IHSG Menguat di Tengah Koreksi Bursa Asia

NERACA

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (12/11) sore, ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 55,53 poin atau 0,76% ke posisi 7.321,99. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,41 poin atau 0,62% ke posisi 884,52.“Bursa regional Asia cenderung bergerak melemah, dimana pasar tampaknya masih mempertimbangkan dampak agenda Donald Trump sebagai presiden terpilih Amerika Serikat (AS) terhadap ekonomi global," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, kemarin.

Pelaku pasar juga mengevaluasi implikasi yang lebih luas pasca kemenangan Trump sebagai presiden (AS) terhadap kebijakan fiskal. Untuk masa jabatan kedua Donald Trump dengan potensi kemenangan Partai Republik di Kongres, memicu optimisme untuk deregulasi dan pemotongan pajak yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memicu inflasi.

Dari dalam negeri, pemerintah kembali akan memberikan insentif perpajakan perumahan, dengan Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi (Kemenko) memberikan sinyal insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DPTP) untuk perumahan, akan diperpanjang sampai dengan semester pertama tahun depan, tentunya ini akan menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat, yaitu dipimpin sektor energi yang menguat 2,91%, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor properti yang naik masing- masing sebesar 2,81% dan sebesar 1,83%.

Sedangkan, dua sektor melemah yaitu dipimpin sektor barang konsumen nonprimer sebesar 0,92%, diikuti oleh sektor barang baku yang turun sebesar 0,92%. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu BOAT, MLPL, DEWA, BUMI dan MPPA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni NZIA, TOSK, BSML, HATM, dan FILM.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.400.425 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 29,86 miliar lembar saham senilai Rp12,80 triliun. Sebanyak 300 saham naik, 276 saham menurun, dan 215 tidak bergerak nilainya. 

 

 

BERITA TERKAIT

Potensi Pendapatan Rp3 Triliun - SGER Teken Kontrak Batubara 2 Juta MT

NERACA Jakarta – Pacu pertumbuhan volume produksi batu bara, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) sebagai pembeli dan PT Merge…

Komitmen PLN Membangun Warisan Energi Bersih

Isu perubahan iklim dan krisis lingkungan, serta dampak dari penggunaan energi fosil yang berlebihan telah membawa pada ancaman serius terhadap…

Pefindo Pertahankan Rating A+ Barito Pacific

NERACA Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA+ kepada PT Barito Pacific Tbk. (BRPT). Meski demikian, ada…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Potensi Pendapatan Rp3 Triliun - SGER Teken Kontrak Batubara 2 Juta MT

NERACA Jakarta – Pacu pertumbuhan volume produksi batu bara, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) sebagai pembeli dan PT Merge…

Komitmen PLN Membangun Warisan Energi Bersih

Isu perubahan iklim dan krisis lingkungan, serta dampak dari penggunaan energi fosil yang berlebihan telah membawa pada ancaman serius terhadap…

Pefindo Pertahankan Rating A+ Barito Pacific

NERACA Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA+ kepada PT Barito Pacific Tbk. (BRPT). Meski demikian, ada…