Progres Pembangunan Kolam Retensi Baru Mencapai 36 Persen - Kadis PUTR Kota Sukabumi:

NERACA

Sukabumi - Progres pembangunan kolam retensi yang tengah dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Sukabumi, baru mencapai 34 hingga 36 persen. Proyek yang berada di jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Sudajayahilir, Kecamatan Baros atau tepatnya di depan Terminal Tipe A tersebut, sebagai salah satu upaya untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi ketika hujan deras.

"Alhamdulillah, progress pembangunan kolam retensi tersebut hingga saat ini sudah mencapai 34 sampai 36 persen," ujar Kepala Dinas PUTR Kota Sukabumi, Sony Hermanto, kepada Neraca, kemarin.

Sony mengatakan, lokasi depan terminal tersebut  berada di cerukan rawan genangan air. Sehingga, air mengejar daratan yang lebih rendah. Terutama saat hujan dengan intensitas tinggi riskan terjadi banjir. Apalagi, kata Sony, Kota Sukabumi itu berada di bawah kaki daerah tetangga."Nah, kolam retensi air ini sebagai solusi untuk menampung air tersebut dari dampak kurangnya penyerapan air dari wilayah utara," katanya.

Kolam retensi ini, sambung Sony, mampu menampung sekitar 3.800 liter per detik, dengan 800 liter per detiknya disalurkan ke saluran eksisting yang ada."Kita berharap, akhir bulan ke 11 2024 ini, bisa rampung 100 persen, dan bisa digunakan pada Desember mendatang. Karena, puncaknya hujan biasanya terjadi pada akhir tahun," terang Sony.

Sony mengungkapkan, pembangunan kolam retensi tersebut, berasal dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat, dengan total anggaran mencapai Rp5.155.842.672."Proyek ini di danai dari Bankeu APBD Provinsi Jawa barat," bebernya.

Selain berfungsi sebagai penampung air, ungkap Sony, kolam retensi ini juga dirancang menjadi destinasi wisata murah bagi masyarakat sekitar. Di sekitar kolam, akan dibangun fasilitas jogging track dan area nongkrong untuk anak muda, menciptakan ruang terbuka yang bermanfaat bagi warga setempat.

Sementara itu, perbaikan saluran air eksisting yang melintasi jalan juga akan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas aliran, agar over flow dari kolam retensi dapat dialirkan dengan baik. Sistem perawatan kolam retensi ini mencakup pengerukan secara berkala setiap tiga bulan, untuk menjaga agar tidak ada penyumbatan akibat sedimentasi.

"Kolam retensi ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi banjir yang kerap melanda kawasan Lingkar Selatan. Dengan selesainya pembangunan ini, masyarakat dapat terhindar dari dampak banjir yang merugikan," tandasnya.

Seperti diberitakan Neraca sebelumnya, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUTR Kota Sukabumi, Eris Indrawan, menjelaskan, sebenarnya, pembuatan kolam retensi tersebut bagian dari program lanjutan yang sudah direncanakan sebelumnya. Namun baru direalisasikan  di tahun ini. Secara teori, sambung Eris, dalam penanggulangan banjir tersebut, airnya bisa dialirkan, ditampung, dan diserap. Sehingga, kata Eris, mungkin ketiga teori tersebut masuk dalam program itu. Dengan begitu, kolam retensi tersebut mampu menampung air dengan harapan terserap.

"Tapi, ketika air yang memang volumenya atau debit airnya tidak diprediksi lebih besar tentu saja akan terjadi kelebihan, sehingga pasti air itu akan dialirkan melalui sungai yang ada ke arah selatan dari lokasi kolam tersebut," ucapnya.

Eris menambahkan, keberadaan kolam retensi ini, nanti juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lainya. Diantaranya, untuk menyiram tanaman yang ada di beberapa jalan di Kota Sukabumi, serta pihak pemadam kebakaran (Damkar) bisa mengambil air dari kolam tersebut untuk memenuhi kebutuhan dalam menjalankan tugasnya.

"Yang jelas kami berharap, adanya kolam retensi ini, selain menjadi salah satu solusi untuk penanganan genangan atau banjir di lokasi sekitaran Terminal. Bisa juga dimanfaatkan untuk keperluan lainya," pungkas Eris. Arya

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Terancam Banjir Baja Impor China, Peneliti Khawatirkan Industri Baja Dalam Negeri akan Seperti Tekstil

  NERACA Jakarta-Kepala Pusat Industri, Perdagangan dan Investasi di The Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio…

Mengenal Mekaarpreneur, Program Pemberdayaan Intensif Besutan PNM

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk komitmen PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan, PNM menghadirkan program Mekaarpreneur. Program…

Diskominfo Kota Sukabumi Lakukan Evaluasi Simponi - Penggunaanya Baru 70 Persen

NERACA Sukabumi - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi, melakukan evaluasi terhadap Sistem Informasi Pemerintahan Online Kota Sukabumi (Simponi).…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Terancam Banjir Baja Impor China, Peneliti Khawatirkan Industri Baja Dalam Negeri akan Seperti Tekstil

  NERACA Jakarta-Kepala Pusat Industri, Perdagangan dan Investasi di The Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio…

Mengenal Mekaarpreneur, Program Pemberdayaan Intensif Besutan PNM

NERACA Jakarta – Sebagai bentuk komitmen PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan, PNM menghadirkan program Mekaarpreneur. Program…

Diskominfo Kota Sukabumi Lakukan Evaluasi Simponi - Penggunaanya Baru 70 Persen

NERACA Sukabumi - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi, melakukan evaluasi terhadap Sistem Informasi Pemerintahan Online Kota Sukabumi (Simponi).…