NERACA
Jakarta- Tahun depan, PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) membidik pendapatan sebesar Rp119,81 miliar. Target ini, 11,7% lebih tinggi dibanding proyeksi pendapatan tahun 2024 sebesar Rp107,76 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, perseroan akan menaikan Compressor Fleet Utilization yang semula 69% menjadi 83%. untuk mencapai target pendapatan tahun 2025 nanti. Selain itu, manajemen perseroan juga akan memperkenalkan mini gas compressor dengan penggerak motor listrik yang dapat meningkatkan operasi, efisiensi sekaligus mengurangi emisi karbon. Perseroan juga berupaya untuk menjajaki peluang bisnis selain penyewaan mini gas compressor dan SPBU.
Hingga September 2024, SICO membukukan pendapatan sebesar Rp72,65 miliar, naik tipis 0,6% dari Rp72,22 miliar pada periode sama 2023. Pencapaian pendapatan ini, sekitar 60,64% dari target Perseroan pada tahun ini. Pendapatan SICO sembilan bulan pertama 2024 dari penjualan bahan bakar Rp36,54 miliar, sewa compressor gasjack Rp34,24 miliar, serta lainnya sebesar Rp1,8 miliar.
Seiring pendapatan, beban pokok pendapatan SICO naik 2,46% menjadi Rp44,84 miliar pada Januari-September 2024, dari Rp43,76 miliar pada periode sama 2023. Akibatnya, laba kotor Perseroan turun 2,25% jadi Rp27,8 miliar pada Januari-September 2024, dari Rp28,4 miliar pada Januari-September 2023.
Adapun laba tahun berjalan SICO yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp8,66 miliar pada Januari-September 2024. Pencapaian ini meningkat 4,96% jika dibandingkan Rp8,25 miliar pada Januari-September 2023. PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) atau Sinerco merupakan perusahaan jasa yang fokus pada bidang kompresor di industri minyak dan gas dengan memanfaatkan teknologi kompresor mini gas.
Perseroan juga akan membagikan dividen interim untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2024 sebesar Rp3 per saham. Benny, Direktur Utama SICO mengemukakan, pembagian dividen interim ini sudah diputuskan dan disepakati oleh Direksi dan Dewan Komisaris SICO dalam rapat pada 01 Oktober 2024. Menurut Benny, jadwal dan tata cara pembayaran dividen interim akan dikoordinasikan dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Biro Administrasi Efek (BAE). Adapun final dividen tahun buku 2024 akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun 2025 nanti.
Di tahun ini, perseroan proyeksikan mengalami peningkatan revenue sekitar 15% sampai dengan 20%.
Dalam bisnisnya, perseroan memilih Jawa Barat dan Kalimantan Timur sebagai target pengelolalan lapangan migas mendatang. Alasanya, secara management resiko Jawa Barat dan Kalimantan lebih kecil resikonya baik secara potensi lapangannya maupun dari aspek sosial dan budayanya. Apalagi, sejak awal perseroan sangat memahami budaya di lokasi tersebut sehingga gangguan sosial sangat rendah.
SICO yang didirikan tahun 2007 ini merupakan satu-satunya perusahaan distributor mini gas compressor di Indonesia dan telah mendistribusikan minimal 50 unit. Monetisasi gas suar bakar merupakan salah satu kegiatan usaha tama perusahaan.
Majunya teknologi dalam dunia keuangan saat ini tidak bisa terelakkan lagi, teknologi memainkan peran penting dalam melindungi keamanan keuangan digital…
Pesatnya pertumbuhan properti di kawasan kota penyanggah Jakarta, seperti Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor atau Jabodetabek menjadi potensi pasar yang…
NERACA Jakarta – Sambut libur jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 secara serentak Rabu(27/11), indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa…
Majunya teknologi dalam dunia keuangan saat ini tidak bisa terelakkan lagi, teknologi memainkan peran penting dalam melindungi keamanan keuangan digital…
Pesatnya pertumbuhan properti di kawasan kota penyanggah Jakarta, seperti Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor atau Jabodetabek menjadi potensi pasar yang…
NERACA Jakarta – Sambut libur jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 secara serentak Rabu(27/11), indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa…