NERACA
Jakarta – Di penghujung tahun 2024, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengantongi kontrak Rp25,68 miliar untuk memasok produk PC-I Girder untuk proyek jalan tol Ibu Kota Nusantara (IKN) seksi 3B-2 segmen KKT Kariangau–SP Tempadung di Kalimantan Timur. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto mengatakan, proyek ini dikelola oleh WIKA-Waskita-JakonPP KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp 25,68 miliar. Proyek suplai PC-I Girder sebanyak 96 batang ini di mulai sejak 28 Agustus 2024.
Hingga awal November 2024, progres produksi telah mencapai 65,5% dan diharapkan selesai pada 30 Desember 2024."Produk PC-I Girder saat ini sedang bersiap untuk dikirim dari Precast Plant WSBP Prambon, Jawa Timur menggunakan transportasi laut dengan menggunakan kapal tongkang. Pencapaian ini memperlihatkan kemampuan WSBP untuk menjaga daya saing produk dengan efisiensi biaya," ujar Fandy Dewanto.
Dikatakan, keberhasilan WSBP dalam memenuhi kebutuhan proyek strategis seperti tol menuju IKN ini berkontribusi besar pada peningkatan pendapatan usaha triwulan III 2024 yang tercatat naik 29,1% YoY menjadi Rp 1,33 triliun. Dengan dominasi penjualan produk Precast yang tumbuh hingga 74,4% dan kontribusi sebesar Rp588,42 miliar atau 44,1% dari total pendapatan, WSBP berhasil mempertahankan Gross Profit Margin (GPM) sebesar 21,1%, yang menandakan daya saing perusahaan yang semakin kuat.“Nantinya jalan tol ini akan menjadi penghubung antara mainroad Jalan Tol IKN Seksi 3B dengan Jalan Kariangau. Jalan Tol ini bertujuan untuk mendukung dan meningkatkan konektivitas wilayah Kalimantan Timur khususnya dari dan menuju kawasan Ibu Kota Negara Nusantara,”kata Fandy.
Di sisi lain, bisnis readymix mencatatkan peningkatan sebesar 17,0% menjadi Rp 539,60 miliar, naik dari Rp 461,16 miliar di 2023, menyumbang 40,4% dari total pendapatan. Sementara itu, pendapatan dari Jasa Konstruksi sebesar Rp 206,39 miliar pada 2024.
Laba kotor perusahaan turut mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 87,1% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, dari Rp 150,60 miliar pada 2023 menjadi Rp 281,76 miliar di 2024. Peningkatan ini mencerminkan efisiensi yang lebih baik dalam proses produksi serta peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan. Salah satu pencapaian lainnya adalah penurunan beban Non-Contributing Plant (NCP) sebesar 63,4%, dari Rp 274,74 miliar di 2023 menjadi Rp 100,47 miliar pada 2024.
Komitmen restrukturisasi yang terus berjalan dengan lancar, juga tercermin dari pembayaran kewajiban kepada kreditur melalui skema CFADS yang telah mencapai tahap keempat dengan total Rp 320,85 miliar. Selain itu, WSBP juga melaporkan perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp 1,73 triliun hingga akhir September 2024, atau sekitar 75% dari target tahunan Rp2,3 triliun. (bani)
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (12/11) sore, ditutup menguat di tengah…
NERACA Jakarta- Kemenangan Donald Trum pada pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024 memberikan kepastian pelaku pasar modal akan sentimen…
Analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menilai, langkah PT Bank Negara Indonesia (BNI) dalam menerbitkan obligasi…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (12/11) sore, ditutup menguat di tengah…
NERACA Jakarta- Kemenangan Donald Trum pada pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024 memberikan kepastian pelaku pasar modal akan sentimen…
Analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menilai, langkah PT Bank Negara Indonesia (BNI) dalam menerbitkan obligasi…