Kemenangan Donald Trump dalam poling pilpres AS memberikan berbagai respon terhadap pasar, termasuk pasar modal Indonesia. Sementara PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap pemerintah dapat mengantisipasi dampak dari pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) terhadap ekonomi secara makro dan pasar modal Indonesia.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengatakan, hasil pemilihan presiden AS pasti memiliki dampak terhadap perekonomian dan pasar modal Indonesia. "Kembali lagi, apapun hasil dari pemilu di AS, bagaimana pun nanti kebijakan ke depannya, saya yakin pemerintah kita juga akan melakukan antisipasi," ujar Jeffrey di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, apabila pemerintah melakukan antisipasi terhadap hasil pemilu AS tersebut, maka selebihnya kembali ke fundamental ekonomi Indonesia dan perusahaan-perusahaan Indonesia. Menurutnya, dengan hal tersebut investor pasar modal harus tetap memantau dan mengikuti dampak pemilu tersebut ke Indonesia.
Hanya saja, Jeffrey mengingatkan investor untuk kembali ke fundamental dan menyarankan investor untuk mengambil keputusan secara rasional. Jeffrey melanjutkan dengan IHSG yang turun ke bawah 7.500 awal pekan ini, hal tersebut diserahkan ke mekanisme pasar. "Kalau gerak IHSG tergantung pasar. Bagaimana indeks itu naik turun kami serahkan sepenuhnya ke pasar," ujarnya.
BEI hanya berharap akhir tahun ini target rata-rata nilai transaksi harian BEI dapat tercapai, dan pertumbuhan investor juga dapat tercapai. Sebagaimana diketahui, tahun ini BEI menargetkan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp12,25 triliun. Target nilai transaksi ini naik pada 2025 menjadi Rp13,5 triliun.
Menurut Direktur Utama BEI, Iman Rachman, target ini dibuat berdasarkan asumsi tren penurunan inflasi dan suku bunga global. Target ini juga dibuat berdasarkan kebijakan ekonomi pemerintahan baru Prabowo-Gibran. Iman menjelaskan pemerintahan baru menargetkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 8%, di saat lima tahun terakhir pertumbuhan PDB rata-rata sebesar 5%.
Dukung eksplorasi pengembangan proyek, PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjalin kerja sama dengan QuamtumPharm, Inc. (XtaIPi). Dalam siaran persnya…
Meski sudah disuspensi selama 41 bulan dan bahkan dinyatakan pailit, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan belum berencana menghapuskan (delisting)…
Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham atas pencapaian positif kinerja keuangan, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) berencana membagikan dividen…
Dukung eksplorasi pengembangan proyek, PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menjalin kerja sama dengan QuamtumPharm, Inc. (XtaIPi). Dalam siaran persnya…
Kemenangan Donald Trump dalam poling pilpres AS memberikan berbagai respon terhadap pasar, termasuk pasar modal Indonesia. Sementara PT Bursa Efek…
Meski sudah disuspensi selama 41 bulan dan bahkan dinyatakan pailit, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan belum berencana menghapuskan (delisting)…