NERACA
Jakarta– Perusahaan energi dan investasi terintegrasi di Indonesia, PT ABM Investama Tbk. (ABMM), mendapat afirmasi peringkat kredit B1 dengan stable outlook atas surat utang senior senilai US$ 160 juta dari lembaga keuangan sekaligus pemeringkat kredit asal Amerika Serikat, Moody’s Ratings.
Direktur Utama ABMM, Achmad Ananda Djajanegara dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pihaknya senang dengan afirmasi Moody’s yang memberikan peringkat utang B1, di mana hal tersebut menunjukkan bahwa posisi kredit perseroan akan terus stabil ke depannya. “Ini adalah kesuksesan yang kami capai berkat dukungan dari semua stakeholders, yang selalu berkomitmen dalam mendukung langkah-langkah kami dalam mempersiapkan diri untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di masa depan,”ujarnya.
Andi, panggilan akrab Achmad Ananda Djajanegara menambahkan, pemeringkatan yang dilakukan Moody’s menegaskan komitmen ABMM dalam pengelolaan manajemen yang transparan dan prudent. Selain itu, peringkat tersebut juga menjadi sebuah pengakuan internasional bahwa perusahaan yang sudah beroperasi selama lebih dari 16 tahun ini komit dalam pengelolaan good corporate governance (GCG), selalu fokus pada operasional excellence, dan berkomitmen terhadap prinsip-prinsip environmental, social, dan governance (ESG).“Kami berharap hal ini meneguhkan kepercayaan dan dukungan stakeholders, termasuk para investor, pada ABMM, yang pada akhirnya berdampak positif bagi perusahaan agar mampu terus tumbuh sehingga dapat mengukuhkan diri menjadi perusahaan terkemuka di sektor energi,”kata Andi.
Asal tahu saja, pemeringkatan Moody’s ini menunjukkan metrik kredit yang kuat dari ABMM terlepas dari tantangan operasional yang dihadapi perusahaan pada paruh pertama 2024. Moody’s juga mengapresiasi aksi korporasi ABMM dalam mengakses pendanaan domestik di dalam negeri, di mana baru-baru ini ABMM melakukan refinancing dan reprofiling fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebesar US$ 395 juta.
Refinancing dan reprofiling tersebut menjadi salah satu alasan bagi Moody’s memberikan peringkat B1 dengan stable outlook kepada ABMM. Pemberian fasilitas kredit dari bank BUMN terbesar di Indonesia tersebut dinilai sangat menguntungkan karena memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit dan menurunkan beban bunga sehingga hal tersebut memperkuat neraca keuangan dan memberikan fleksibilitas arus kas tambahan bagi ABMM.
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (12/11) sore, ditutup menguat di tengah…
NERACA Jakarta- Kemenangan Donald Trum pada pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024 memberikan kepastian pelaku pasar modal akan sentimen…
Analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menilai, langkah PT Bank Negara Indonesia (BNI) dalam menerbitkan obligasi…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (12/11) sore, ditutup menguat di tengah…
NERACA Jakarta- Kemenangan Donald Trum pada pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024 memberikan kepastian pelaku pasar modal akan sentimen…
Analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menilai, langkah PT Bank Negara Indonesia (BNI) dalam menerbitkan obligasi…