Cetatkan Kinerja Positif - BRIDS Revisi Naik Naik Saham Harita Nickle

NERACA

Jakarta – Berhasil torehkan kinerja positif, BRI Danareksa Sekurtias merevisi naik target harga saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickle dari Rp 1.300 menjadi Rp 1.400 dengan rekomendasi dipertahankan beli. Target tersebut juga mempertimbangkan direvisi naik perkiraan kinerja keuangan NCKL tahun 2024-2025,“Kami mempertahankan rekomendasi saham NCKL dengan prospek kuat ke depan dari proyek RKEF PT Karunia Permai Sentosa (KPS) dengan target mulai produksi pada 2025 dan cash cost yang solid dari seluruh proyek perseroan,” tulis analis BRI Danareksa Sekuritas, Naura Reyhan Muchlis dan Timothy Wijaya dalam riset yang diterbitkan di Jakarta, kemarin.

Terkait kinerja keuangan, BRI Danareksa Skeuritas merevisi naik target laba bersih tahun ini dari Rp 5,07 triliun menjadi Rp 6,35 triliun. Begitu juga dengan perkiraan pendapatan direvisi naik dari Rp 25,72 triliun menjadi Rp 26,99 triliun. Sedangkan perkiraan laba bersih tahun 2025 direvisi naik dari Rp 6,59 triliun menjadi Rp 7,89 triliun.

Revisi naik target kinerja keuangan tersebut mempertimbangkan kuatnya volume penjualan bijih limonite dengan target 14,9 juta ton tahun ini dan diharapkan meningkat menjadi 16,8 juta ton pada 2025. Peningkatan target kinerja keungan tersebut juga mempertimbangkan peningkatan pendapatan dari perusahaan patungan tahun 2024 dan 2025.

Hingga kuartal III-2024, NCKL membukukan lomptan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak 8,3% dari Rp 4,46 triliun menjadi Rp 4,83 triliun hingga kuartal III-2024. Kenaikan tersebut sejalan dengan pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan kenaikan pendapatan dari Rp 17,29 triliun menjadi Rp 20,37 triliun. Laba bruto perseroan juga bertumbuh dari Rp 6,13 triliun menjadi Rp 6,66 triliun.

Sejalan dengan pertumbuhan laba bruto dan terkendalinya beban, perseroan menorehkan kenaikan laba usaha dari Rp 5,42 triliun menjadi Rp 5,80 triliun hingga September 2024. Laba periode berjalan juga meningkat dari Rp 5,66 triliun menjadi Rp 6 triliun.

Peningkatan laba bersih tersebut berdampak terhadap pertumbuhan laba per saham perseroan dari Rp 74,35 menjadi Rp 76,69 per saham. Tahun ini, Harita Nickel menargetkan produksi 120.000 ton kandungan nikel dalam feronikel dari smelter MSP dan HJF. Sementara itu, untuk bijih nikel kadar rendah, perusahaan mengandalkan dua refinery HPAL, yakni Halmahera Persada Lygend (HPL) dan Obi Nickel Cobalt (ONC), dengan target produksi mencapai 80.000–85.000 ton kandungan nikel dalam Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).

 

 

BERITA TERKAIT

Perkokoh Dominasi Pasar Ritel - Erablue Pilih Lokasi Strategis dan Dekat Rumah Warga

Pesatnya pertumbuhan properti di kawasan kota penyanggah Jakarta, seperti Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor atau Jabodetabek menjadi potensi pasar yang…

IHSG Melemah Sambut Libur Pilkada Serentak

NERACA Jakarta – Sambut libur jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 secara serentak Rabu(27/11), indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa…

Sigma Energy Bidik Pendapatan Tumbuh 11,7%

NERACA Jakarta- Tahun depan, PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) membidik pendapatan sebesar Rp119,81 miliar. Target ini, 11,7% lebih tinggi…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Perkokoh Dominasi Pasar Ritel - Erablue Pilih Lokasi Strategis dan Dekat Rumah Warga

Pesatnya pertumbuhan properti di kawasan kota penyanggah Jakarta, seperti Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor atau Jabodetabek menjadi potensi pasar yang…

IHSG Melemah Sambut Libur Pilkada Serentak

NERACA Jakarta – Sambut libur jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 secara serentak Rabu(27/11), indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa…

Sigma Energy Bidik Pendapatan Tumbuh 11,7%

NERACA Jakarta- Tahun depan, PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) membidik pendapatan sebesar Rp119,81 miliar. Target ini, 11,7% lebih tinggi…