BEI Kaji Perubahan Aturan Free Float Saham

NERACA

Jakarta- Hengkangnya saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dari dari daftar indeks FTSE Global Equity Indonesia akibat besarnya tekanan jual terhadap saham BREN karena bobot besar BREN terhadap IHSG menjadi perhatian otoritas pasar modal.

Direktur Penilaian Perusahaaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menyampaikan bahwa BEI tengah mempertimbangkan perubahan aturan free float saat pencatatan perdana. "Fokus kami pada jumlah saham yang benar-benar ditawarkan kepada publik,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, perubahan tersebut akan dituangkan dalam rancangan peraturan baru dan BEI akan meminta masukan dari publik. Kegagalan BREN masuk Indeks FTSE kategori large cap pada September ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya pada Juni, BREN juga gagal masuk indeks tersebut akibat tersangkut papan pemantauan khusus alias full call auction (FCA).

Penyebab utama batalnya BREN masuk indeks FTSE lantaran mayoritas atau 97% sahamnya dianggap dikuasai empat pemegang saham utama, termasuk pengendali dan asosiasinya. Buntutnya, saham BREN mengalami Auto Reject Bawah (ARB) selama dua hari berturut-turut. Selama dua hari berturut-turut itu, IHSG merosot dan gagal mencapai level psikologis 8.000, akibat beban berat yang ditimbulkan BREN.

Merespon hal tersebut, pihak BEI pun bergegas mengkaji ulang untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. Perubahan aturan free float diharapkan dapat menciptakan pasar yang lebih transparan dan likuid, serta melindungi kepentingan para investor.

Soal terlemparnya saham BREN dari indeks FTSE, Nyoman menjelaskan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya merupakan wewenang dari pihak FTSE Russell. “Ketentuan untuk dapat masuk ke dalam indeks FTSE Russell equity indices diatur oleh FTSE Russell. Sehingga keputusan tersebut merupakan wewenang dari pihak FTSE Russell untuk menentukan saham mana yang dapat masuk ke dalam indeks tersebut sesuai dengan ketentuan yang dimiliki,” imbuhnya.

BEI sendiri, kata Nyoman, sudah meminta penjelasan dari manajemen BREN. Berdasarkan hal tersebut, bursa telah melakukan permintaan penjelasan untuk meminta klarifikasi dan BREN telah menanggapi. Menurut Merly, Direktur dan Corporate Secretary BREN, seluruh informasi terkait pemegang saham, termasuk empat pemegang saham utama yang memiliki 97% saham, telah diungkapkan saat IPO tahun 2023. “Dapat kami sampaikan disini bahwa seluruh informasi mengenai pemegang saham (termasuk 4 pemegang saham tersebut) sudah kami sampaikan secara resmi kepada Bursa dan OJK pada proses penerbitan saham perdana (IPO) di tahun 2023,” ungkapnya.

Di paruh pertama 2024, BREN membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 57,95 juta (sekitar Rp 951,64 miliar). Angka laba bersih tersebut meningkat 0,53% dari US$ 57,64 juta pada periode yang sama tahun 2023 lalu.

Barito Renewables membukukan pendapatan US$ 290,07 juta dalam periode Januari-Juni 2024. Menurun dari US$ 296,98 juta pada semester I-2023. Adapun laba sebelum pajak juga jadi US$ 143,06 juta di enam bulan pertama tahun ini. Dari sebelumnya US$ 152 juta pada periode yang sama tahun 2023. Per 30 Juni 2024, kas dan setara kas US$ 226,05 juta dengan total aset US$ 3,70 miliar. Adapun total liabilitas US$ 3 miliar dan total ekuitas US$ 700,21 juta.

 

 

BERITA TERKAIT

Perdana, Pameran K3 Hadirkan Solusi Untuk Semua Sektor Industri

Perkenalkan lebih luas akan adanya wadah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi alasan hadirnya pameran Safe Work Indonesia 2024 di…

Miliki Cadangan Komoditas Berlimpah - Saatnya Jadi Tuan di Rumah Sendiri dan Global Price Setter

Gencarnya pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) menggantikan energi fosil menuju target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau…

Ganti Logo Jadi AHI - Analis Masih Pertahankan Beli Saham ACES

NERACA Jakarta- Masih terjaganya daya beli masyarakat dan juga pertumbuhan kinerja keuangan di semester pertama 2024, menjadi alasan bagi pelaku…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Perdana, Pameran K3 Hadirkan Solusi Untuk Semua Sektor Industri

Perkenalkan lebih luas akan adanya wadah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi alasan hadirnya pameran Safe Work Indonesia 2024 di…

Miliki Cadangan Komoditas Berlimpah - Saatnya Jadi Tuan di Rumah Sendiri dan Global Price Setter

Gencarnya pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) menggantikan energi fosil menuju target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau…

BEI Kaji Perubahan Aturan Free Float Saham

NERACA Jakarta- Hengkangnya saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dari dari daftar indeks FTSE Global Equity Indonesia akibat besarnya…