Hadapi Pertumbuhan Pasar - Surya Biru Murni Siapkan Lima Strategi Bisnis

NERACA

Jakarta – Terus meningkatkan kebutuhan gas membawa dampak positif terhadap bisnis PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA). Tak heran, perseroan optimistis untuk bisnis lima tahun ke depan semakin kuat. Untuk itu, perseroan mempunyai lima strategi jitu hadapi pertumbuhan pasar.

Wakil Direktur Surya Biru Murni Acetylene, Welly Sumanteri dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, perseroan optimistis menutup 2024 dengan kinerja yang mengesankan, mencerminkan pertumbuhan yang konsisten dan inovasi berkelanjutan di industri gas Indonesia. “SBMA memanfaatkan keunggulan kompetitifnya, mulai dari efisiensi produksi, kemitraan strategis, hingga kepercayaan pelanggan untuk terus memperluas pangsa pasar,”ujarnya.

Disampaikann, SBMA menekankan strategi utama perusahaan adalah meningkatkan efisiensi operasional dan mengembangkan produk dengan nilai tambah tinggi, seperti gas medis dan nitrogen UHP. "Kami memastikan produk kami memiliki kualitas unggul untuk memenuhi standar premium, baik di dalam negeri maupun luar negeri," ujarnya.

Menurut Welly, ada lima strategi bisnis unggulan SBMA untuk menyongsong pertumbuhan pasar, yaitu pertama, efisiensi operasional yang meningkatkan profitabilitas. Dengan mengoptimalkan proses produksi dan distribusi, SBMA berhasil menjaga margin tetap stabil bahkan di tengah tantangan pasar. “Investasi pada logistik seperti lorry tanks dan tabung modern menjadi salah satu pilar utama efisiensi ini,” paparnya.

Kedua, Welly mengatakan, ekspansi infrastruktur ke wilayah strategis. Pembangunan infrastruktur gas di wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan kawasan industri baru di luar Jawa menjadi fokus utama SBMA. Perusahaan memastikan ketersediaan produk berkualitas untuk mendukung proyek strategis nasional.

Selanjutnya, Welly menyebutkan diversifikasi sektor pengguna. Tidak hanya fokus pada sektor mining dan petrochemical, SBMA juga melihat potensi besar di sektor kesehatan, pulp & paper, serta industri berbasis teknologi tinggi. Permintaan gas medis dan special gas menjadi motor pertumbuhan baru bagi perusahaan.

Keempat, lanjut Welly, fokus pada produk bernilai tinggi. SBMA mengedepankan produk-produk berbasis teknologi tinggi, dengan sertifikasi Lab 17025 utk jaminan produk yang dengan tata kelola bersertifikat untuk hasil produk hal tersebut untuk menjawab kebutuhan industri dengan standar kemurnian dan kualitas tinggi. “Hal ini membuka peluang untuk penetrasi pasar dari investor global di masa depan,” tambah Welly.

Terakhir, Welly mengatakan penguatan kompetensi SDM. SBMA percaya bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting perusahaan. Investasi pada pelatihan teknis dan manajerial terus dilakukan untuk memastikan kinerja yang optimal dalam mendukung ekspansi perusahaan.

Lebih lanjut Welly mengatakan, hilirisasi industri, pengembangan smelter, dan dorongan pemerintah untuk membangun pusat industri di luar Jawa memberikan peluang besar bagi SBMA. Dengan strategi bisnis yang fleksibel dan adaptif, SBMA siap menjadi mitra utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sebagai informasi, SBMA memiliki mitra strategis perusahaan oil and gas skala global yang ada di Indonesia, seperti PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) sebagai anak usaha emiten DOID, lalu PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dan lainnya.

 

BERITA TERKAIT

IHSG Menguat di Saat Pasar Wait and See

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (11/12) sore, ditutup menguat di tengah para pelaku pasar…

Pasca Merger Senilai Rp104 Triliun - XLSmart Janjikan Kualitas Layanan Meningkat

NERACA Jakarta- Emiten operator telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) resmi merampungkan merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan…

Pasca Akuisisi Fiber Optik UMT - Mitratel Bakal Dapat Tambahan Pendapatan

NERACA Jakarta – Aksi korporasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) selalu ditunggu para pelaku pasar, lantaran bisnis anak usaha dari…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Menguat di Saat Pasar Wait and See

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (11/12) sore, ditutup menguat di tengah para pelaku pasar…

Pasca Merger Senilai Rp104 Triliun - XLSmart Janjikan Kualitas Layanan Meningkat

NERACA Jakarta- Emiten operator telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) resmi merampungkan merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan…

Pasca Akuisisi Fiber Optik UMT - Mitratel Bakal Dapat Tambahan Pendapatan

NERACA Jakarta – Aksi korporasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) selalu ditunggu para pelaku pasar, lantaran bisnis anak usaha dari…