarakat tetap memadati berbagai destinasi wisata.
Jelas, hal ini menimbulkan pertanyaan: Mengapa ekonomi pariwisata tetap menjadi primadona meskipun daya beli masyarakat melemah?
Menurut Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, liburan bukan hanya sekadar aktivitas rekreasi, tetapi juga menjadi cara bagi masyarakat untuk melepas penat akibat tekanan ekonomi dan kehidupan sehari-hari. Ketika kondisi ekonomi memburuk, stres dan tekanan hidup meningkat, sehingga liburan menjadi semacam terapi psikologis bagi masyarakat.
Liburan panjang dengan cuti bersama memberikan peluang bagi banyak orang untuk mengambil jeda dari rutinitas dan menikmati kebersamaan dengan keluarga atau teman. Liburan juga dianggap sebagai "kado terindah" yang bisa dinikmati oleh masyarakat dari berbagai lapisan ekonomi.
Tidak sedikit orang yang mengalokasikan anggaran liburan sebagai bentuk penghargaan bagi diri sendiri dan keluarga. Hal ini juga didukung oleh kebijakan pemerintah yang memberikan cuti bersama, sehingga banyak keluarga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bepergian.
Meskipun daya beli masyarakat menurun, sektor pariwisata tetap berkembang karena adanya perubahan pola konsumsi. Masyarakat kini lebih cermat dalam mengatur anggaran liburan dan cenderung memilih paket wisata hemat. Mereka tidak lagi mengutamakan liburan mewah, tetapi lebih kepada pengalaman menikmati keindahan alam tanpa perlu mengeluarkan banyak uang untuk belanja berlebihan.
Data dari berbagai destinasi wisata di Indonesia selama libur panjang Isra Mi'raj dan Imlek 2025 menunjukkan, bahwa wisatawan tetap berbondong-bondong mengunjungi tempat wisata, meskipun dengan pola konsumsi yang lebih hemat.
Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai media, Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan mencatat 146.717 pengunjung dalam lima hari, menandakan tingginya animo masyarakat untuk liburan dengan biaya murah dan akses mudah. Kemudian kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat menerima sekitar 1 juta wisatawan selama liburan, menunjukkan bahwa destinasi dekat perkotaan tetap menjadi favorit karena lebih ekonomis dibandingkan perjalanan jauh. Data ini menunjukkan bahwa masyarakat masih mengutamakan liburan, tetapi dengan pengeluaran yang lebih terkendali.
Karakter utama liburan saat ini adalah mengunjungi tempat wisata, menikmati pemandangan alam, dan menghindari belanja yang berlebihan. Belanja secukupnya menjadi tren, karena masyarakat lebih selektif dalam mengeluarkan uang.
Tidak hanya itu. Masyarakat cenderung memilih tempat wisata yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka untuk menghemat biaya transportasi. Wisata lokal menjadi favorit karena lebih murah dan mudah dijangkau. Banyak keluarga memilih menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum yang lebih hemat dibandingkan pesawat atau kereta jarak jauh. Begitu juga lebih memilih penginapan budget seperti homestay atau guesthouse dibandingkan hotel berbintang.
Berbeda dengan tren liburan di tahun-tahun sebelumnya, wisatawan saat ini lebih selektif dalam membeli oleh-oleh. Mereka lebih memilih membeli barang yang benar-benar diperlukan. Banyak wisatawan mencari promo tiket masuk tempat wisata, diskon transportasi, dan paket wisata murah untuk mengoptimalkan anggaran liburan mereka.
Artinya, pariwisata tetap menjadi primadona meskipun daya beli masyarakat melemah. Ini disebabkan oleh kebutuhan psikologis masyarakat untuk berlibur sebagai pelepas stres dan penghargaan bagi diri sendiri serta keluarga. Namun, pola konsumsi dalam liburan berubah: masyarakat lebih memilih paket wisata hemat, menghindari belanja berlebihan, dan mencari cara-cara ekonomis untuk tetap menikmati waktu liburan.
Ketika mencuat pertanyaan publik terkait RUU Minerba yang akan memberikan kesempatan kepada perguruan tinggi (PT) sebagai pengelola tambang, hal…
Pemerintah tengah fokus merealisasikan tujuan utama program prioritas Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk menciptakan generasi gemilang lewat pemenuhan gizi yang seimbang…
Transparansi dan penegakan hukum dalam kasus korupsi memegang peranan sentral dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Sebagai negara…
Ketika mencuat pertanyaan publik terkait RUU Minerba yang akan memberikan kesempatan kepada perguruan tinggi (PT) sebagai pengelola tambang, hal…
Pemerintah tengah fokus merealisasikan tujuan utama program prioritas Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk menciptakan generasi gemilang lewat pemenuhan gizi yang seimbang…
Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi global mengalami berbagai tantangan yang berdampak pada daya beli masyarakat. Namun, di tengah kondisi…