AVIA Siap Buyback dan Beri Dividen Rp1,33 Triliun

NERACA

Jakarta – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Avia Avian Tbk (AVIA) atau Avian Brands memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp1,33 triliun. Jumlah ini setara dengan Rp22 per lembar saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin

Dividen tersebut diambil dari laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai Rp1,66 triliun. Artinya, Avian Brands membagikan dividen dengan rasio 80,41%.“Pembagian dividen ini mencerminkan komitmen kuat kami untuk terus memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham,”kata Wijono Tanoko, Direktur Utama Avian Brands.

Disebutkan, dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar Rp672 miliar yang telah dibagikan pada November 2024 lalu. Rasio pembayaran dividen sebesar 80,41% ini jauh melampaui kebijakan minimum perusahaan yang sebesar 50% dari laba bersih.

Tak hanya bagi-bagi cuan, Avian Brands juga mengumumkan program buyback saham dengan alokasi dana hingga Rp1 triliun. Program ini merupakan kelanjutan dari aksi serupa yang dimulai pada Desember 2023 lalu dan rampung pada Februari 2025. Kala itu, AVIA berhasil membeli kembali maksimal 1,425 miliar lembar saham.“Buyback tambahan ini mencerminkan kepercayaan kami terhadap fundamental bisnis jangka panjang Avian Brands,” tegas Wijono.

Langkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan para investor terhadap kinerja dan prospek perusahaan. RUPSLB juga menyepakati pengangkatan Oscar Wezenbeek sebagai Komisaris Independen yang baru. Kehadiran Oscar diharapkan bisa memperkuat tata kelola perusahaan serta memberikan wawasan baru untuk pengembangan bisnis ke depan.

Avian Brands juga menegaskan komitmennya untuk terus melakukan inovasi produk, memperluas jaringan distribusi, dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.“Kami percaya bahwa strategi pertumbuhan berkelanjutan akan membawa Avian Brands ke level berikutnya,” kata Wijono.

Dengan sederet langkah strategis ini, Avian Brands makin menunjukkan taji sebagai pemimpin pasar cat dekoratif di Indonesia. Di tahun 2024, AVIA membukukan laba bersih sebesar Rp1,66 triliun. Perolehan ini tumbuh sebesar 1,35% secara tahunan. Peningkatan laba bersih membuat laba per saham dasar yang dapat diatribusikan ke entitas induk juga naik dari posisi Rp26,51 pada 2023 menjadi Rp27,16 per saham.

Perseroan juga mengantongi penjualan bersih sebesar Rp7,47 triliun. Raihan itu tumbuh 6,48% dari capaian tahun sebelumnya yakni Rp7,01 triliun. Penjualan bersih AVIA ditopang oleh segmen solusi arsitektur yang berkontribusi sebesar Rp5,84 triliun atau naik dari posisi Rp5,61 triliun pada 2023. Adapun segmen barang dagangan menyumbang Rp1,62 triliun, naik 16,07% year on year (YoY).

Sementara itu, berdasarkan jaringan distribusi, AVIA meraih pendapatan sebesar Rp6,69 triliun dari distributor sendiri, sedangkan distributor pihak ketiga dan penjualan langsung menyumbang Rp735,51 miliar serta Rp40,45 miliar. Sejalan dengan kenaikan penjualan, beban pokok yang dipikul perusahaan juga meningkat 7,75% YoY menjadi Rp4,13 triliun.  (bani)

BERITA TERKAIT

Permudah Interaksi Pelanggan - Sharp Hadirkan Layanan Purna Jual Berbasis AI

Dalam rangka meningkatkan layanan kepada konsumen, Sharp Indonesia dengan bangga memperkenalkan dua karakter cerdas, SALLI dan SANDI, yang siap hadir…

Publik Makin Geram - PT Pelabuhan Tiga Bersaudara Ajukan Kasasi

Masyarakat Kalimantan Timur dan publik kini semakin geram. Setelah sebelumnya diduga mengumpulkan uang hasil pungutan liar sebesar US$ 0,8 per…

PP Presisi Targetkan Kontrak Baru Tumbuh 15%

Sukses mencatatkan pertumbuhan kontrak baru di tahun 2024 sebesar 1,49% mendorong PT PP Presisi Tbk (PPRE) untuk menargetkan kontrak baru…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Permudah Interaksi Pelanggan - Sharp Hadirkan Layanan Purna Jual Berbasis AI

Dalam rangka meningkatkan layanan kepada konsumen, Sharp Indonesia dengan bangga memperkenalkan dua karakter cerdas, SALLI dan SANDI, yang siap hadir…

Publik Makin Geram - PT Pelabuhan Tiga Bersaudara Ajukan Kasasi

Masyarakat Kalimantan Timur dan publik kini semakin geram. Setelah sebelumnya diduga mengumpulkan uang hasil pungutan liar sebesar US$ 0,8 per…

PP Presisi Targetkan Kontrak Baru Tumbuh 15%

Sukses mencatatkan pertumbuhan kontrak baru di tahun 2024 sebesar 1,49% mendorong PT PP Presisi Tbk (PPRE) untuk menargetkan kontrak baru…