NERACA
Lebak - Dinas Pertanian Provinsi Banten mewajibkan kelompok tani di Kabupaten Lebak memiliki profil guna menggali potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam upaya mewujudkan program swasembada pangan.
"Kita mewajibkan semua kelompok tani di daerah ini memiliki profil," kata Kepala Bidang Penyuluhan dan Perizinan Distan Provinsi Banten Erry Yanuar di Lebak, Sabtu (23/11).
Pembuatan profil kelompok tani pekerjaan sepele, tetapi manfaatnya luar biasa untuk mengetahui penyuluhan dan sebagai bahan perencanaan pembangunan pertanian secara detil.
Penyusunan profil kelompok dilaksanakan pada jangka pendek,menengah dan panjang untuk Kabupaten Lebak 2.373 propil dan Banten 9.169 propil kelompok tani di tahun 2025.
Kelompok tani wajib memiliki profil untuk mengetahui pemetaan pengembangan komoditas pertanian pangan, hortikultura dan palawija.
Selain itu juga untuk kemudahan penyaluran bantuan kebutuhan alat pertanian maupun bantuan sarana produksi, termasuk bahan bakar minyak (BBM).
Dalam profil itu, misalnya, mereka kelompok tani mengembangkan komoditas pertanian padi maka profil kelompok tani padi.
Begitu juga bila kelompok tani yang mengembangkan pertanian hortikultura maka profilnya komoditas hortikultura.
"Profil kelompok tani ini merupakan inovasi dari Distan Banten juga merupakan bagian dari tahapan sistem penyuluhan tepat sasaran atau "Sipatas"," kata Erry.
Menurut dia, profil kelompok tani juga petugas penyuluh dan petani bisa berdiskusi untuk memecahkan permasalahan dilapangan mulai kesulitan air, kualitas benih,alat pertanian, pestisida, ketersediaan pupuk, serangan hama,luas areal dan lainnya.
Para penyuluh harus mampu mengatasi permasalah dilapangan dan jika kesulitan bisa melaporkan pada distan kabupaten maupun provinsi
Selama ini, kata dia, kelompok tani di Kabupaten Lebak juga daerah lain di Banten belum memiliki profil hingga nol persen, sehingga berdampak terhadap kinerja pemetaan dan pengembangan.
Manfaatnya profil kelompok tani juga apabila seorang penyuluh dipindah dari tugasnya ditempat baru tentu tidak lagi mencari data potensi dan mereka langsung bekerja sebagai penyuluh.
Karena itu, pihaknya belum lama ini melakukan kegiatan bimtek Sipatas sebagai tahapan mulai dari perencanaan ,pelaksanaan sampai evaluasi agar proses penyuluhan tepat sasaran.
"Kami berharap 28 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Lebak dan 108 BPB di Banten dapat membina kelompok tani sehingga bersinergi dengan program Presiden RI Prabowo mewujudkan swasembada pangan," katanya. Ant
NERACA Bali-Sebagai bentuk dukungannya dalam mewadahi para pecinta dunia sastra baik di dalam negeri maupun luar negeri, Yayasan Mudra…
NERACA Yogyakarta- Di bawah naungan Yayasan Hita Pranajiwa Mandaya berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menggelar acara…
NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) bersama Kementerian Transmigrasi (KemenTrans) berencana melakukan kolaborasi untuk mengembangkan perekonomian di kawasan atau daerah…
NERACA Bali-Sebagai bentuk dukungannya dalam mewadahi para pecinta dunia sastra baik di dalam negeri maupun luar negeri, Yayasan Mudra…
NERACA Yogyakarta- Di bawah naungan Yayasan Hita Pranajiwa Mandaya berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menggelar acara…
NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) bersama Kementerian Transmigrasi (KemenTrans) berencana melakukan kolaborasi untuk mengembangkan perekonomian di kawasan atau daerah…