Laba Indonesia Kendaraan Terminal Naik 2,24%

Semester pertama 2024, PT Indonesia Kendaraan Terminal  Tbk (IPCC) meruap laba Rp80,68 miliar (Rp44,37 persaham) atau naik 2,24% jika dibandingkan Rp78,91 miliar ( Rp43,40 per saham) pada periode sama 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang diriis di Jakarta,kemarin.

Perseroan mengungkapkan, kenaikan laba tersebut didukung antara lain oleh penurunan beban keuangan IPCC sebesar 50,2% jadi Rp15,6 miliar, dari Rp31,34 miliar pada semester I 2023. Selain itu, beban pajak IPCC juga turun 9,58% dari Rp25,86 miliar pada semester I 2023, menjadi Rp23,38 miliar pada semester I 2024.

Akumulasi penurunan beban keuangan dan beban pajak mendorong laba sebelum pajak emiten beraset Rp1,86 triliun per Juni 2024 itu tumbuh 1,45% menjadi Rp99,64 miliar pada semester I 2024, dari Rp98,22 miliar semester I 2023. Sementara pendapatan bersih IPCC turun 1,82% jadi Rp360,26 miliar pada semester I 2024, dari Rp36,96 miliar pada semester I 2023.  Pendapatan IPCC dari pelayanan jasa terminal mengkontribusi pendapatan Rp340,96 miliar, naik 1,4% dari Rp336,13 miliar pada semester I 2023. Adapun pendapatan pelayanan jasa barang anjlok 70,9% jadi Rp5,88 miliar pada semester I 2024 dari Rp20,25 miliar.

Pendapatan IPCC dari pengusahaan tanah, bangunan, air, dan listrik mencapai Rp8,5 miliar, meningkat 45,23% dari Rp5,85 miliar pada semester I 2023. Sedangkan penghasilan rupa-rupa usaha menyumbmg pendapatan Rp4,89 miliar. Total liabilitas IPCC per Juni 2024 sebesar Rp679,84 miliar, naik 20,23% dari Rp565,44 miliar per Desember 2023. Ini terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp282,31 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp397,52 miliar. Adapun jumlah ekuitas perseroan per Juni 2024 mencapai Rp1,19 triliun. (bani)

BERITA TERKAIT

Kerugian Investasi Ilegal Capai Rp139,67 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kerugian akibat investasi ilegal selama kurun waktu 2017-2023 mencapai lebih dari Rp130 triliun. “Tepatnya kerugian…

Jalankan Bisnis Berkelanjutan - PP Properti Fokus di Bisnis Berbasis Edukasi

Emiten properti, PT PP Properti Tbk (PPRO) berkomitmen mengedepankan inovasi yang dapat diakses berbagai segmen tidak hanya fokus pengembangan properti…

bani - Harita Nickel Teken Penjualan dengan KSP

Genjot pertumbuhan penjualan, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel melakukan perjanjian jual beli bijih nikel dengan PT…

BERITA LAINNYA DI

Kerugian Investasi Ilegal Capai Rp139,67 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kerugian akibat investasi ilegal selama kurun waktu 2017-2023 mencapai lebih dari Rp130 triliun. “Tepatnya kerugian…

Jalankan Bisnis Berkelanjutan - PP Properti Fokus di Bisnis Berbasis Edukasi

Emiten properti, PT PP Properti Tbk (PPRO) berkomitmen mengedepankan inovasi yang dapat diakses berbagai segmen tidak hanya fokus pengembangan properti…

bani - Harita Nickel Teken Penjualan dengan KSP

Genjot pertumbuhan penjualan, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel melakukan perjanjian jual beli bijih nikel dengan PT…