Indonesia Disebut Sebagai Negara Berpenghasilan Terendah di Asia - Allianz Global Wealth Report

Allianz Global Wealth Report
Indonesia Disebut Sebagai Negara Berpenghasilan Terendah di Asia
NERACA
Jakarta - Allianz merilis Global Wealth Report edisi ke 15 yang mana menganalisis situasi aset dan hutang rumah tangga di hampir 60 negara, termasuk Indonesia. Dalam laporan tersebut, Indonesia menjadi negara berpenghasilan terendah di Asia dengan aset bersih finansial sebesar EUR940 perkapita atau setara dengan Rp16 juta perkapita. 
Disamping itu, pertumbuhan di 2023 dinilai sangat sederhana dengan aset kotor finansial yang meningkat sebesar 4,4% atau jau dibawah rata-rata regional dan merupakan pertumbuhan terlemah sejak krisis finansial global. Laporan tersebut juga menyebutkan deposito bank masih mendominasi portofolio rumah tangga Indonesia sekitar 62% dan pertumbuhannya hanya sekitar 3,9%. 
Tak hanya itu, kelas aset lainnya seperti sekuritas dan asuransi/pensiun menunjukkan pertumbuhan yang relatif lesu dengan masing-masing 8% dan 0,5% atau jauh di bawah rata-rata jangka panjang yang sebesar 15,6% dan 8,8%. Secaar ril, gambarannya bahkan lebih tidak cerah. Jika disesuaikan dengan inflasi, peningkatan tahun 2023 menurun menjadi 0,7% namun aset finansial ril jauh melampaui tingkat sebelum pandemi sebesar 23,2%. 
Pertumbuhan liabilitas tetap berlanjut dengan laju 9%. Akibatnya, rasio hutang naik namun dengan tingkat 16% ini masih merupakan tingkat yang sangat rendah di tahun 2023. Menurut Country Manager dan Direktur Utama Allianz Life Indonesia Alexander Grenz, kekuatan ekonomi tidak hanya diukur dari angka namun juga kemampuan setiap orang untuk bisaterus beradaptasi dan bangkit kembali dari tantangan. 
"Di tengah perkembangan ekonomi yang sangat dinamis dan penuh tantangan, perencanaan keuangan dan manajemen risiko menjadi kunci utama dalam menghadapi perubahan situasi ekonomi tersebut. Untuk itu, kesadaran akan pentingnya perlindungan asuransi menjadi langkah penting dalam menuju keamanan finansial atas risiko dan ketidakpastian," kata Alexander sebagaimana dikutip dalam keterangannya, Selasa (8/10). 
Mencermati gambaran Indonesia di mana pertumbuhan asuransi masih dihadapkan dengan tantangan peneterasi asuransi yang masih berada di tingkat 2,7% berdasarkan OJK dan ASEAN Insurance Surveillance Report, Allianz Indonesia berkomitmen untuk menggencarkan literasi keuangan dan meningkatkan kesadaran asuransi serta mendampingi masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi di masa mendatang. Sepanjang 2023 hingga saat ini, Allianz Indonesia telah menggelar 1.100 kegiatan literasi keuangan dan menjangkau 1,3 juta masyarakat Indonesia. 

NERACA

Jakarta - Allianz merilis Global Wealth Report edisi ke 15 yang mana menganalisis situasi aset dan hutang rumah tangga di hampir 60 negara, termasuk Indonesia. Dalam laporan tersebut, Indonesia menjadi negara berpenghasilan terendah di Asia dengan aset bersih finansial sebesar EUR940 perkapita atau setara dengan Rp16 juta perkapita. 

Disamping itu, pertumbuhan di 2023 dinilai sangat sederhana dengan aset kotor finansial yang meningkat sebesar 4,4% atau jau dibawah rata-rata regional dan merupakan pertumbuhan terlemah sejak krisis finansial global. Laporan tersebut juga menyebutkan deposito bank masih mendominasi portofolio rumah tangga Indonesia sekitar 62% dan pertumbuhannya hanya sekitar 3,9%. 

Tak hanya itu, kelas aset lainnya seperti sekuritas dan asuransi/pensiun menunjukkan pertumbuhan yang relatif lesu dengan masing-masing 8% dan 0,5% atau jauh di bawah rata-rata jangka panjang yang sebesar 15,6% dan 8,8%. Secaar ril, gambarannya bahkan lebih tidak cerah. Jika disesuaikan dengan inflasi, peningkatan tahun 2023 menurun menjadi 0,7% namun aset finansial ril jauh melampaui tingkat sebelum pandemi sebesar 23,2%. 

Pertumbuhan liabilitas tetap berlanjut dengan laju 9%. Akibatnya, rasio hutang naik namun dengan tingkat 16% ini masih merupakan tingkat yang sangat rendah di tahun 2023. Menurut Country Manager dan Direktur Utama Allianz Life Indonesia Alexander Grenz, kekuatan ekonomi tidak hanya diukur dari angka namun juga kemampuan setiap orang untuk bisaterus beradaptasi dan bangkit kembali dari tantangan. 

"Di tengah perkembangan ekonomi yang sangat dinamis dan penuh tantangan, perencanaan keuangan dan manajemen risiko menjadi kunci utama dalam menghadapi perubahan situasi ekonomi tersebut. Untuk itu, kesadaran akan pentingnya perlindungan asuransi menjadi langkah penting dalam menuju keamanan finansial atas risiko dan ketidakpastian," kata Alexander sebagaimana dikutip dalam keterangannya, Selasa (8/10). 

Mencermati gambaran Indonesia di mana pertumbuhan asuransi masih dihadapkan dengan tantangan peneterasi asuransi yang masih berada di tingkat 2,7% berdasarkan OJK dan ASEAN Insurance Surveillance Report, Allianz Indonesia berkomitmen untuk menggencarkan literasi keuangan dan meningkatkan kesadaran asuransi serta mendampingi masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi di masa mendatang. Sepanjang 2023 hingga saat ini, Allianz Indonesia telah menggelar 1.100 kegiatan literasi keuangan dan menjangkau 1,3 juta masyarakat Indonesia. 

BERITA TERKAIT

Kuota FLPP Ditambah 34 Ribu Rumah

  NERACA Jakarta - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mengungkapkan Pemerintah resmi menyetujui penambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan…

PinjamDuit Gandeng Privy untuk Tingkatkan Keamanan Keuangan Digital

  NERACA Jakarta – Penyelenggara Fintech Lending berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) PinjamDuit mengadopsi layanan Tanda Tangan Elektronik (TTE) tersertifikasi yang disediakan…

OJK Lakukan Transformasi di Sektor Asuransi, Penjaminan dan Dana Pensiun

  NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan transformasi di sektor perasuransian, penjaminan dan dana pensiun (PPDP) untuk…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kuota FLPP Ditambah 34 Ribu Rumah

  NERACA Jakarta - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mengungkapkan Pemerintah resmi menyetujui penambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan…

PinjamDuit Gandeng Privy untuk Tingkatkan Keamanan Keuangan Digital

  NERACA Jakarta – Penyelenggara Fintech Lending berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) PinjamDuit mengadopsi layanan Tanda Tangan Elektronik (TTE) tersertifikasi yang disediakan…

OJK Lakukan Transformasi di Sektor Asuransi, Penjaminan dan Dana Pensiun

  NERACA Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan transformasi di sektor perasuransian, penjaminan dan dana pensiun (PPDP) untuk…