NERACA
Jakarta – Media sosial dipenuhi konten ala sultan yang sering kali mengundang FOMO (Fear of Missing Out). Tiktoker, Youtuber, selebgram dan para kreator konten ibarat berlomba-lomba membuat konten yang memperlihatkan gaya hidup konsumtif, yang menjadi viral berkat algoritma media sosial.
Riset Finances Online (OptinMonster, 2021) menunjukkan 56% warganet (pengguna internet) di dunia mengalami FOMO. Perasaan FOMO adalah munculnya sikap gelisah apabila tidak mengikuti tren. Warganet dengan indikasi FOMO dengan mudah mengeluarkan uang untuk mencoba gaya hidup baru atau mengonsumi barang-barang keluaran terkini, tanpa mempertimbangkan kondisi keuangan pribadi.
Mengupas realita ini, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa menggelar sesi edukasi rencana finansial pada Rabu (20/11) di Jakarta. “Mengangkat tema New Era: FOMO bikin Boncos? Ketika Gaya Hidup Malah Bikin Pengeluaran Boros, kegiatan edukasi ini diselenggarakan karena banyak ditemukan contoh kasus kecemasan finansial di masyarakat, khususnya pada usia produktif,” jelas Mira Tripuspita, VP Busines Support.
CEO & Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto, didapuk menjadi narasumber yang membahas beragam topik, yang meliputi akar masalah finansial, perjalanan finansial sesuai umur, rasio keuangan sehat, dan skema pembuatan rumah keuangan untuk kebutuhan jangka pendek dan panjang.
Menurut Ligwina, rencana finansial bersifat dinamis, dan dapat berubah, menyesuaikan fokus kebutuhan dan usia individu. Misalnya untuk individu berusia 30 tahun ke atas, porsi pengeluaran terbesar umumnya didominasi kebutuhan keluarga.
“Penting untuk melek kondisi finansial. Ini menjadi langkah awal untuk menentukan alokasi keuangan, seperti pengeluaran untu kebutuhan dan investasi yang tepat,” ungkap Ligwina.
Antusiasme peserta tersalurkan pada sesi tanya jawab. Diskusi interaktif dua arah seputar topik skala prioritas, produk investasi, dan tips menjaga stabilitas keuangan. “Coba atur kembali bersama keluarga, karena perubahan pada rencana finansial dipengaruhi oleh pengalaman dan kepentingan,” ujar Ligwina.
Edukasi finasial ini merupakan inisiatif Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup (well-being) pekerja. “Ini merupakan upaya Perusahaan, dengan harapan dapat terciptanya kesejahteraan finansial, bebas dari kecemasan finansial,” ungkap Mira Tripuspita. (Mohar/Rin)
NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meraih penghargaan “Appreciated Diversity Inclusivity ESG Report” dalam ajang Investor Daily ESG…
NERACA Bali-Sebagai bentuk dukungannya dalam mewadahi para pecinta dunia sastra baik di dalam negeri maupun luar negeri, Yayasan Mudra…
NERACA Yogyakarta- Di bawah naungan Yayasan Hita Pranajiwa Mandaya berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menggelar acara…
NERACA Jakarta – Media sosial dipenuhi konten ala sultan yang sering kali mengundang FOMO (Fear of Missing Out). Tiktoker, Youtuber,…
NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meraih penghargaan “Appreciated Diversity Inclusivity ESG Report” dalam ajang Investor Daily ESG…
NERACA Bali-Sebagai bentuk dukungannya dalam mewadahi para pecinta dunia sastra baik di dalam negeri maupun luar negeri, Yayasan Mudra…