Koperasi Konsumen Bank Nagari Jadi Role Model Holdingisasi Koperasi

NERACA

Padang - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengapresiasi kinerja Koperasi Konsumen Keluarga Besar (KSUKB) Bank Nagari yang dinilai sukses mengembangkan skala bisnis koperasi dalam ekosistem holding.

Ferry menyatakan atas keberhasilannya dalam pengembangan bisnis ini, KSUKB Bank Nagari layak menjadi contoh bagi koperasi-koperasi besar di Indonesia khususnya koperasi simpan pinjam (KSP) untuk melakukan spin off (pemekaran usaha) dengan membangun sebuah ekosistem bisnis yang baru dengan pola holding company. Berkat kemampuan mengelola ekosistem yang baik dalam wadah holding ini, KSUKB Bank Nagari kini memiliki aset hingga Rp191,60 miliar. 

"Di Sumatera Barat ini KSUKB Bank Nagari bisa menjadi role model bahwa koperasi bisa menjadi sangat besar dan bisa membentuk holding. Pada prinsipnya koperasi itu gotong royong dan saling menguatkan sehingga bisa tercipta sebuah ekosistem yang kuat," kata Ferry saat melakukan kunjungan kerja ke KSUKB Bank Nagari di Sumatera Barat.

Berkaca dari beberapa negara, Ferry menyatakan bahwa koperasi terbukti mampu tumbuh besar bahkan menjadi andalan terhadap perekonomian domestik seperti koperasi Fonterra di Selandia Baru, Koperasi Mondragon di Spanyol dan masih banyak koperasi lainnya. Hal ini diyakini dapat diadopsi di Indonesia dengan syarat koperasi harus masuk di dalam rantai pasok industri atau masuk pada sektor-sektor produksi seperti yang dilakukan oleh KSUKB Bank Nagari.

"Kalau kita lihat pengalaman koperasi di seluruh dunia koperasi itu bisa menjadi konglomerasi karena mereka masuk dalam ekosistem industri. Harusnya koperasi di Indonesia bisa seperti itu," kata Ferry.

Kementerian Koperasi (Kemenkop) dipastikan siap memberikan dukungan terhadap koperasi untuk meningkatkan kapasitas usahanya melalui berbagai pendampingan usaha hingga penambahan modal bagi koperasi melalui Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi (LPDB-KUMKM). Wamenkop juga mendorong koperasi - koperasi di Indonesia dapat memanfaatkan momentum untuk terlibat langsung dalam rantai pasok pada program makan bergizi gratis (MBG) yang akan mulai digulirkan tahun depan. 

"Pak Prabowo (Presiden RI) punya program MBG yang tujuannya antara lain untuk menggerakkan ekonomi rakyat. Ini kesempatan kita untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh koperasi agar bisa menjadi penyedia bahan baku hingga menjadi bagian dari dapur bersama," kata Ferry. 

Sebelumnya Ferry mengungkapkan, bahwa pihaknya bakal memperkuat peran Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM untuk kebutuhan pembiayaan koperasi di sektor produksi. "Saya minta LPDB mengurangi, kalau bisa distop, pembiayaan kepada koperasi simpan pinjam," ucap Ferry.

menurut Ferry, 80 persen pembiayaan LPDB itu untuk kegiatan koperasi-koperasi yang produktif, dalam rangka menghidupkan kembali koperasi-koperasi produsen. "Koperasi pertanian, peternak, dan sebagainya, harus kita hidupkan kembali," ucap Ferry.

Di tempat yang sama Direktur Utama Bank Nagari Gusti Chandra berterima kasih atas dukungan dari Kementerian Koperasi yang selama ini terus mendampingi KSUKB Bank Nagari sehingga mampu menunjukkan peningkatan kinerja yang optimal. Saat ini koperasi karyawan dan pensiunan pegawai Bank Nagari ini terbukti mampu memberikan kontribusi yang positif bagi anggota dan masyarakat sekitar.

"Kita bangga karena koperasi ini sudah punya minimarket sendiri dan beberapa unit bisnis lain di luar simpan pinjam mulai dari bisnis rental kendaraan, pengadaan alat tulis kantor dan lainnya," kata Gusti Chandra.

Sementara itu Ketua KSUKB Bank Nagari Sumardi bertekad akan terus mengembangkan bisnis koperasi dengan menambah beberapa cabang produksi hingga tingkat kecamatan terutama untuk bisnis ritel minimarket. 

"Di dalam RAT di tahun 2020, sisa hasil usaha (SHU) yang dapat kami berikan ke anggota mencapai Rp5,56 miliar, kami optimis di akhir tahun 2024 ini SHU yang bisa kita bagikan di dalam RAT bisa mencapai Rp10,2 miliar," kata Sumardi.

Menanggapi capaian kinerja yang positif ini, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyatakan bahwa ada peran LPDB dalam pengembangan koperasi di KSUKB Bank Nagari. Sebagai mitra yang patuh terhadap regulasi dan ketentuan, KSUKB dinilai memiliki prospek bisnis yang menjanjikan sehingga dukungan pembiayaan terhadap koperasi ini berpotensi bisa terus ditingkatkan. 

"Ini sebagai prototipe untuk program holding (koperasi). Kami dari LPDB dan bersama Kementerian Koperasi siap untuk terus membantu demi pertumbuhan koperasi," kata Supomo.

 

BERITA TERKAIT

Standar Mutu Ekspor AS Dipastikan Aman

NERACA Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meyakinkan otoritas Amerika Serikat terkait mutu dan keamanan hasil perikanan Indonesia memenuhi standar…

Koperasi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

NERACA Padang - Kementerian Koperasi (Kemenkop) menyatakan bahwa koperasi khususnya Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) memiliki dua fungsi yaitu fungsi…

Inovasi Kunci Peningkatan Daya Saing Ekspor

NERACA Klaten – Suka tidak suka harus dilakukan kepada para pelaku usaha untuk membekali diri dengan berbagai inovasi produksi, manajerial,…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Standar Mutu Ekspor AS Dipastikan Aman

NERACA Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meyakinkan otoritas Amerika Serikat terkait mutu dan keamanan hasil perikanan Indonesia memenuhi standar…

Koperasi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

NERACA Padang - Kementerian Koperasi (Kemenkop) menyatakan bahwa koperasi khususnya Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) memiliki dua fungsi yaitu fungsi…

Inovasi Kunci Peningkatan Daya Saing Ekspor

NERACA Klaten – Suka tidak suka harus dilakukan kepada para pelaku usaha untuk membekali diri dengan berbagai inovasi produksi, manajerial,…