Tren Penurunan Suku Bunga - Mandiri Sekuritas Taksir IHSG Tembus 8000

NERACA

Jakarta – Tren penurunan suku bunga menjadi sentimen positif indeks harga saham gabungan (IHSG) di pasar. Apalagi, setelah Bank Indonesia menurunkan acuan suku bunga disusul pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed membawa IHSG menyentuh level psikologi baru di 7.900. Tepatnya pada perdagangan 19 September 2024. 

Head of Equity Research and Strategy Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, penurunan suku bunga sebesar 50 bps oleh The Fed membuka ruang untuk pemangkasan suku bunga acuan BI lebih lanjut.

Dia bilang dengan pelonggaran kebijakan moneter dan fiskal, penguatan nilai tukar rupiah disertai dengan masih menariknya valuasi saham saham, IHSG mencetak rekor baru hingga tutup 2024. "Kami melihat peluang yang lebih tinggi bagi IHSG untuk mencapai skenario bull case kami di level 8.000 pada akhir tahun ini," jelas Jozer.

Adapun sektor-sektor yang cukup sensitif terhadap suku bunga dan penguatan nilai tukar rupiah, seperti keuangan staples dan properti serta saham small-mid cap tetap menjadi pilihan Mandiri Sekuritas. Sebelumnhya, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan IHSG dapat menyentuh level 7.915 pada kuartal IV- 2024 dengan sektor ritel akan menunjukkan kinerja positif.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina mengatakan, proyeksi IHSG direvisi naik dengan catatakan apabila kebijakan pemangkasan suku bunga direalisasikan oleh BI sebelum akhir tahun 2024, sehingga akan memperkuat daya beli masyarakat dan mendorong peningkatan konsumsi rumah tangga.“Kami melihat bahwa inflasi yang terkendali dan suku bunga yang lebih rendah akan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, dengan kredit konsumsi yang diproyeksikan meningkat dan berdampak langsung pada penguatan beberapa sektor, termasuk sektor ritel,” ujarnya.

Nantinya, tren suku bunga rendah akan ada dua sektor yang menurutnya patut diperhatikan yaitu sektor perbankan dan sektor ritel dengan perhatian utama pada kinerja fundamental masing-masing perusahaan.“Konsumsi rumah tangga diproyeksikan akan menguat pada kuartal IV- 2024,”kata Martha.

Ditambahkannya, pemangkasan suku bunga dan peningkatan kepercayaan konsumen akan mendorong masyarakat untuk lebih aktif melakukan pembelian barang dan jasa."Sektor ritel, khususnya segmen barang konsumsi, fashion, dan elektronik, diprediksi akan mendapatkan keuntungan signifikan dari tren ini,” ujar Martha.

Sementara Research Analyst Mirae Aset, Abyan Habib Yuntoharjo optimistis terhadap prospek sektor ritel yang didukung oleh urbanisasi, peningkatan adopsi teknologi digital, ekspektasi penurunan suku bunga yang akan berdampak positif pada daya beli masyarakat, serta adanya festive season pada akhir tahun.

Dengan latar belakang tersebut, dirinya merekomendasikan overweight untuk sektor ritel mengingat potensi pertumbuhan yang masih kuat pada kuartal IV- 2024.“Investor disarankan untuk mempertimbangkan saham-saham di sektor ritel, yang diprediksi akan mendapatkan keuntungan dari momentum pemulihan ekonomi dan peningkatan konsumsi domestik,”kata Abyan.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Bidik Penjualan Tumbuh 20% - Tineco Gelar Tineco Clean Like a Champion

Genjot pertumbuhan penjualan, Tineco Indonesia sebagai brand vakum pembersih tanpa kabel mempersembahkan acara spektakuler bertajuk "Tineco Clean Like a Champion"…

Genjot Penjualan Reksa Dana - BTN Targetkan Dana Kelolaan Tumbuh 20%

Kolaborasi dengan Syailendra Capital, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menghadirkan dua produk reksa dana unggulan milik Syailendra yang…

Terbitkan Obligasi Rp2 Triliun - Adira Finance Tawarkan Kupon Hingga 6,8%

NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan, PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (ADMF) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan VI tahap IV tahun…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Bidik Penjualan Tumbuh 20% - Tineco Gelar Tineco Clean Like a Champion

Genjot pertumbuhan penjualan, Tineco Indonesia sebagai brand vakum pembersih tanpa kabel mempersembahkan acara spektakuler bertajuk "Tineco Clean Like a Champion"…

Genjot Penjualan Reksa Dana - BTN Targetkan Dana Kelolaan Tumbuh 20%

Kolaborasi dengan Syailendra Capital, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menghadirkan dua produk reksa dana unggulan milik Syailendra yang…

Terbitkan Obligasi Rp2 Triliun - Adira Finance Tawarkan Kupon Hingga 6,8%

NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan, PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (ADMF) berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan VI tahap IV tahun…