NERACA
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melakukan uji coba implementasi QRIS Tap berbasis teknologi Near Field Communication (NFC) sebagai alternatif alat pembayaran transportasi di Jabodetabek, yang siap diluncurkan pada triwulan I 2025. Uji coba tersebut khusus diimplementasikan pada moda transportasi Damri. Kegiatan uji coba QRIS Tap NFC turut dihadiri oleh para pemangku kepentingan terkait, termasuk dari Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).
“(Keunggulannya) pertama, sudah pasti cepat dan aman. Kedua, kalau kita pakai itu tidak ada antrean karena cepat, semua layanannya (layanan transportasi) akan optimal. Dari bank-bank sudah uji coba dan semuanya akan bisa menggunakan dengan reader (EDC reader) yang hanya satu,” kata Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono usai uji coba QRIS Tap NFC di Jakarta, sebagaimana dikutip, kemarin.
Dicky mengatakan bahwa saat ini BI tengah mempersiapkan dan menyempurnakan implementasi teknologi dan layanan terkait QRIS Tap NFC. Secara bertahap, seluruh moda transportasi yang beroperasi di Jabodetabek ditargetkan dapat terintegrasi dengan metode pembayaran baru tersebut. “Semuanya (pemain transportasi seperti Transjakarta, MRT, LRT, dan seterusnya) sudah tertarik. Tinggal kebijakannya masing-masing yang kemudian nanti harus di-adjust. Karena masyarakat Jakarta kan tidak hanya naik Damri, mereka berpindah-pindah, jadi kami siapkan supaya bisa terintegrasi,” kata dia.
Dengan QRIS Tap NFC, masyarakat akan lebih mudah untuk melakukan pembayaran secara digital tanpa harus memindai (scan) kode lewat kamera ponsel. Cara penggunaannya, masyarakat cukup menempelkan ponsel yang sudah dilengkapi dengan teknologi NFC dan terintegrasi dengan aplikasi mobile banking.
Dicky menyebutkan bahwa saat ini terdapat 14 penyelenggara jasa pembayaran, termasuk bank-bank besar, yang melakukan uji coba QRIS Tap NFC. Sebanyak 110 armada di Jabodetabek akan mengimplementasikan QRIS Tap NFC untuk tahap awal, dengan sebanyak 33 rute yang disiapkan di seluruh Jabodetabek. Selain moda transportasi Jabodetabek, BI membidik layanan ini dapat diimplementasikan untuk transportasi antarkota, angkutan KSPN, hingga transportasi di daerah-daerah.
Ke depan, QRIS Tap NFC juga ditargetkan untuk bisa diimplementasikan bagi merchant UMKM sebagai bagian dari perkembangan QRIS konvensional yang telah berkembang pesat saat ini. Sebelumnya pada konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Desember 2024 di Jakarta, Rabu (18/12), Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta atau akrab disapa Fili mencatat bahwa jumlah merchant yang menggunakan QRIS sudah mencapai 35,1 juta merchant yang didominasi oleh pelaku UMKM di sektor makanan dan minuman.
Adapun jumlah pengguna QRIS per November 2024 mencapai 55,02 juta pengguna atau mencapai 100,03 persen, melebihi target yang ditetapkan sebanyak 55 juta sepanjang 2024. Total volume transaksi QRIS mencapai 5,46 miliar transaksi per November 2024 atau mencapai 218 persen, melampaui target 2,5 miliar transaksi.
Melihat perkembangan yang pesat tersebut, BI menargetkan volume transaksi QRIS meningkat menjadi 6,5 miliar transaksi pada 2025. Selain itu, ditargetkan jumlah pengguna mencapai 58 juta pengguna dan jumlah merchant QRIS sebanyak 40 juta merchant pada 2025.
Fili menyebut pengembangan QRIS Tap NFC sebagai “hadiah” bagi masyarakat mengingat QRIS konvensional tumbuh dengan pesat sejak diluncurkan pada lima tahun lalu. “Saat ini ASPI sudah siap, industrinya juga siap. Tetapi kita melakukan persiapan aspek bisnis dan aspek teknis. Kita sudah melakukan uji coba, SIT (system integration testing) dan UAT (user acceptance testing) semua success rate-nya 100 persen. Jadi nanti kita akan mulai dengan transportasi,” kata Fili.
NERACA Jakarta – PT Asuransi Jasa Tania Tbk atau Asuransi Jastan mencatat pendapatan premi bruto hingga 30 November 2024 mencapai…
Jakarta-Komisi XI DPR-RI menilai keputusan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati soal Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% berbeda dengan arahan Presiden…
NERACA Jakarta – Kepala Eksekutif Pengawas PEPK OJK Frederica Widyasari Dewi menyampaikan, pembentukan Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) merupakan salah…
NERACA Jakarta – PT Asuransi Jasa Tania Tbk atau Asuransi Jastan mencatat pendapatan premi bruto hingga 30 November 2024 mencapai…
Jakarta-Komisi XI DPR-RI menilai keputusan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati soal Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% berbeda dengan arahan Presiden…
NERACA Jakarta – Kepala Eksekutif Pengawas PEPK OJK Frederica Widyasari Dewi menyampaikan, pembentukan Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) merupakan salah…