Gelar Munas I, AGCI Siap Mendorong Pertumbuhan Bisnis dan Investasi di Indonesia

NERACA

Jakarta - Keluarga besar Asosiasi G Coach Indonesia (AGCI) sukses menggelar Musyawarah Nasional (Munas) I. Kegiatan yang digelar di Ma’soem University Bandung pada Sabtu (6/7) ini diikuti oleh 150 anggota yang hadir dari seluruh Indonesia. Pada Munas I ini, AGCI secara resmi menunjuk Salim Suharis sebagai Presiden terpilih. Penyerahan keputusan dilakukan langsung oleh Ketua Munas AGCI I, Firdaus Usman. Ini menjadi tonggak bagi AGCI untuk memperkokoh organisasi dan memajukan negeri.

Tak hanya sukses memilih presiden, dalam kegiatan kali ini juga disepakati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Selain itu, dilahirkan Arah Langkah Organisasi untuk penyusunan program kerja ke depan serta Formatur Pengurus Baru AGCI untuk masa bakti selanjutnya. Tema utama Munas kali ini adalah "Kokohkan Organisasi, Gemilangkan Negeri", yang sejalan dengan program-program yang lahir dari hasil munas tersebut.

Grand Master Coach Dr. Fahmi yang juga hadir dalam kegiatan tersebut memberikan beberapa arahan. Hal ini dilakukan agar AGCI bisa makin eksis, terutama dengan dibentuknya pengurus baru di bawah komando presiden terpilih. “AGCI harus bisa memberikan manfaat secara nyata melalui program Jelajah Indonesia Gemilang dan Jaringan Indonesia Berdaya,” kata Coach Dr. Fahmi.

Selain itu, beliau juga berpesan terkait kinerja organisasi. Setidaknya ada lima hal yang harus dilakukan, yakni edukasi, komunikasi, kolaborasi, investasi, dan impact-solusi. Semua harus dijalankan dengan baik melalui bentuk kinerja. “Ada lima hal yang harus dilakukan terkait kinerja organisasi. Semua saling terkait dan berhubungan. Kalau itu dilakukan maka secara kinerja juga akan maksimal,” terang Grand Master Coach Dr. Fahmi.

Penyerahan hasil sidang dari Ketua Munas I AGCI Firdaus Usman kepada Presiden Terpilih Salim Suharis menjadi salah satu momen penting dalam kegiatan ini. Pada kesempatan tersebut, Salim Suharis juga menekankan pentingnya regulasi dan kebijakan yang mendukung dunia usaha.

“Pengusaha membutuhkan regulasi yang mendukung kemudahan berbisnis, seperti simplifikasi perizinan dan pengurangan birokrasi. Kebijakan yang mendukung akses terhadap modal, baik melalui pinjaman bank maupun investasi, juga sangat penting. Selain itu, perlindungan hak kekayaan intelektual dan kepastian hukum dalam bisnis menjadi hal yang krusial. Pemerintah juga perlu terus memperbaiki infrastruktur digital untuk mendukung transformasi digital yang sedang berlangsung,” jelas Salim Suharis.

Harapan Salim terhadap pemerintahan yang baru juga sangat jelas. “Harapan utama terhadap pemerintahan yang baru adalah adanya kebijakan yang lebih proaktif dalam mendukung dunia usaha dan investasi. Pemerintah diharapkan dapat menciptakan iklim bisnis yang kondusif, dengan regulasi yang lebih sederhana dan transparan. Dukungan terhadap inovasi dan pengembangan teknologi juga sangat penting untuk meningkatkan daya saing nasional. Selain itu, diharapkan pemerintah dapat memperkuat kerja sama internasional dan membuka akses pasar global yang lebih luas bagi produk dan jasa dari Indonesia. Yang tidak kalah penting, adanya komitmen untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri,” tambahnya.

Asosiasi G Coach Indonesia (AGCI) adalah wadah bagi para alumni program Grounded Business Coaching yang saat ini anggotanya mencapai lebih dari 5.000 orang dan tersebar di seluruh Indonesia. Visi AGCI adalah mewujudkan kontribusi nyata dan peran aktif G Coach di segala aspek kehidupan untuk memicu akselerasi kemakmuran bagi bangsa Indonesia.

BERITA TERKAIT

Proses Perubahan BPDPKS jadi BPDP Bakal Rampung Minggu Ini

    NERACA Jakarta – Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dida Gardera menyampaikan bahwa proses…

Pembatalan Kenaikan Cukai Rokok Halangi Eradikasi TBC

    NERACA Jakarta – CEO Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) Diah Satyani Saminarsih mengatakan jika cukai rokok…

Potensi Konsumsi Produk Halal Capai US$3,1 Triliun

    NERACA Jakarta – Direktur Jasa Keuangan dan BUMN Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rosy Widyawati menyampaikan bahwa konsumsi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Proses Perubahan BPDPKS jadi BPDP Bakal Rampung Minggu Ini

    NERACA Jakarta – Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dida Gardera menyampaikan bahwa proses…

Pembatalan Kenaikan Cukai Rokok Halangi Eradikasi TBC

    NERACA Jakarta – CEO Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) Diah Satyani Saminarsih mengatakan jika cukai rokok…

Potensi Konsumsi Produk Halal Capai US$3,1 Triliun

    NERACA Jakarta – Direktur Jasa Keuangan dan BUMN Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rosy Widyawati menyampaikan bahwa konsumsi…