NERACA
Jakarta -Kembangkan ekspansi bisnisnya, perusahaan peritel barang rumah tangga MR DIY, PT Daya Intiguna Yasa Tbk akan menggelar penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) dengan harga penawaran Rp1.650 hingga Rp1.870 per saham. Dengan demikian, MR DIY berpotensi meraup dana IPO sekitar Rp4,15 triliun hingga Rp4,71 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Pada aksi korporasi tersebut, perseroan menawarkan sebanyak 2.519.039.400 atau 2,51 miliar saham dengan nominal Rp25 per saham. Jumlah tersebut terdiri atas 2.267.135.400 (9%) saham milik pemegang saham penjual Azara Alpina Sdn. Bhd. dan 251.904.000 (1%) saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan. Setelah IPO atau tepatnya mulai tahun buku 2025, MR D.I.Y menjanjikan tebaran dividen dengan rasio 40%.
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan Senin (25/11), manajemen MR D.I.Y mengungkapkan bahwa mulai tahun buku 2025 dan seterusnya, perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen kepada seluruh pemegang saham paling sedikit 40% dari laba bersih setelah pajak. Adapun, syarat dan ketentuan pembagian dividen berdasarkan UU Perusahaan Terbatas, telah seluruhnya dipenuhi dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan perseroan serta tanpa mengurangi hak dari rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan anggaran dasar perseroan.
Penentuan jumlah dan pembayaran dividen atas saham tersebut akan bergantung pada rekomendasi direksi perseroan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi laba ditahan, kondisi keuangan, kondisi likuiditas, prospek usaha di masa depan dan kebutuhan kas. Nantinya, penggunaan dana hasil IPO akan digunakan sekitar 60% untuk pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Lalu, sekitar 30% akan digunakan oleh perusahaan anak perseroan untuk biaya pembukaan toko baru yang terdiri dari biaya deposit dan uang muka sewa toko, renovasi, pengadaan perabotan dan perlengkapan toko di wilayah Jabodetabek, Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, dan Kepulauan Maluku. Selain itu, sekitar 10% akan digunakan oleh entitas anak PT Duta Sentosa Yasa untuk modal kerja operasional yang mencakup, namun tidak terbatas untuk biaya pembelian persediaan, biaya logistik, dan sebagainya.
Sampai semester I/2024, MR D.I.Y telah mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp532,15 miliar, melesat 228,44% secara tahunan (year on year/YoY), dibandingkan dengan laba pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp162,02 miliar. Kinerja laba bersih yang moncer seiring dengan penjualan MR D.I.Y yang melesat 92,54% YoY menjadi Rp3,2 triliun per semester I/2024, dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,66 triliun.
Adapun, MR D.I.Y telah membukukan aset sebesar Rp4,84 triliun per semester I/2024, naik dibandingkan Rp3,64 triliun per akhir 2023. Lalu, liabilitas MR D.I.Y turun dari Rp7,84 triliun per akhir 2023, menjadi Rp2,71 triliun per semester I/2024. Perseroan pun menghasilkan ekuitas Rp2,13 triliun per semester I/2024, naik dari Rp860,48miliar per akhir 2023.
Pesatnya pertumbuhan properti di kawasan kota penyanggah Jakarta, seperti Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor atau Jabodetabek menjadi potensi pasar yang…
NERACA Jakarta – Sambut libur jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 secara serentak Rabu(27/11), indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa…
NERACA Jakarta- Tahun depan, PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) membidik pendapatan sebesar Rp119,81 miliar. Target ini, 11,7% lebih tinggi…
Pesatnya pertumbuhan properti di kawasan kota penyanggah Jakarta, seperti Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor atau Jabodetabek menjadi potensi pasar yang…
NERACA Jakarta – Sambut libur jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 secara serentak Rabu(27/11), indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa…
NERACA Jakarta- Tahun depan, PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) membidik pendapatan sebesar Rp119,81 miliar. Target ini, 11,7% lebih tinggi…