NERACA
Jakarta -Proyek pengeboran gas Tangguh UCC sebagai proyek strategis nasional (PSN) yang ditawarkan pemerintah, resmi telah ditandatangani kontrak engineering, procurement, construction, and Installation (EPCI) onshore dan offshore dengan dua kontraktor senilai US$3,6 miliar atau sekitar Rp 56,5 triliun (kurs Rp 15.700/US$) yaitu Saipem dalam konsorsium dengan mitra PT Meindo Elang Indah dan kedua dengan JGC Holdings Corporation, melalui local subsidiary-nya PT JGC Indonesia.
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, sebagai proyek strategis nasional, proyek ini memainkan peran penting dalam mendukung pemerintah Indonesia dalam memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat, mencapai target produksi gas nasional dan memajukan upaya dekarbonisasi untuk mencapai tujuan pengurangan emisi nasional.
Disampaikannya, menjelang akhir tahun 2024, proyek UCC telah berhasil mencapai dua tonggak penting dalam perkembangannya. Tonggak sejarah pertama adalah keputusan FID yang diumumkan manajemen bp saat pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di London,”Saat ini, kita menyaksikan pencapaian besar kedua: penandatanganan kontrak EPCI untuk fasilitas darat dan lepas pantai,”ujarnya.
Dia meminta bp agar mengambil pelajaran dari pelaksanaan proyek train 3, untuk itu agar bp harus proaktif mengatasi permasalahan yang muncul dan mendiskusikannya dengan SKK Migas untuk mencari solusi yang efisien dan efektif. “Saya minta agar bp proaktif dan aktif melakukan komunikasi ke SKK Migas, jangan menunggu sampai ada masalah yang muncul, harus diidentifikasi dan dilakukan upaya penyelesaian masalah sejak dini agar proyek ini bisa selesai sesuai rencana baik dari segi jadwal maupun biaya. Selain itu, keandalan fasilitas produksi yang sedang dibangun harus dijaga untuk meminimalkan penghentian yang tidak direncanakan di masa mendatang”, tegas Djoko.
Sementara itu, Kathy Wu, bp regional president Asia Pacific, gas & low carbon energy menyampaikan proyek Tangguh berpotensi menghasilkan 3 triliun kaki kubik sumber daya gas tambahan bagi pemenuhan kebutuhan energi yang terus meningkat di Indonesia dan Asia, sekaligus mendukung upaya dekarbonisasi Indonesia melalui reinjeksi atas sekitar 15 juta ton CO2 pada fase awal.“Investasi senilai US$ 7 miliar dari bp dan para mitra Tangguh ini merupakan bukti komitmen kami bagi ketahanan dan keberlanjutan energi Indonesia serta pengembangan wilayah Papua. Kami tidak mungkin mencapai keputusan akhir investasi proyek besar ini tanpa dukungan dari Kementerian ESDM dan SKK Migas. Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya atas dukungan dan kolaborasi yang telah terjalin selama ini,” ucap Kathy.
Sebelumnya, pengumuman atas keputusan investasi akhir (FID) senilai lebih dari US$7 miliar atau sekitar Rp 110 triliun atas proyek Tangguh UCC sendiri disampaikan oleh CEO bp Murray Auchincloss, atas nama bp dan para mitra kontrak kerja, kepada Presiden Prabowo Subianto di London tanggal 21 November 2024, pada saat kunjungan kerja perdana Presiden Prabowo ke Inggris sebagai bagian dari kunjungan beliau ke enam negara.
Majunya teknologi dalam dunia keuangan saat ini tidak bisa terelakkan lagi, teknologi memainkan peran penting dalam melindungi keamanan keuangan digital…
Pesatnya pertumbuhan properti di kawasan kota penyanggah Jakarta, seperti Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor atau Jabodetabek menjadi potensi pasar yang…
NERACA Jakarta – Sambut libur jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 secara serentak Rabu(27/11), indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa…
Majunya teknologi dalam dunia keuangan saat ini tidak bisa terelakkan lagi, teknologi memainkan peran penting dalam melindungi keamanan keuangan digital…
Pesatnya pertumbuhan properti di kawasan kota penyanggah Jakarta, seperti Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor atau Jabodetabek menjadi potensi pasar yang…
NERACA Jakarta – Sambut libur jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 secara serentak Rabu(27/11), indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa…