Menanti Kabinet Baru, IHSG Ditutup Melemah

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (10/10) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah dipimpin saham-saham sektor teknologi. IHSG ditutup melemah 21,20 poin atau 0,28% ke posisi 7.480,08. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,36 poin atau 0,25% ke posisi 928,76,“Bursa regional Asia menguat sejalan dengan tren penguatan bursa Amerika Serikat (AS) yang di topang hasil risalah The Fed," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, kemarin.

Dari dalam negeri, menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo-Gibran pada pekan depan tampaknya menjadi perhatian pasar. Pelaku pasar menantikan siapa yang akan duduk sebagai menteri dalam Kabinet Prabowo Subianto.

Pelaku pasar berharap pemilihan sebagai menteri paham akan situasi global saat ini sehingga akan menjaga perekonomian nasional dan juga Menteri yang sejalan dengan visi dan misi presiden sehingga ini mempermudah langkah presiden baru masa transisi dan menjaga keberlanjutan agar dapat berjalan dengan lebih cepat.

Sebelumnya, Prabowo terlihat memilih keberlanjutan kebijakan dengan mayoritas incumbet menteri diprediksi akan kembali masuk ke kabinet baru. Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham.

Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik sebesar 1,68%, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor infrastruktur yang naik masing- masing sebesar 0,42% dan 0,02%.

Sedangkan, tujuh sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 0,76%, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor industri yang masing- masing turun sebesar 0,76% dan 0,34%. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KOBX, LIVE, DMMX, MSKY dan TMPO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni LEAD, MANG, CITY, BUKA dan PDPP.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.078.430 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,54 miliar lembar saham senilai Rp9,08 triliun. Sebanyak 257 saham naik 279 saham menurun, dan 251 tidak bergerak nilainya.

BERITA TERKAIT

Kejar Pertumbuhan Bisnis - SMRA Suntik Modal Anak Usaha Rp485,57 Miliar

NERACA Jakarta -Dukung pengembangan bisnis anak usaha, emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) telah melakukan penambahan modal ditempatkan dan…

Investor Pasar Modal di Sulteng Naik Tajam

NERACA Palu- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan investor pasar modal di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami peningkatan sangat signifikan…

Rencana IPO Inalum - Masih Tunggu Kepastian Smelter Kuala Tanjung

NERACA Jakarta- Masih sepinya IPO perusahaan BUMN menjadi perhatian pasar. Terlebih kabar PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) melantai di pasar…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kejar Pertumbuhan Bisnis - SMRA Suntik Modal Anak Usaha Rp485,57 Miliar

NERACA Jakarta -Dukung pengembangan bisnis anak usaha, emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) telah melakukan penambahan modal ditempatkan dan…

Investor Pasar Modal di Sulteng Naik Tajam

NERACA Palu- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan investor pasar modal di Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami peningkatan sangat signifikan…

Rencana IPO Inalum - Masih Tunggu Kepastian Smelter Kuala Tanjung

NERACA Jakarta- Masih sepinya IPO perusahaan BUMN menjadi perhatian pasar. Terlebih kabar PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) melantai di pasar…