Bursa Karbon Siap Fasilitasi Transaksi Internasional

NERACA

Jakarta – Dorong pertumbuhan transaksi bursa karbon di pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan bursa karbon di pasar secara sistem sudah siap memfasilitasi atau melayani transaksi baik dalam taraf lokal maupun internasional,”Pada dasarnya, IDX Carbon secara sistem kami siap melakukan transaksi lokal maupun internasional. Dan nanti, prosedurnya akan sama untuk para pelaku yang bertransaksi di bursa karbon,”kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy di Jakarta, kemarin.

Hal senada juga disampaikan Direktur Pengawasan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lufaldy Ernanda bahwa bursa karbon sudah dapat melakukan perdagangan secara internasional saat ini, tanpa harus menunggu terbitnya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK).“Sejauh ini, sebenarnya sudah bisa terjadi,  nanti beberapa supplier dalam hal ini yang punya unit karbon tinggal bersurat ingin memperdagangkan (secara) internasional,” ujar Lufaldy.

Beberapa bulan lalu, dia menjelaskan, OJK telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian ESDM, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), serta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Sementara itu, terkait voluntary carbon market, Ia menjelaskan bahwa terdapat ribuan potensi supplier di tengah kebutuhan yang tinggi terhadap demand (permintaan). Dari lima sektor Nationally Determined Contributions (NDC) yaitu sektor energi, industrial processes and production use (IPPU), limbah, pertanian, dan kehutanan, ia menjelaskan sampai saat ini perdagangan allowance baru terjadi di sub sektor pembangkit listrik.“Di sektor energi saja baru subsektor yang terjadi. Jadi, kita menungguempat sub sektor lainnya dari kacamata perkembangan Bursa Karbon, itu driving sistemnya salah satu demandnya apabila NDC itu yang mekanisme allowance terjadi di semua sektor,” ujar Lufaldy.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa pernah bilang, bursa karbon memang tidak se-liquid bursa saham karena tujuan pembelian kredit karbon bukan untuk mendapatkan keuntungan setiap harinya, tetapi lebih kepada usaha menurunkan emisi. Disamping itu, bursa karbon merupakan platform perdagangan di mana aspek penawaran (supply) dan permintaan (demand) sangat pengaruh.

Saat ini, Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai anak usaha Pertamina sekaligus agregator pasar karbon di Pertamina Group, adalah satu-satunya penjual yang bertransaksi di IDXCarbon.

BERITA TERKAIT

AVIA Siap Buyback dan Beri Dividen Rp1,33 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Avia Avian Tbk (AVIA) atau Avian Brands memutuskan untuk…

Penundaan Tarif AS Beri Katalis Positif IHSG

NERACA Jakarta – Kembali menguatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) pasca terkoreksi akibat sentimen negatif pajak AS membuat pelaku pasar…

Matahari Bagikan Dividen Rp300 Per Saham

NERACA Jakarta -Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) menetapkan dividen tunai final…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

AVIA Siap Buyback dan Beri Dividen Rp1,33 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Avia Avian Tbk (AVIA) atau Avian Brands memutuskan untuk…

Penundaan Tarif AS Beri Katalis Positif IHSG

NERACA Jakarta – Kembali menguatnya indeks harga saham gabungan (IHSG) pasca terkoreksi akibat sentimen negatif pajak AS membuat pelaku pasar…

Matahari Bagikan Dividen Rp300 Per Saham

NERACA Jakarta -Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) menetapkan dividen tunai final…