Deteksi dini sebagai kunci menyelematkan penderita kanker masih sangat relevan, namun juga harus didukung fasilitas yang lengkap dari rumah sakit. Berangkat dari hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais agar ikut meningkatkan program pengampuan layanan kanker di Indonesia sehingga mencegah tingkat fatalitas (fatality rate) melalui pemeriksaan deteksi dini kanker.
Untuk deteksi dini kanker payudara, Budi menyampaikan bahwa pihaknya sudah menyiapkan alat USG yang dibagikan ke 10.000 puskesmas di 514 kabupaten/kota. Namun, yang masih menjadi tantangan yaitu pemberian pelatihan kepada dokter umum di puskesmas untuk bisa melakukan layanan deteksi dini kanker.“Dari 10 ribu (USG), saya lihat terakhir baru 6 ribu yang ada (USG yang dilengkapi probe linear). Tapi 6 ribu pun yang penting buat saya, minta (ke RS Dharmais) dokternya mesti dilatih untuk periksa karena periksa kanker payudara itu beda dengan periksa kandungan bayi. Alat USG itu mirip seperti stetoskop advance, bisa digunakan untuk diagnosa berbagai jenis penyakit dan sekarang tersedia di puskesmas,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Selain distribusi USG khusus, ia mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga membagikan alat mammografi ke rumah sakit tingkat kabupaten/kota di 514 kabupaten/kota untuk diagnostik kanker payudara secara final.“Kita juga mulai bagikan alat-alat untuk tes patologi anatomi ke 514 kabupaten/kota. Jadi kalau ada kanker payudara, dibiopsi, itu juga sudah mulai dilakukan. Kita juga sudah banyak bagikan alat-alat untuk treatment cancer seperti kemoterapi yang tadinya hanya bisa di beberapa kota saja, itu mulai tahun depan akan disebar di 514 kabupaten/kota. (Alat) radioterapi yang mahal-mahal itu di 34 provinsi,”kata Budi.
Dengan adanya alat USG khusus di puskesmas-puskesmas, kata dia, diharapkan pasien kanker payudara tidak harus mengantre dengan waktu tunggu yang lama di rumah sakit-rumah sakit besar seperti RS Kanker Dharmais. Ketika ditemukan indikasi pada pasien, Budi meminta tenaga kesehatan untuk memastikan adanya proses diagnostik lanjutan ke rumah sakit kabupaten/kota sehingga pasien bisa mendapatkan layanan biopsi.
Oleh sebab itu, dokter spesialis patologi anatomi juga harus dipastikan tersedia di rumah sakit kabupaten/kota. Tahap selanjutnya, rumah sakit kabupaten/kota juga diharapkan bisa memberikan pengobatan kepada pasien kanker payudara minimal dengan kemoterapi ataupun tindakan operasi atau bedah.
Budi menekankan pentingnya patient journey dimulai dari deteksi dini kanker yang optimal. Ia berpesan kepada RS Kanker Dharmais untuk mengembangkan patient journey dengan menyebarkan edukasi kepada perempuan-perempuan di Indonesia untuk menyadari pentingnya deteksi dini kanker payudara.
Dirnya menyadari bahwa masih banyak masyarakat yang takut melakukan pemeriksaan deteksi dini. Budi pun mengingatkan masyarakat untuk berani menjalani skrining kanker payudara sebab pengobatan pada stadium awal lebih mudah dilakukan daripada stadium lanjut yang memerlukan pengobatan lebih kompleks dengan biaya yang lebih mahal.“Kanker itu harus dideteksi dini, lebih baik daripada ketahuannya terlambat. Kalau terlambat, fatality rate-nya sudah tinggi sekali. Kalau ketahuan dini sebenarnya kanker itu bisa diobati sekarang. Cuma teman-teman mesti berani. Mesti merasa nyaman kalau skrining ketahuan kanker, ya tidak apa-apa. Lebih baik skrining ketahuan dini daripada takut-takut lalu tidak ketahuan dan tahunya telat,” kata Budi.
Musim hujan potensi penyebaran penyakit juga cukup besar dan karena itu menjaga imunitas tubuh serta menjaga pola hidup bersih menjadi…
Maraknya produk kosmetik kecantikan di pasar, menawarkan beragam pilihan bagi kaum hawa dalam mempersolek diri. Hanya saja, dari sekian banyak…
Guru Besar dalam Bidang Ilmu Virologi dan Imunologi Virus Demam Berdarah Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Prof Dra Beti Ernawati Dewi,…
Musim hujan potensi penyebaran penyakit juga cukup besar dan karena itu menjaga imunitas tubuh serta menjaga pola hidup bersih menjadi…
Maraknya produk kosmetik kecantikan di pasar, menawarkan beragam pilihan bagi kaum hawa dalam mempersolek diri. Hanya saja, dari sekian banyak…
Guru Besar dalam Bidang Ilmu Virologi dan Imunologi Virus Demam Berdarah Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Prof Dra Beti Ernawati Dewi,…